Mazmur 7: Allah, Hakim Yang Adil
Rabu, Juli 18, 2018
Edit
Klik:
Psalms 7
Psa 7:1 Nyanyian ratapan Daud, yang dinyanyikan untuk TUHAN karena Kush, orang Benyamin itu. (7-2) Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku,
Psa 7:2 (7-3) supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
Psa 7:3 (7-4) Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di tanganku,
Psa 7:4 (7-5) jika aku melakukan yang jahat terhadap orang yang hidup damai dengan aku, atau merugikan orang yang melawan aku dengan tidak ada alasannya,
Psa 7:5 (7-6) maka musuh kiranya mengejar aku sampai menangkap aku, dan menginjak-injak hidupku ke tanah, dan menaruh kemuliaanku ke dalam debu. Sela
Psa 7:6 (7-7) Bangkitlah, TUHAN, dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram orang-orang yang melawan aku, bangunlah untukku, ya Engkau yang telah memerintahkan penghakiman!
Psa 7:7 (7-8) Biarlah bangsa-bangsa berkumpul mengelilingi Engkau, dan bertakhtalah di atas mereka di tempat yang tinggi.
Psa 7:8 (7-9) TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
Psa 7:9 (7-10) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
Psa 7:10 (7-11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;
Psa 7:11 (7-12) Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
Psa 7:12 (7-13) Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik.
Psa 7:13 (7-14) Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala.
Psa 7:14 (7-15) Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta.
Psa 7:15 (7-16) Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya.
Psa 7:16 (7-17) Kelaliman yang dilakukannya kembali menimpa kepalanya, dan kekerasannya turun menimpa batu kepalanya.
Psa 7:17 (7-18) Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 7. Doa Memohon Keadilan.
Seperti sejumlah mazmur lainnya, mazmur ini terutama merupakan mazmur ratapan pribadi.
Di dalam seruannya ini, ada unsur membenarkan diri.
Hal ini mungkin disebabkan, oleh sifat perselisihan agama yang mendatangkan penganiayaan yang pahit.
Sekalipun demikian, terdapat juga aspek-aspek bersama, yang menunjuk kepada kemungkinan, bahwa mazmur ini merupakan perpaduan dari beberapa mazmur.
Jika pemazmur sebagai individu dianggap sebagai wakil dari seluruh bangsa itu, maka kesatuan dari mazmur ini tetap dipertahankan.
1-3. Doa Memohon Pelepasan.
Selamatkanlah aku ... lepaskanlah aku. Permohonan ini berlandaskan pada kepercayaan pemazmur pribadi kepada Allah.
Serangan gencar dari lawan juga tampaknya bersifat pribadi, sebagaimana tampak dari pemakaian kata ganti orang pertama aku.
4-6. Protes karena Merasa Tidak Bersalah.
Ya Tuhan, Allahku, jika aku berbuat ini. Pemazmur sangat yakin, bahwa dirinya tidak layak dianiaya seperti yang sedang ia alami.
Dia bersedia mengutarakan protes itu dalam bentuk sumpah, dan bersedia menerima hukuman apa pun jika ia layak menerimanya.
7-9. Doa Memohon Penghakiman.
Bangkitlah, Tuhan. Sebuah gambaran yang gamblang, tentang membangunkan Allah dipergunakan untuk menunjukkan betapa perlunya penghakiman segera dilaksanakan.
Di sini terdapat gabungan unsur pembenaran diri, dan ide eskatologis mengenai penghakiman dunia.
10-14. Keyakinan pada Hakim yang Adil.
Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil. Hasilnya dapat dipastikan mengingat sifat dasar Allah itu sendiri.
Orang benar terluput, sedangkan orang fasik menderita murka Allah setiap hari.
Tindakan Allah menghakimi manusia yang tidak mau bertobat secara kiasan diutarakan sebagai sebuah pertempuran di bumi.
15-17. Sifat Orang Fasik.
Kejahatan ... kelaliman ... dusta. Kata-kata ini melukiskan sifat-sifat musuh, yang telah jatuh karena muslihatnya sendiri.
Ia menutupi diri dengan kain selubung keinginan jahatnya.
18. Sumpah Penutup.
Aku hendak bersyukur. Kidung pujian khas ini melukiskan kepastian dari pemazmur, bahwa orang benar akhirnya akan menang.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.