2 Tawarikh: Yosia Dibunuh Oleh Nekho
Minggu, Juni 03, 2018
Edit
Klik:
2 Chronicles 35:20-27
2Ch 35:20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.
2Ch 35:21 Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"
2Ch 35:22 Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
2Ch 35:23 Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini, karena aku luka parah!"
2Ch 35:24 Orang-orangnya mengangkatnya dari keretanya, lalu mengangkutnya dengan kereta cadangannya lalu membawanya ke Yerusalem. Kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di pekuburan nenek moyangnya. Seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia.
2Ch 35:25 Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.
2Ch 35:26 Selebihnya dari riwayat Yosia dan perbuatan-perbuatannya yang saleh yang sesuai dengan yang ada tertulis dalam Taurat TUHAN,
2Ch 35:27 yakni, riwayatnya dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda.
Tafsiran Wycliffe
20. Kemudian dari pada semua ini, maksudnya: tahun 608 sM (Thiele, Mysterious Numbers, hlm. 158-160). Nekho (II) raja Mesir ... keluar menghadapinya.
Para Firaun Mesir dari Dinasti Kedua Puluh Enam gigih sekali berusaha untuk mengganti kepemimpinan kerajaan Asyur.
Niniwe jatuh pada tahun 612 sM; dan orang Mesir menentang klaim Babel terhadap rampasan perang dari Niniwe dengan cara bergerak "membela (bukan melawan seperti di dalam terjemahan baru LAI) raja Asyur di tepi Sungai Efrat" (II Raj. 23:29), dan mereka bertemu di ujung barat yang terletak di dekat kota Karkemis.
21. Aku tidak datang melawan engkau. Nekho hanya ingin berbaris di sepanjang pantai Palestina agar dapat bertemu dengan keluarga raja yang sedang kuperangi, yaitu pasukan Babel yang berada di bawah pimpinan putra mahkota Nebukadnezar.
Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Mungkin ini tidak lebih daripada sekadar basa-basi diplomatik yang dilakukan oleh Nekho (bdg. taf. 2:11; 32:12).
22. Yosia, seperti halnya Ahab, menyamar untuk melindungi dirinya (bdg. taf. 18:29). Sebab sekalipun kenyataan ini mungkin mengejutkan bagi Firaun, kata-kata Nekho sebenarnya merupakan pesan Allah.
Karena Allah berkali-kali telah menegaskan kepada Yehuda, bahwa mereka harus mengandalkan diri-Nya dan menghindari keterlibatan dalam percaturan politik internasional wilayah itu (bdg. taf. 16:9; 28:16; 32:1, 5).
Megido merupakan sebuah jalan strategis yang terletak di antara dataran pantai dan Lembah Esdraelon di sebelah timur laut.
Tempat tersebut telah menjadi tempat terjadinya berbagai peperangan penting sejak abad kelima belas sM hingga Perang Dunia Pertama.
Pertempuran yang terakhir terhadap Kristus pada saat kedatangan-Nya yang kedua akan terjadi di Harmagedon (Why. 16:16), maksudnya: Gunung Megido.
25. Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia, yang sangat dihormati olehnya (Yer. 22:15, 16).
Tertulis dalam syair-syair ratapan. Ratapan-ratapan ini jangan dikelirukan dengan ratapan-ratapan Yeremia yang belakangan atas Yoyakim (Yer. 22:10-30) atau atas keruntuhan Yerusalem (Kitab Ratapan).
Yosia (639 *-608 sM; 34:1-35:27).
Yosia adalah raja saleh terakhir dari Yehuda, dan di dalam hal tertentu dia juga merupakan raja Yehuda yang terbesar (lih. taf. 34:2).
Karena pembaharuan yang diadakannya pada tahun 621 sM itulah yang mampu memulihkan komitmen Israel kepada Kitab Allah; dan kesetiaan kepada Firman Allah inilah yang memberikan secercah harapan bagi Yudaisme sepanjang masa pembuangan (bdg. Dan. 9:2), dalam pemulihannya yang sulit (Ezr. 7:10; Mal. 4:6), dan bahkan sepanjang beberapa abad hingga kedatangan Kristus (Mat. 5:17, 18).
Pasal 34, 35 menganalisis pembaharuan-pembaharuan yang diadakan Yosia pada awal pemerintahannya (34:17); pembaharuan besar yang diadakannya pada tahun kedelapan belas dari pemerintahannya yang diawali dengan perbaikan Bait Allah ketika mana kitab hukum Taurat ditemukan (34:8-33); perayaan Paskah yang diadakan secara khidmat oleh sang raja sesudah itu (35:1-19), dan kematiannya yang tragis (35:20-27).
Pokok yang pertama dan yang ketiga hanya diutarakan sekilas saja di II Raja-Raja 22:1-23:30, sedangkan pokok-pokok lainnya (lih. taf. 34:33) memperoleh pembahasan yang lebih luas.
Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).
Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.
Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.
Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).
Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.
Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.
Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).
Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!
Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.
Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).
Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.