Mazmur 143: Doa Minta Pertolongan dan Pengajaran
Minggu, September 02, 2018
Edit
Klik:
Psalms 143
Psa 143:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!
Psa 143:2 Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di hadapan-Mu.
Psa 143:3 Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
Psa 143:4 Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun dalam tubuhku.
Psa 143:5 Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.
Psa 143:6 Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela
Psa 143:7 Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
Psa 143:8 Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
Psa 143:9 Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh!
Psa 143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
Psa 143:11 Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!
Psa 143:12 Binasakanlah musuh-musuhku demi kasih setia-Mu, dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku, sebab aku ini hamba-Mu!
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 143. Doa Memohon Pimpinan dan Kelepasan.
Lagi-lagi, seorang yang sedang dalam kesusahan yang menakutkan mengucapkan doa yang sangat pribadi ini.
Orang-orang yang menindasnya nyaris mengambil nyawanya.
Sementara mencari kelepasan, keinginannya yang terbesar ialah mendapatkan petunjuk dan bimbingan Allah.
Karena dia muncul sebagai orang berdosa yang telah bertobat, maka mazmur ini dikelompokkan dalam Mazmur Pengakuan Dosa (bdg. Mzm. 6, 32, 38, 51, 102, 130).
1-6. Permohonan Orang Yang Menyesali Dosanya.
Dengarkanlah doaku ... Janganlah beperkara. Sesudah meminta perhatian, pemazmur menunjukkan keadaan berdosanya dalam pemandangan Allah.
Dia tidak mengaku tidak berdosa, melainkan menyerah pada kasih setia Allah.
Keluhannya yang dinyatakan secara singkat, seperti dalam mazmur sebelumnya, menunjukkan suatu penganiayaan yang sengit.
Dia dikejar, dicampakkan, dan dibuat tinggal di dalam gelap seperti di dalam maut.
Tetapi, dengan mengingat perbuatan-perbuatan perkasa Allah pada masa lalu, ia mendapat keberanian untuk meminta penyataan-penyataan kuasa lebih jauh.
7-12. Permohonan Agar Tuhan Bertindak.
Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan. Dengan permohonan-permohonan yang secepat api, pemazmur mengungkapkan betapa ia perlu pertolongan segera.
Dia meminta jawaban yang cepat, suatu ekspresi kasih setia Allah; bimbingan dalam hidup, kelepasan dari para penindasnya, petunjuk menurut kehendak Allah, dan kebinasaan para musuhnya.
Sebagai seorang hamba yang menyesali dosanya, dia merasa pasti, bahwa pembalasan akan dilaksanakan.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.