2 Tawarikh: Yerusalem Luput dari Tangan Sanherib

Klik:

2 Chronicles 32:20-23


2Ch 32:20 Tetapi oleh karena itu raja Hizkia dan nabi Yesaya bin Amos berdoa dan berseru kepada sorga.

2Ch 32:21 Lalu TUHAN mengirim malaikat yang melenyapkan semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima yang ada di perkemahan raja Asyur, sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya. Kemudian ia ditewaskan dengan pedang oleh anak-anak kandungnya sendiri ketika ia memasuki rumah allahnya.

2Ch 32:22 Demikianlah TUHAN menyelamatkan Hizkia dan penduduk Yerusalem dari tangan Sanherib, raja Asyur, dan dari tangan semua musuhnya. Dan Ia mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru.

2Ch 32:23 Banyak orang membawa persembahan ke Yerusalem untuk TUHAN dan barang-barang berharga untuk Hizkia, raja Yehuda itu. Sejak itu ia diagungkan oleh semua bangsa.


Tafsiran Wycliffe


20. Raja Hizkia dan nabi Yesaya ... berdoa. Lihat II Raja-Raja 19:1-7, 14-34 tentang doa yang sangat mendalam dan sangat jelas ungkapan imannya.

21. Malaikat yang melenyapkan semua pahlawan yang gagah perkasa ... Asyur. Pasukan yang terbunuh pada malam hari itu jumlahnya seratus delapan puluh lima ribu orang.

Ada pendapat, bahwa pasukan tersebut telah terkena tulah.

Gagasan ini berlandaskan pada sebuah legenda Mesir yang mengatakan, bahwa Hizkia memperoleh kemenangan atas Sanherib karena perlengkapan pasukan Asyur habis dimakan oleh tikus sawah dalam jumlah yang besar (Herodotus, Histories, II:141).

Tetapi intensitas dari malapetaka tersebut menunjuk kepada adanya peranan adikodrati.

Peristiwa ini setaraf dengan pengalaman Israel menyeberang Laut Merah sebagai salah satu contoh sejarah tentang campur tangan Allah untuk menolong umat-Nya.

Sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya dan dibunuh (II Raj. 19:35-37).

Hizkia 29:1-32:33 (725*-696* sM).

Kesalehan dan kekuatan Hizkia berlawanan dengan kemurtadan ayahnya yang tunduk kepada situasi.

Jika Ahas telah mengubah Yerusalem menjadi tempat menyembah berhala dan kedursilaan yang menyertainya, maka Hizkia membersihkan Bait Tuhan dari segenap pencemaran (ps. 29), merayakan Paskah dengan khidmat (ps. 30) dan menjelajah secara luas untuk menyingkirkan bukit-bukit pengorbanan tempat penyembahan berhala dan menegakkan agama yang benar (ps. 32).

Kemudian dalam bidang politik, jika Ahas dengan wawasan yang dangkal menyerahkan diri kepada Asyur, maka Hizkia merencanakan dan berjuang demi kesejahteraan dan kemerdekaan sejati Yehuda, meskipun tidak selalu dengan bijaksana, namun dengan keberhasilan pada akhirnya (ps. 32).

Bagian yang mengisahkan hal yang sama, dalam II Raja-Raja hanya menyinggung secara singkat pembaharuan religius yang diadakan Hizkia (18:1-6), namun lebih lengkap melaporkan kegiatan-kegiatan politiknya (18:7-20:21) daripada yang terdapat dalam II Tawarikh pasal 32 ini.

Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).

Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.

Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.

Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).

Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.

Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.

Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).

Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!

Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.

Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).

Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel