Mazmur 141: Doa Dalam Pencobaan
Minggu, September 02, 2018
Edit
Klik:
Psalms 141
Psa 141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
Psa 141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Psa 141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Psa 141:4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
Psa 141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
Psa 141:6 Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.
Psa 141:7 Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.
Psa 141:8 Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
Psa 141:9 Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.
Psa 141:10 Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 141. Seruan Meminta Perlindungan.
Mazmur ini adalah ratapan lain dari seorang yang telah mengalami penderitaan di tangan orang yang tidak takut Tuhan, yang berpengaruh di Israel.
Doanya bukan berbentuk ratapan sebagaimana lazimnya, di mana yang dicari adalah kelepasan dari para musuh.
Ratapannya lebih bersifat rohani, dalam arti dia mencari pertolongan Allah untuk mengalahkan godaan-godaan yang dihadapinya.
1, 2. Permohonannya Akan Jawaban.
Ya Tuhan, aku berseru ... datanglah segera ... berilah telinga. Pemazmur memulai dengan seruan mendesak, agar Allah mendengar dan menjawab doanya.
Penyebutan persembahan ukupan dan persembahan korban pada waktu petang menunjukkan makanan persembahan (AV "daging"), yang menyertai doa dan dipersembahkan baik pagi maupun sore.
3-5. Doanya Memohon Kekuatan.
Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku. Sambil melewati keadaan-keadaan yang membuatnya mengeluh, pemazmur berdoa memohon kekuatan untuk mengalahkan godaan.
Dia mencari kekuatan untuk menjaga ucapannya, memelihara hatinya tetap bersih, menghindari perbuatan yang biasa dilakukan orang fasik, menahan diri untuk tidak ikut serta dalam kegemaran foya-foya mereka, dan menerima teguran dari orang benar.
6-10. Keyakinannya Pada Pembalasan.
Bila para penguasa mereka dicampakkan (BIS). Keadaan sejarah di balik ayat-ayat 6, 7 diterima sebagaimana adanya.
Kelihatannya sang pembicara mengharapkan dirinya dinyatakan benar ketika para penguasa dihukum.
Ayat 7 (BIS) merujuk pada pembantaian terhadap teman-teman pemazmur, atau sebaiknya diterjemahkan tulang-tulang mereka dan bukan tulang-tulang kita.
Apa pun arti asli di balik ayat-ayat ini, pemazmur sedang mengharapkan Allah terus menguatkan dia, sementara dia yakin, bahwa orang fasik akan menerima hukuman balasan, yaitu jatuh ke dalam jerat yang mereka pasang sendiri.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.