Mazmur 36: Kefasikan Orang Berdosa dan Kasih Setia Allah
Jumat, Juli 27, 2018
Edit
Klik:
Psalms 36
Psa 36:1 Untuk pemimpin biduan. Dari hamba TUHAN, dari Daud. (36-2) Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu,
Psa 36:2 (36-3) sebab ia membujuk dirinya, sampai orang mendapati kesalahannya dan membencinya.
Psa 36:3 (36-4) Perkataan dari mulutnya ialah kejahatan dan tipu daya, ia berhenti berlaku bijaksana dan berbuat baik.
Psa 36:4 (36-5) Kejahatan dirancangkannya di tempat tidurnya, ia menempatkan dirinya di jalan yang tidak baik; apa yang jahat tidak ditolaknya.
Psa 36:5 (36-6) Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan.
Psa 36:6 (36-7) Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.
Psa 36:7 (36-8) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Psa 36:8 (36-9) Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
Psa 36:9 (36-10) Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
Psa 36:10 (36-11) Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!
Psa 36:11 (36-12) Janganlah kiranya kaki orang-orang congkak menginjak aku, dan tangan orang fasik mengusir aku.
Psa 36:12 (36-13) Lihat, orang-orang yang melakukan kejahatan itu jatuh; mereka dibanting dan tidak dapat bangun lagi.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 36. Pengajaran Melalui Perbandingan.
Dua gambaran ditegaskan di sini, yaitu tentang kefasikan dan kesalehan.
Masing-masing mempunyai gaya berbeda karena temanya berlawanan.
Pemazmur menggunakan bentuk dan bahasa puisi yang kasar untuk menggambarkan kejahatan, serta bentuk yang lancar dan bahasa yang indah untuk menggambarkan Allah.
Walaupun beberapa penafsir berpendapat, bahwa mazmur ini merupakan gabungan dua syair, hal itu tidak jelas dan tidak penting.
Bahasa dan pemikiran dari kesimpulan dalam ayat 11-13 kembali pada pola dari bagian pertama.
2-5. Mengerikannya Kejahatan.
Rasa takut kepada Allah tidak ada. Ini rupanya merupakan pokok dari sebuah sabda ilahi yang pada dasarnya menggambarkan musuh jahat sang pemazmur.
Berbagai naskah dan versi, berbeda dalam soal apakah sabda ilahi itu ditujukan kepada hati pemazmur, atau kepada hati orang jahat.
Ada juga pertanyaan mengenai subyek dari kata kerja membujuk dalam ayat 3.
Itu mungkin adalah orang jahat, pemberontakan, atau Allah.
Yang pertama mungkin cocok, jika sabda itu dimaksudkan untuk menjangkau hati pemazmur, sementara kemungkinan kedua paling cocok jika yang diacu dalam ayat 2 adalah hati orang jahat.
Akibat yang jelas dari perbuatan menyangkal Allah dinyatakan dalam ayat 4 dan 5.
6-10. Kemuliaan Allah.
Kasih-Mu ... setia-Mu ... keadilan-Mu ... hukum-Mu ... kasih setia-Mu ... terang-Mu. Lewat banyak kata-kata yang indah dan merdu, sifat-sifat Allah dikaitkan dengan fenomena-fenomena alam, kemudian dengan pengalaman manusia.
Di samping itu, Allah dikatakan sebagai "sumber hayat".
Setiap aspek kemuliaan Allah, secara rohani dimaksudkan untuk menghasilkan satu dari gambaran-gambaran paling rohani mengenai Allah dalam Mazmur tersebut.
11-13. Kemenangan Kasih.
Lanjutkanlah kasih setia-Mu. Setelah secara singkat memohon Allah tetap memelihara orang benar, pemazmur memimpikan kejatuhan sebenarnya dari orang fasik.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.