Hosea 3: Diterima Kembali, Tetapi Dianggap Sepi
Sabtu, Februari 16, 2019
Edit
Klik:
Hosea 3
Hos 3:1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."
Hos 3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.
Hos 3:3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."
Hos 3:4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.
Hos 3:5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.
Tafsiran Wycliffe
1. Hosea didesak agar mencintai perempuan yang telah meninggalkannya untuk pergi bersama laki-laki lain.
Perempuan itu suka bersundal. Hosea dipanggil untuk mencintai seorang yang suka bersundal dan berzinah, yang tidak setia.
Perempuan itu seperti orang-orang Israel, yang menyukai botol-botol anggur. Lebih baik: menyukai kue kismis (RSV). Mereka ikut serta dalam ritus Baal yang kafir yang terlibat dalam mempersembahkan kue-kue dengan anggur kering.
2. Hosea membeli kembali istrinya dari perbudakan karena dosa dengan bayaran lima belas syikal perak. Harga seorang budak adalah tiga puluh syikal perak (Kel. 21:32). Jelas Hosea membayar separuh dalam bentuk uang dan separuh dalam bentuk biji-bijian.
3. Sebagai hukuman atas dosa-dosa, sang nabi berkata: Lama engkau harus diam padaku.
Kata kerjanya kadang-kadang dipakai dalam pengertian "hidup terasing" (Im. 12:4; Ul. 21:13). Gomer harus menjalani kehidupan yang tenang dan terasing sampai Hosea bebas mengambilnya sebagai istrinya.
Juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau. Hosea rupanya mengatakan, bahwa Gomer harus dipisahkan dari orang-orang lain, dan juga tidak melakukan hubungan suami istri dengan dirinya sendiri selama waktu yang disebut sebagai lama itu.
4. Pengalaman Hosea dengan Gomer sama dengan pengalaman Allah dengan Israel, yang akan lama ... diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin.
Di pembuangan, Israel tidak akan memiliki pemerintahan sipil, tetapi akan diperintah oleh orang-orang asing.
Juga tiada korban. Cara dan tempat persembahan kurban secara khusus ditekankan dalam hukum Imamat. Israel tidak akan dapat memenuhi syarat-syarat ini di negeri pembuangan.
Tiada tugu berhala. Harfiahnya: tiang, yaitu obyek pemujaan kafir, tetapi dilarang dalam Hukum Taurat (Ul. 16:22). Pembuangan Israel akan menjauhkannya dari godaan-godaan yang biasa ada di Kanaan.
Tiada efod. Efod adalah bagian dari pakaian imam besar (Kel. 28:6-14). Makna akar katanya ialah "melapisi". Dalam zaman Gideon, kita membaca tentang sebuah efod yang dipuja. Mungkin efod itu dibuat dari kayu yang dilapisi logam berharga.
Tiada terafim, atau dewa-dewa rumah tangga (bdg. Kej. 31:19, 34; I Sam. 19:13, 16). Hosea menyatakan, bahwa Pembuangan akan merupakan suatu masa, di mana obyek-obyek pemujaan yang amat dikasihi oleh Israel di zaman sebelum Pembuangan, akan disingkirkan.
5. Sesudah itu. Sesudah Israel disingkirkan dari negeri mereka, raja mereka, dan pemujaan berhala mereka, Allah akan memulihkan Daud, raja mereka, yaitu Raja keturunan Daud, atau Mesias, yang akan memerintah sebagai raja Israel yang benar dan adil (bdg. Mal. 3:1).
Dinasti itu akan dibangunkan kembali pada hari-hari yang terakhir. Harfiahnya: pada akhir zaman. Ungkapan ini dipakai untuk menggambarkan era Mesianis, klimaks sejarah, ketika Mesias milik Allah akan memerintah atas seluruh dunia.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.