Pengkhotbah 11:1-8: Pedoman-pedoman Hikmat
Selasa, September 25, 2018
Edit
Klik:
Ecclesiastes 11:1-8
Ecc 11:1 Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
Ecc 11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
Ecc 11:3 Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
Ecc 11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
Ecc 11:5 Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Ecc 11:6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Ecc 11:7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
Ecc 11:8 oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
Tafsiran Wycliffe
VIII.C. BEBERAPA PELAJARAN TENTANG SIKAP BERHATI-HATI SECARA BERLEBIHAN (11:1-8).
Karena masa yang akan datang selalu tidak dapat diramalkan, bahkan "siasat terbaik dari kancil dan manusia bisa tidak mencapai sasaran," maka orang harus berani mengambil risiko, jika dia ingin berhasil.
Orang yang hanya menunggu sampai dia merasa aman, akan menunggu selamanya.
1. Lemparkanlah rotimu ke air. Tidak ada penjelasan pasti mengenai amsal ini.
Secara tradisi dianggap sebagai nasihat untuk bersikap murah hati, yang orang harus lemparkan (harf. berikan) kepada orang lain, tanpa memperoleh balasan langsung, tetapi yang kelak akan mendatangkan upah/balasan bagi pemberinya (bdg. Luk. 16:9).
Tetapi, barangkali ayat tersebut harus dibaca: "Lemparkan rotimu ke air (walaupun ini rasanya aneh), toh engkau bisa menemukannya lama sesudah itu."
Jika dibaca demikian, maka artinya adalah, bahwa hidup ini tidak pasti, di mana tindakan yang tampaknya tidak bijaksana, pun bisa menghasilkan upah.
2. Berikanlah bahagian kepada tujuh. Ini adalah penekanan lain terhadap tidak pastinya hasil-hasil dari kehidupan ini, meskipun telah menggunakan hikmat.
Terjemahkan: "Berikanlah bagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang (artinya, bertindaklah bijaksana dalam berbagai investasi); karena kamu tidak mengetahui bencana apa yang mungkin terjadi di bumi."
3. Bila awan-awan sarat mengandung hujan. Inilah inti penjelasan penulis, dan tampaknya merupakan bagian dari ayat 4-6.
Suatu alasan untuk menentang sikap berhati-hati yang berlebihan, sebab alam tidak dapat diramalkan, dan manusia tidak dapat mengubahnya.
4. Siapa senantiasa memperhatikan angin. Waktu ideal untuk bertindak selalu tidak pasti, tetapi orang harus bertindak pada suatu saat, kalau tidak, pekerjaan tidak akan selesai.
Jika orang khawatir terhadap topan sebelum dia menabur, atau menuai, barangkali tidak akan ada hasil yang tumbuh, atau dikumpulkan.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.