Mazmur 9-10: Allah, Pelindung Orang-orang Saleh

Klik:

Psalms 9-10


Psa 9:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mut-Laben. Mazmur Daud. (9-2) Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;

Psa 9:2 (9-3) aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,

Psa 9:3 (9-4) sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapan-Mu.

Psa 9:4 (9-5) Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta.

Psa 9:5 (9-6) Engkau telah menghardik bangsa-bangsa, telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya;

Psa 9:6 (9-7) musuh telah habis binasa, menjadi timbunan puing senantiasa: kota-kota telah Kauruntuhkan; lenyaplah ingatan kepadanya.

Psa 9:7 (9-8) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.

Psa 9:8 (9-9) Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Psa 9:9 (9-10) Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.

Psa 9:10 (9-11) Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.

Psa 9:11 (9-12) Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa,

Psa 9:12 (9-13) sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Psa 9:13 (9-14) Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku, disebabkan oleh orang-orang yang membenci aku, ya Engkau, yang mengangkat aku dari pintu gerbang maut,

Psa 9:14 (9-15) supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji dan bersorak-sorak di pintu gerbang puteri Sion karena keselamatan yang dari pada-Mu.

Psa 9:15 (9-16) Bangsa-bangsa terbenam dalam pelubang yang dibuatnya, kakinya tertangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.

Psa 9:16 (9-17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Higayon. Sela

Psa 9:17 (9-18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.

Psa 9:18 (9-19) Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.

Psa 9:19 (9-20) Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu!

Psa 9:20 (9-21) Biarlah mereka menjadi takut, ya TUHAN, sehingga bangsa-bangsa itu mengakui, bahwa mereka manusia saja. Sela

Psa 10:1 Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

Psa 10:2 Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.

Psa 10:3 Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.

Psa 10:4 Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Psa 10:5 Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.

Psa 10:6 Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun."

Psa 10:7 Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.

Psa 10:8 Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah;

Psa 10:9 ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya.

Psa 10:10 Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.

Psa 10:11 Ia berkata dalam hatinya: "Allah melupakannya; Ia menyembunyikan wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya."

Psa 10:12 Bangkitlah, TUHAN! Ya Allah, ulurkanlah tangan-Mu, janganlah lupakan orang-orang yang tertindas.

Psa 10:13 Mengapa orang fasik menista Allah, sambil berkata dalam hatinya: "Engkau tidak menuntut?"

Psa 10:14 Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Psa 10:15 Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat, tuntutlah kefasikannya, sampai Engkau tidak menemuinya lagi.

Psa 10:16 TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa lenyap dari tanah-Nya.

Psa 10:17 Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu,

Psa 10:18 untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 9. Pujian Karena Musnahnya Musuh.

Jelas, bahwa mazmur ini semula merupakan satu bagian dengan Mazmur 10, sebagaimana tampak di dalam sejumlah naskah Ibrani, LXX, dan Vulgata, dan di dalam terjemahan ke dalam bahasa Latin lainnya hasil karya Yerome.

Kedua mazmur ini membentuk sebuah akrostik yang memakai huruf-huruf dari abjad Ibrani.

Keberadaan istilah sela di akhir pasal 9, dan ketiadaan judul untuk pasal 10 memperkuat dugaan ini.

Mazmur 9 sifatnya sangat nasional, sedangkan Mazmur 10 sangat pribadi.

1-4. Alasan untuk Mengucap Syukur.

Aku mau bersyukur ... menceritakan ... bersukacita dan bersukaria ... bermazmur. Semua istilah ini mengutarakan rasa terima kasih yang mendalam, karena musuh-musuh pemazmur telah diberi hukuman oleh Allah.

Sambil duduk di takhta-Nya, Allah telah menghukum mereka, sehingga akibatnya tidak diragukan lagi.

5-9. Penglihatan tentang Penghakiman Terakhir.

Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan. Ini merupakan sebuah gambaran eskatologis tentang penghakiman terakhir.

Mowinckel menganggap mazmur ini yang dipakai pada saat Perayaan Pondok Daun di dalam sebuah upacara penobatan yang simbolis.

10-13. Imbauan untuk Memuji Tuhan.

Bermazmurlah bagi Tuhan. Karena Allah akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Dia, pemazmur mengundang mereka yang akan bergabung bersamanya dalam puji-pujian yang tulus.

Lanjutan yang wajar dari memuji nama Allah adalah memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya.

14,15. Memohon Kemurahan Hati Allah.

Kasihanilah aku, ya Tuhan. Di tengah-tengah permohonan bangsanya, pemazmur menyisipkan suatu pesan pribadi.

Ratapan ini aneh, karena diutarakan di tengah-tengah ungkapan syukur, namun bisa wajar-wajar saja bagi orang yang mengutarakan rasa terima kasih yang begitu tulus.

16-21. Kepastian Penghakiman.

Tuhan telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman. Gagasan yang sudah dikemukakan sebelumnya tentang penghakiman dunia kelak, kini dilanjutkan lagi pada saat pemazmur menyatakan, bahwa kemusnahan pasti akan menimpa orang fasik.

Pemazmur menambahkan permohonan, agar bangsa-bangsa bisa disadarkan, bahwa mereka hanya manusia saja.

Mazmur 10. Sebuah Permohonan Agar Allah Bertindak.

Sekalipun mazmur ini memiliki persamaan gaya penulisan dan tekstual dengan mazmur sebelumnya, suasana hati pemazmur di sini sama sekali berbeda.

Musuh yang dihadapi bukan lagi orang-orang fasik di luar bangsa Israel, namun orang fasik dalam kalangan Israel sendiri.

Malapetaka yang dialami disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, oleh orang fasik yang sedang berkuasa.

Suasana hati ingin meratap, bukan mengucap syukur.

1, 2. Pernyataan Permohonan.

Mengapa ... ? Pertanyaan yang diawali dengan mengapa ... ?, senantiasa menggambarkan keadaan kecewa dan ditinggalkan.

Dengan pertanyaan ini, pemazmur menunjukkan ketidaksabaran dan keputusasaannya sendiri.

Bagaimanapun juga, penganiayaan kalangan miskin oleh kalangan pemimpin fasik yang congkak telah mencapai taraf yang tidak tertahankan.

Permohonan pemazmur adalah agar orang fasik menuai apa yang sudah mereka tabur.

3-11. Dasar Persoalan.

Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya. Daftar kesusahan yang panjang ini diawali dengan kecongkakan yang diungkapkan dalam ayat sebelumnya.

Bentuk tunggal dipakai secara kolektif untuk banyak orang di Israel yang sama sekali tidak mengingat Allah.

Setiap keadaan terorientasi secara moral pada gaya hidup Israel, dan seluruh nas ini mengingatkan orang pada tulisan Yesaya, Mikha dan Yeremia.

12-18. Meminta Campur Tangan.

Bangkitlah, Tuhan ... ulurkanlah tangan-Mu. Permohonan yang sangat kuat, agar Allah segera bertindak ini diikuti oleh argumen-argumen untuk memperkuat permohonan tersebut.

Iman pemazmur tidak goyah, karena dia menyimpulkan, bahwa Tuhan adalah Raja untuk selama-lamanya.

JILID I. Mazmur 1-41.

Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.

Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.

Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.

Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.

Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.

Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.

Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".

Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel