2 Tawarikh: Raja Amon
Sabtu, Juni 02, 2018
Edit
Klik:
2 Chronicles 33:21-25
2Ch 33:21 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
2Ch 33:22 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu.
2Ch 33:23 Tetapi ia tidak merendahkan diri di hadapan TUHAN seperti Manasye, ayahnya, merendahkan diri, malah Amon makin banyak kesalahannya.
2Ch 33:24 Maka pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan melawan dia, dan membunuhnya di istananya.
2Ch 33:25 Tetapi rakyat negeri itu membunuh semua orang yang mengadakan persepakatan melawan raja Amon; dan rakyat negeri itu mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Tafsiran Wycliffe
Amon (641*-639 *sM; 33:21-25).
Amon mewarisi kemalangan yang ditimbulkan oleh ayahnya.
Rangkuman singkat tentang masa pemerintahannya ini terdapat juga dalam II Raja-Raja 21:19-26; perhatikan betapa cepatnya Yehuda kembali terjerumus ke dalam penyembahan berhala dari masa pra-pertobatan Manasye.
Di dalam kurun waktu dua tahun saja Amon gugur di tangan para pegawai istananya sendiri.
22. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat Manasye. Mungkin tindakan Manasye menyingkirkan patung-patung berhala tidak termasuk memusnahkan patung-patung tersebut (ay. 15), atau, mungkin juga perhatian Manasye untuk memusnahkan penyembahan berhala yang ada di Yerusalem tidak menyentuh patung-patung berhala yang tersebar di negerinya (bdg. ay. 17).
Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).
Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.
Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.
Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).
Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.
Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.
Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).
Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!
Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.
Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).
Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.