Amsal 3:1-26: Berkat Dari Hikmat

Klik:

Proverbs 3:1-26


Pro 3:1 Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,

Pro 3:2 karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.

Pro 3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

Pro 3:4 maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

Pro 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Pro 3:6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Pro 3:7 Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;

Pro 3:8 itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

Pro 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

Pro 3:10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Pro 3:11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Pro 3:12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Pro 3:13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

Pro 3:14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.

Pro 3:15 Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.

Pro 3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Pro 3:17 Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.

Pro 3:18 Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

Pro 3:19 Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,

Pro 3:20 dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.

Pro 3:21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,

Pro 3:22 maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.

Pro 3:23 Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.

Pro 3:24 Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.

Pro 3:25 Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.

Pro 3:26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.


Tafsiran Wycliffe


3:1. Ajaranku. Frasa ini dan "perintahku" (2:1) serta kata-kata serupa tidak harus berarti Hukum Musa.

Itu adalah nasihat dari ayah yang juga guru.

Meskipun demikian, ajaran itu diberikan sebagai Firman Tuhan.

Penulis kitab ini menyiratkan, bahwa ia sedang memberikan perintah-perintah ilahi, seperti Paulus dalam I Korintus 14:37.

Walaupun Kitab Amsal sering memberikan suatu tujuan praktis, sang penulis menganjurkan untuk melakukan kebenaran demi kebenaran, bukan karena "kejujuran adalah kebijaksanaan terbaik."

2. Panjang umur. Mungkin untuk mengingatkan pada perintah yang kelima beserta janjinya (Kel. 20:12).

3. Kalungkanlah itu pada lehermu. Frasa serupa tetapi tidak sama persis terdapat dalam Ulangan 6:8. Yang lebih mirip ialah Amsal 7:3: "Tulislah itu pada loh hatimu."

5. Dengan segenap hatimu. Ayat berharga ini menunjukkan kontras antara hikmat manusia pada umumnya dengan hikmat ilahi yang merupakan dasar seluruh kitab ini.

Dalam bahasa Ibrani, hati secara simbolis tidak terlalu banyak dipakai untuk menggambarkan tempatnya emosi, tetapi lebih sebagai tempatnya akal budi dan kehendak.

Dengan kata lain, serahkanlah dirimu yang paling dalam kepada Allah. Jangan berusaha untuk bebas dari (tidak bergantung pada) Dia.

6. Meluruskan. Ayat ini tidak hanya memberikan bimbingan, tetapi lebih banyak menjanjikan kuasa bagi kita untuk bergerak maju.

9. Hasil pertama. Suatu acuan menarik tentang peraturan Imamat.

Pada umumnya, Kitab Amsal tidak membicarakan hukum-hukum Musa (tetapi bdg. ayat-ayat yang disebut pada Tafsiran 15:8), meskipun jelas hukum-hukum ini berlaku pada waktu Kitab Amsal ditulis -- bahkan menurut pendapat kritis sekalipun yang menyatakan: bahwa baik Kitab Amsal maupun peraturan-peraturan Imamat berasal dari zaman pasca-Pembuangan.

Tidak ada sebutan apa-apa dalam Kitab Amsal tentang soal ini sekali lagi menunjukkan, bahwa argumen tanpa data apa-apa seringkali keliru.

10. Air buah anggur. Bahasa Ibrani memiliki dua kata untuk anggur.

Yayîn, yang artinya anggur yang difermentasi, dipakai dalam bagian berisi kecaman, yakni Amsal 23:31-35.

Tîrôs, dipakai di sini sebagai air anggur segar yang baru diperas, lebih tepat disebut "sari buah anggur."

Oleh LXX, dua kata tersebut diterjemahkan sebagai oinos, "anggur."

11. Janganlah engkau menolak didikan TUHAN. Dikutip dari Ayub 5:17, kecuali bahwa dalam Kitab Ayub terdapat nama khas Shaddai (Yang Mahakuasa).

Ibrani 12:5,6 mengutip kata per kata dari LXX (Teks Aleksandrianus dan Teks Sinaitikus), sebagaimana biasanya dalam Surat Ibrani.

LXX secara tepat menunjukkan teks dalam bahasa Ibrani. (Untuk kutipan-kutipan lain, dalam Kitab Amsal dari Perjanjian Lama, bdg. 30:5).

14. Keuntungannya. "Laba," atau mungkin "nilai."

15. Dari pada permata. Bandingkan Ayub 28:18; Amsal 8:11; 31:10.

18. Pohon kehidupan. Frasa tersebut juga terdapat dalam Kejadian 2:9; 3:22-24; Amsal 11:30; 13:12; 15:4; Wahyu 2:7; 22:2.

Kitab Kejadian adalah satu-satunya sumber yang memadai untuk rujukan dalam Kitab Amsal.

Karenanya, kita semestinya menyimpulkan, bahwa seperti dalam Kitab Wahyu, ayat-ayat dalam Kitab Amsal ini mempunyai kaitan dengan kisah tentang kejatuhan manusia dalam dosa. Tidak ada bukti untuk "pohon kehidupan suci zaman dulu," seperti pendapat Toy.

Wahyu 22:2 juga mempunyai rujukan untuk pohon pemberi kesembuhan yang ada pada tepi sungai di tempat suci (bdg. Yeh. 47:12; Za. 14:8).

Pohon-pohon terkenal yang terdapat di dalam taman Allah, Eden, disebut dalam Yehezkiel 31:8-16.

Semua rujukan ini menunjukkan pengenalan akan kisah Kejadian.

19. Dengan hikmat ... meletakkan dasar bumi. Bdg. 8:25-31. "Hikmat" dalam Kitab Amsal pada dasarnya adalah satu sifat Allah, dan tidak dapat disamakan dengan dalil-dalil seorang guru yang pintar di dunia ini.

Hikmat ini adalah hukum Allah.

Dalam Amsal 8, hikmat dipersonifikasikan dan dikatakan bersifat kekal, sebagaimana Allah adalah kekal.

Banyak orang melihat suatu bayangan Kristus di sini, yang bisa saja merupakan tafsiran untuk bagian tersebut, tetapi tidak pasti.

B. PEREMPUAN BIJAKSANA, HIKMAT, LAWAN PEREMPUAN JAHAT. 1:8-9:18.

Dalam bagian ini secara indah digambarkan metode pengajaran melalui kontras.

Dalam sebagian besar bagian, personifikasi dari Hikmat ditampilkan berlawanan dengan dosa (lihat Pendahuluan, Ajaran dari Amsal).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel