Mazmur 131: Menyerah Kepada TUHAN

Klik:

Psalms 131


Psa 131:1 Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.

Psa 131:2 Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.

Psa 131:3 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 131. Ketenteraman Para Peziarah.

Kendatipun pada dasarnya merupakan nyanyian kepercayaan, komposisi sastra yang indah ini bunyinya seperti sebuah pengakuan.

Gambaran tentang kepasrahan penuh kerendahan hati pada pimpinan Allah, memberi contoh tentang perasaan disiplin pribadi yang mendalam.

Kendatipun beberapa penafsir menganggap mazmur ini sebagai ungkapan bersama dari umat, permohonan terakhir bagi Israel menunjukkan, bahwa suara dari satu individulah yang berbicara secara konsisten di seluruh bagian.

Adalah sangat wajar, bahwa ekspresi indah mengenai kerendahan hati seperti ini pasti menjadi sebuah lagu rakyat bagi para peziarah.

1, 2. Roh Rendah Hati.

Tuhan, aku tidak tinggi hati. Setelah melalui pergumulan panjang, pemazmur membuang keinginan sombongnya serta kebanggaan dirinya yang berlebihan.

Kini dia dapat menyatakan dirinya bebas dari sikap-sikap terdahulu berupa keangkuhan dan ambisi yang tidak terkendali.

Dia telah membuat jiwa, atau batinnya tenang dan sabar, sehingga dia kini seperti anak yang sudah disapih dari pangkuan ibunya, tidak lagi rewel minta disusui.

3. Keinginan Terhadap Israel.

Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel. Seperti pada mazmur sebelumnya, di sini sang penulis mengungkapkan hasratnya agar orang lain di Israel mengenal damai sejahtera dalam batinnya.

JILID V. MAZMUR 107-150.

Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.

Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.

Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.

Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel