Job 40:6-14: TUHAN Menantang Ayub
Sabtu, Juli 14, 2018
Edit
Klik:
Job 40:6-14
Job 40:6 (40-1) Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
Job 40:7 (40-2) "Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.
Job 40:8 (40-3) Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
Job 40:9 (40-4) Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?
Job 40:10 (40-5) Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran, kenakanlah keagungan dan semarak!
Job 40:11 (40-6) Luapkanlah marahmu yang bergelora; amat-amatilah setiap orang yang congkak dan rendahkanlah dia!
Job 40:12 (40-7) Amat-amatilah setiap orang yang congkak, tundukkanlah dia, dan hancurkanlah orang-orang fasik di tempatnya!
Job 40:13 (40-8) Pendamlah mereka bersama-sama dalam debu, kurunglah mereka di tempat yang tersembunyi.
Job 40:14 (40-9) Maka Akupun akan memuji engkau, karena tangan kananmu memberi engkau kemenangan."
Tafsiran Wycliffe
40:1-3. Sasaran dari pertandingan gulat sabuk adalah melepaskan sabuk lawan, namun pertandingan tidak selalu selesai ketika sabuk sudah berhasil dilepaskan.
Jadi semacam itu, Ayub harus memasang kembali sabuknya, dan melanjutkan lagi pertandingan itu.
Pengakuan kekalahannya (39:36-38) itu baik, namun baru merupakan awal dari pertobatannya.
Dia harus menyadari, bahwa mengecam Yang Mahakuasa itu bukan hanya tidak masuk akal, tetapi juga berdosa.
40:3-8. Apakah lenganmu seperti lengan Allah (ay. 4a). Kuasa penebusan Allah, melalui mana Dia menyelamatkan umat-Nya, dan menghukum lawan-lawan mereka, sering kali digambarkan sebagai lengan Allah yang teracung dan perkasa (bdg. ay. 9b).
Kritikan Ayub terhadap cara Allah mengatur kehidupan, khususnya sesumbarnya, bahwa ia akan mengalahkan perlawanan bayangan dari Tuhan yang melawan kebenarannya, pada dasarnya merupakan tindakan mengambil alih hak prerogatif Allah untuk memerintah dunia, mirip dengan keinginan untuk memiliki pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk seperti Allah (bdg. Kej. 3:5), menganggap diri Tuhan.
Hendaknya Ayub membuktikan kemampuannya, untuk memberikan keputusan bersalah terhadap orang fasik yang kemakmurannya dianggap tidak adil oleh Ayub (40:5-8).
Jika hal itu sudah dilakukan, maka Allah akan menyembah di kuil Ayub selaku pengakuan, bahwa Ayub memiliki kuasa ilahi untuk melaksanakan penghakiman yang menebus, melalui mana dirinya dapat dibenarkan dan diselamatkan (ay. 9).
Suara Allah (38:1-41:25).
Keputusan yang dijatuhkan kepada Ayub oleh para sahabat telah menggelapkan jalan hikmat sampai Elihu angkat bicara.
Jalan itu kini tercerahkan sepenuhnya oleh Suara dari dalam badai.
Sangatlah tepat, bahwa pendekatan Tuhan kepada Ayub adalah dalam bentuk tantangan.
Dengan cara yang sama pula, Dia telah menghadapi Iblis (bdg. 1:7, 8; 2:2, 3).
Allah menantang Iblis dan Ayub dengan cara mengkonfrontasi, mereka dengan karya-karya-Nya yang ajaib.
Dan karena Ayub sendiri merupakan hasil karya ilahi yang dengannya Iblis ditantang, maka melalui keberhasilan-Nya untuk menantang Ayub ini, Allah melengkapi kemenangan-Nya dalam tantangan-Nya kepada Iblis.
Tantangan yang disampaikan Allah kepada Ayub dilaksanakan dalam dua tahap (38:1-39:34 dan 40:1-41:34), dengan suatu waktu sela di pertengahan jalan yang ditandai dengan awal penyerahan diri Ayub (39:35-38).
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.