Job 40:15-24: Lukisan Tentang Kuda Nil

Klik:

Job 40:15-24


Job 40:15 (40-10) "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.

Job 40:16 (40-11) Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!

Job 40:17 (40-12) Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.

Job 40:18 (40-13) Tulang-tulangnya seperti pembuluh tembaga, kerangkanya seperti batang besi.

Job 40:19 (40-14) Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;

Job 40:20 (40-15) ya, bukit-bukit mengeluarkan hasil baginya, di mana binatang-binatang liar bermain-main.

Job 40:21 (40-16) Di bawah tumbuhan teratai ia menderum, tersembunyi dalam gelagah dan paya.

Job 40:22 (40-17) Tumbuhan-tumbuhan teratai menaungi dia dengan bayang-bayangnya, pohon-pohon gandarusa mengelilinginya.

Job 40:23 (40-18) Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.

Job 40:24 (40-19) Dapatkah orang menangkap dia dari muka, mencocok hidungnya dengan keluan?"


Tafsiran Wycliffe


40:10-41:25. Karena jelas, bahwa Ayub tidak akan mampu naik ke takhta surgawi untuk berusaha menghakimi orang fasik, Allah menawarkan sebuah ujian yang sifatnya lebih ringan.

Motif dari tindakan Tuhan menugaskan seekor hewan juara berkelahi melawan seorang pahlawan serupa dengan mitologi kuno (bdg. Epik Gilgames di mana Istar mengirimkan banteng dari langit untuk melawan Gilgames). Selain itu, di dalam kesenian Mesopotamia, banteng dari langit itu dilukiskan sebagai memakai sabuk gulat.

Kuda Nil (ay. 10 dst.) dikenal dengan nama Behemot; Buaya (ay. 20) dikenal dengan nama Lewiatan. Kedua hewan ini dijumpai bersama di dalam kesenian Mesir.

Tidak perlu berusaha untuk membuktikan keberadaan kedua hewan ini di wilayah Yordan kuno, sebab yarden (ay. 18) tampaknya merupakan sebuah kata benda umum yang artinya sungai.

Banyak identifikasi lain telah dikemukakan; misalnya, baru-baru ini behemot diidentifikasi sebagai buaya dan lewiatan sebagai ikan paus.

Jika behemot dapat dibuktikan dengan meyakinkan adalah buaya (bdg. ayat 12, 19a), maka masih harus dipertimbangkan, apakah seluruh bagian ini membahas hanya satu makhluk saja, yaitu - lewiatan.

Penyebutan behemot jika dianggap sebagai bentuk intensif jamak, "hewan yang paling hebat," bisa merupakan julukan seperti dia yang pertama dibuat Allah (ay. 14a).

Perhatikan klaim-klaim keunggulan serupa yang dibuat untuk lewiatan (41:24, 25).

Sejumlah rincian tertentu, tidak cocok dengan ciri-ciri hewan yang sesungguhnya.

Hal ini telah membuat munculnya anggapan, bahwa yang dimaksudkan bukan hewan-hewan yang ada, namun monster-monster mitologis pembawa kekacauan.

Jika demikian, maka 45:10 dan seterusnya merupakan suatu uraian simbolis dari tantangan sebelumnya untuk menumpas orang-orang sombong yang memberontak (40:4-9).

Bandingkan pemakaian lambang naga untuk Iblis di dalam Kitab Wahyu.

Betapa tepatnya hal itu sebagai pemberitahuan kepada Ayub, bahwa ia sedang bergumul dengan pemimpin para pemberontak yang angkuh.

Betapa pun kontekstualnya penafsiran mite ini, nasnya lebih wajar jika dipahami sebagai gambaran tentang makhluk-makhluk nyata dengan sentuhan yang sangat figuratif (mis: 41:10 dst.).

Perhatikan terutama bahwa Allah menyajikan kuda nil sebagai makhluk yang telah Kubuat seperti juga engkau (40:10b).

Memang di sinilah letak inti dari nas ini: Ayub harus menyadari dari ketidakmampuannya untuk mengalahkan, bahkan sesama makhluk ciptaan, bahwa keinginan untuk menduduki takhta Sang Khalik, merupakan sebuah kebodohan.

Kesimpulan utamanya menjadi jelas dalam 41:1b, "Siapakah yang dapat bertahan di hadapan Aku?"

Transendensi ilahi yang mutlak itu menolak anggapan Ayub, bahwa ia berhak melawan Allah sebab transendensi itu mencegah kemungkinan, bahwa Ayub telah menyumbangkan sesuatu kepada Allah: Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku (41:2).

Karena peristiwa peragaan kuasa Allah yang panjang ini merupakan tindakan-Nya melibatkan Ayub dalam cobaan berat, maka peragaan kekuasaan ini jelas diberikan sebagai pembelaan atas keadilan Allah.

Oleh karena itu, peragaan kekuasaan itu diawali dengan sebuah pertanyaan: Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu? (40:3; bdg. 38:2).

Yang dimaksudkan bukan bahwa sifat adil itu dapat secara abstrak ditarik dari sifat mahakuasa.

Perhatian sebaliknya lebih diarahkan kepada berbagai karya ilahi yang luar biasa sebagai saksi yang kuat mengenai Allah - bukan hanya mengenai satu sifat Allah saja, namun mengenai diri Allah; Allah yang telah menyatakan diri-Nya kepada manusia dari dalam batin dan dari luar diri manusia, melalui penyataan khusus dan penyataan umum; Allah yang hidup, yang keberadaan, hikmat, kekuasaan, kekudusan, keadilan, kemurahan dan kebenaran-Nya tidak terbatas, abadi dan tidak berubah; Allah yang kejujuran dan keadilan-Nya merupakan prasyarat untuk proses pemeriksaan Ayub dengan cobaan berat, yang dapat bersumpah atas nama-Nya sendiri sebab tidak ada yang lain di atas diri-Nya.

Suara Allah (38:1-41:25).

Keputusan yang dijatuhkan kepada Ayub oleh para sahabat telah menggelapkan jalan hikmat sampai Elihu angkat bicara.

Jalan itu kini tercerahkan sepenuhnya oleh Suara dari dalam badai.

Sangatlah tepat, bahwa pendekatan Tuhan kepada Ayub adalah dalam bentuk tantangan.

Dengan cara yang sama pula, Dia telah menghadapi Iblis (bdg. 1:7, 8; 2:2, 3).

Allah menantang Iblis dan Ayub dengan cara mengkonfrontasi, mereka dengan karya-karya-Nya yang ajaib.

Dan karena Ayub sendiri merupakan hasil karya ilahi yang dengannya Iblis ditantang, maka melalui keberhasilan-Nya untuk menantang Ayub ini, Allah melengkapi kemenangan-Nya dalam tantangan-Nya kepada Iblis.

Tantangan yang disampaikan Allah kepada Ayub dilaksanakan dalam dua tahap (38:1-39:34 dan 40:1-41:34), dengan suatu waktu sela di pertengahan jalan yang ditandai dengan awal penyerahan diri Ayub (39:35-38).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel