Mazmur 24: Kedatangan Raja Kemuliaan Dalam Bait Allah
Senin, Juli 23, 2018
Edit
Klik:
Psalms 24
Psa 24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
Psa 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Psa 24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
Psa 24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Psa 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Psa 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
Psa 24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Psa 24:8 "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
Psa 24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Psa 24:10 "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 24. Nyanyian Pengukuhan.
Ini adalah salah satu dari nyanyian kenegaraan paling agung di seluruh Mazmur.
Karena beberapa perubahan mendadak dalam masalah pokoknya, maka banyak orang berpendapat, bahwa mazmur ini merupakan seleksi dari tiga syair yang semula berdiri sendiri (ay. 1, 2: 3-6; 7-10).
Kendati mungkin seperti itu, sekarang mazmur ini merupakan sebuah kesatuan yang cocok.
Kejadiannya berhubungan dengan Hari Raya Pondok Daun, sebuah perayaan tahunan Tahun Baru, penahbisan Bait Allah, dan dibawanya tabut ke Yerusalem.
Seperti mazmur-mazmur lain, mazmur ini mungkin sekali dipakai secara bersaut-sautan.
1, 2. Nyanyian Bersama (Koor) untuk Prosesi.
Tuhanlah yang empunya bumi. Penekanan pada kekuasaan Allah atas bumi dan semua makhluk ciptaan ini merupakan peringatan berharga untuk tidak membatasi Allah pada satu kota, atau satu rumah Allah (tempat ibadah) saja.
Kemungkinan kata-kata ini dinyanyikan pada banyak peristiwa oleh kelompok-kelompok yang sedang memasuki kota Yerusalem.
3-6. Syarat-syarat Ibadah.
Siapakah yang boleh naik ... boleh berdiri? Pengakuan akan sang Pencipta. Allah sebagai penguasa tertinggi atas seluruh bumi tidak boleh dihampiri secara sembarangan.
Syarat-syarat moral untuk mendekati Allah dikemukakan secara cermat oleh pertanyaan-pertanyaan yang sama dengan yang terdapat dalam Mazmur 15.
Standar yang sama tingginya untuk perilaku etis juga diharuskan, dengan penekanan khusus pada sifat ibadah.
Berbagai pertanyaan dan jawaban itu mungkin dinyanyikan oleh para imam, atau orang-orang suku Lewi, sementara ayat 6 mungkin dipakai sebagai nyanyian bersama atau koor.
7-10. Jalan Masuk Ilahi.
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang. Diceritakan, bahwa ambang-ambang pintu, atau penutup portal terlalu rendah bagi raja ilahi untuk memasuki gerbang.
Supaya masuk Raja Kemuliaan. Perintah kepada para penjaga pintu gerbang itu melambangkan kebenaran, bahwa kehadiran Allah akan jelas.
Kemudian, ajakan untuk mengenal Raja ini dinyanyikan oleh kelompok lainnya, atau oleh orang yang ada di atas tembok kota.
Suara jawaban yang kuat itu sangat mungkin adalah tanggapan jemaat, yang jelas mengenal Raja ini sebagai Tuhan.
Sesudah perintah dan ajakan kedua, maka terdengarlah jawaban yang jelas - Tuhan semesta alam (Yahweh Sebãôt), Dialah Raja Kemuliaan.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.