Mazmur 8: Manusia Hina Sebagai Makhluk Mulia

Klik:

Psalms 8


Psa 8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.

Psa 8:2 (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

Psa 8:3 (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

Psa 8:4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Psa 8:5 (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

Psa 8:6 (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

Psa 8:7 (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;

Psa 8:8 (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.

Psa 8:9 (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 8. Martabat Manusia dan Kemuliaan Allah.

Mazmur ini merupakan kidung yang mencapai ketinggian dari kemegahan yang jarang dicapai manusia yang terbatas.

Ada perkembangan pemikiran dari kemegahan takhta Allah di surga hingga hewan yang paling hina di bumi.

Manusia dilukiskan di pusat ciptaan Allah.

Syair ini secara indah ditempatkan di dalam sebuah refrein pada bagian awal dan bagian akhir.

Refrein ini bertindak sebagai pendahuluan dan penutup yang indah.

Pertanyaan-pertanyaan dalam Mazmur 8 ini dikutip di Ibrani 2:6 dan seterusnya untuk melukiskan penghinaan dan peninggian Kristus.

1-3. Kemuliaan Allah.

Betapa mulianya nama-Mu. Pendahuluan ini secara cermat mengidentifikasi "nama" tersebut sebagai Jehovah, Tuhan kami (Adôn). "Megah" atau "agung" akan merupakan terjemahan yang lebih cocok daripada mulia.

Frasa bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu mungkin merupakan kiasan bagi manusia di dalam kelemahannya.

Pujian yang tulus dari "bayi-bayi" ini sangat berbeda dengan rencana-rencana jahat dari musuh-musuh Allah.

4, 5. Manusia Berbeda.

Jika aku melihat langit-Mu ... apakah manusia? Pemandangan pada malam hari membuat pemazmur memuji kemuliaan Allah yang tampak di langit.

Bila manusia (enôsh, manusia yang rapuh) dibandingkan dengan seluruh bentangan langit di atas, betapa tidak berarti kelihatannya dia. Dia memang hanya anak umat manusia (adam, manusia generik).

6, 7. Kedudukan Manusia.

Hampir sama seperti Allah. Dapat diterjemahkan: "sedikit lebih rendah dari ilahi". Tiga hal menunjukkan kedudukan manusia: hubungannya dengan Allah, martabatnya (kemuliaan dan kehormatan), serta kekuasaannya.

8, 9. Ilustrasi tentang Kekuasaan Manusia.

Segala-galanya ... kambing domba dan lembu sapi ... burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Makhluk-makhluk hidup yang lebih rendah ini merupakan ilustrasi dari segala-galanya di ayat sebelumnya.

Makhluk-makhluk hidup di bumi, air dan udara tercakup di dalam acuan yang jelas kepada kisah penciptaan dalam Kejadian 1 ini.

10. Kidung Pujian.

Betapa mulianya nama-Mu. Refrein ini mengingatkan manusia kembali pada kemuliaan Allah agar tidak terlarut di dalam kemegahan dirinya.

Manusia bermartabat, namun hanya Allah saja yang memiliki kemegahan.

JILID I. Mazmur 1-41.

Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.

Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.

Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.

Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.

Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.

Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.

Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".

Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel