Habakuk 3: Doa Nabi Habakuk
Senin, Mei 20, 2019
Edit
Klik:
Habakuk 3
Hab 3:1 Doa nabi Habakuk. Menurut nada ratapan.
Hab 3:2 TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!
Hab 3:3 Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.
Hab 3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.
Hab 3:5 Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya.
Hab 3:6 Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad.
Hab 3:7 Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian menggetar.
Hab 3:8 Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu?
Hab 3:9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;
Hab 3:10 melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya.
Hab 3:11 Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.
Hab 3:12 Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.
Hab 3:13 Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela.
Hab 3:14 Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala lasykarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi.
Hab 3:15 Dengan kuda-Mu, Engkau menginjak laut, timbunan air yang membuih.
Hab 3:16 Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.
Hab 3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
Hab 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Hab 3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
Tafsiran Wycliffe
Sebuah Penglihatan Tentang Pengadilan Ilahi (3:1-16).
Pasal ini disebut oleh penulis sebagai doa (tepillâ), walaupun telah disepakati secara universal, bahwa bagian terbesarnya merupakan gambaran tentang suatu teofani yang dialami oleh sang nabi.
Hanya ayat 2 yang merupakan sebuah doa.
Namun, sikap takut karena hormat, karena kekaguman, karena kemenangan iman atas berbagai keadaan yang mengganggu telah begitu hebat dikuasai oleh roh doa, sehingga hampir tidak diragukan, bahwa doa itu mencakup keseluruhan pasal.
Pasal ini juga disebut sebuah mazmur walaupun bukan oleh Habakuk, karena petunjuk-petunjuk ditempatkan di bagian atas mengenai cara melagukannya, dan tulisan di bawah garis menyebutkan alat apa yang dipakai untuk mengiringi nyanyian.
Demikian juga dengan Sela yang mengandung teka-teki, yang biasanya menandai waktu berhenti sebentar pada saat-saat tertentu, atau barangkali perubahan tempo, muncul sebanyak tiga kali.
Karena berbagai alasan, seperti yang telah disebutkan dalam Pendahuluan, pasal ini dianggap telah ditulis oleh orang lain dan bukan oleh Habakuk.
Tentu ini akan berarti, bahwa pasal 3:1, yang menyatakan, bahwa pasal tersebut ditulis olehnya adalah tidak benar.
Fakta bahwa pasal ketiga itu tidak terdapat dalam Tafsiran Qumran tidak merupakan keberatan yang berarti.
Begitu juga argumentasi, bahwa bagian ini tidak memiliki bentuk dialog seperti bagian-bagian sebelumnya.
Sifat dari pasal ini, yang merupakan sebuah doa, menghindarkan gaya percakapan.
Terdapat beberapa bukti linguistik untuk memperkuat kesatuan kitab itu, dan juga fakta, bahwa teodisenya tidak lengkap tanpa pasal ini.
1. Menurut nada ratapan. Arti kata ini begitu tidak pasti, sehingga cara paling aman adalah dengan menyalin hurufnya saja.
Vulgata yang berbahasa Latin menerjemahkannya menjadi pro ignorantiis: "untuk dosa yang dilakukan dalam ketidaktahuan."
Tidak ada petunjuk dalam nubuatan ini, apakah dosa-dosa Yehuda atau dosa-dosa orang Kasdim yang dapat dianggap sebagai telah diperbuat dalam ketidaktahuan.
Barangkali, kata ini menyatakan tipe musik, atau tempo untuk menyanyikan mazmur tersebut jika dipakai dalam ibadah.
2. Kabar tentang Engkau, atau laporan.
Laporan ini berisi tindakan penghakiman Ilahi, yang kemungkinan akan mendatangkan penderitaan atas Habakuk serta orang-orang yang terkait dengannya oleh ikatan umum berupa iman dan kasih.
Itu merupakan penghakiman yang dinyatakan dalam pasal 1.
Terjemahan AV dalam ayat ini sama sekali tidak memuaskan.
Terjemahan berikut inilah yang disarankan:
TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau,
Dan pekerjaan-Mu, ya Tuhan, kutakuti!
Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun,
nyatakanlah itu dalam lintasan tahun;
Dalam murka ingatlah akan kasih sayang!
Hidupkanlah itu. Walaupun versi bahasa Inggris menerjemahkan kata Ibrani ini menjadi menghidupkan lagi atau memulai lagi, nabi tidak meminta Allah supaya mengulangi apa yang hebat yang telah diperbuat-Nya pada masa dahulu.
Kata kerja ini dipakai di bagian lain disertai gaya kausatif, misalnya: Kejadian 7:3; 19:32; Ulangan 32:39, di mana artinya adalah mempertahankan hidup, atau menghidupkan.
Allah diminta untuk melaksanakan rancangan yang sudah Ia nyatakan, serta menjadikan rancangan itu suatu tindakan yang hidup.
Bahwa memang itu yang dimaksudkan diperkuat oleh kalimat paralel: "nyatakanlah itu dalam lintasan tahun."
Jadi, pekerjaan-Mu adalah maksud yang diberitakan dalam 1:5, bersama dengan penghukuman yang dinyatakan dalam pasal 2.
Dalam lintasan tahun. Seorang penafsir yang lebih tua, Bengel, menyatakan, bahwa ayat ini menunjuk kepada kelahiran Kristus dan zaman Kristen.
Karya Allah akan dilaksanakan pada waktu yang memisahkan sejarah Perjanjian Lama dari Perjanjian Baru.
Proposal ini belum diterima.
Habakuk meminta agar dalam perjalanan tahun-tahun yang mendatang, Allah dapat menghajar dan menyembuhkan.
Beberapa pihak menganggap, bahwa ayat 3-15 menggambarkan suatu teofani, atau sebuah perwujudan Ilahi kepada sang nabi.
Yang lainnya berpendapat, bahwa ini hanyalah sebuah deklamasi puisi mengenai karya Allah dengan motif Keluaran, yaitu menggunakan pola tindakan-tindakan Ilahi pada masa Keluaran.
Tidak ada alasan untuk berpikir, bahwa Habakuk mendapat semacam pengalaman teofani seperti yang diberikan kepada Abraham.
Dalam pada itu, ayat-ayat ini bukan sekadar perayaan puitis.
Meskipun bahasanya kelihatannya diambil dari Keluaran dan kisah-kisah berikutnya mengenai campur tangan Allah atas Israel, ada juga banyak sekali yang asli dalam uraiannya.
Nabi berbicara, misalnya, tentang gunung-gunung yang menggeliat dan juga keagungan-Nya menutupi segenap langit dan bumi.
Yang terbaik adalah menganggap keseluruhan panorama tentang kekacauan-kekacauan kosmik, yang merupakan akibat dari kehadiran Allah itu, sebagai hal yang ada dalam penglihatan nabi.
3. Dari negeri Téman ... Paran. Paran adalah wilayah padang gurun di sebelah timur Arabah dan dekat situs tradisional Gunung Sinai.
Teman adalah ibu kota Edom yang berbenteng batu, namun nama ini juga menunjuk pada wilayah sebelah timur Paran.
Allah digambarkan sedang mendekati dengan penghukuman dari wilayah di mana Israel dulu bukan hanya mengalami anugerah penebusan-Nya, melainkan telah terlibat dalam perjanjian dengan Dia.
Ini juga merupakan wilayah di mana beberapa generasi yang tidak percaya, binasa.
Pujian kepada-Nya. Pujian di sini, bukan menunjuk pada pujian yang diucapkan oleh para penghuni bumi, melainkan lebih kepada keunggulan Allah yang layak untuk memperoleh pujian dari semua ciptaan.
4. Sinar cahaya dari sisi-Nya. Sinar ini keluar dari kedua sisi.
Pusat yang darinya keluar cahaya seperti matahari adalah tempat rahasia kuasa Allah.
5. Penyakit sampar dan demam, merupakan fenomena yang menyertai mendekatnya TUHAN sebagaimana kilat dan halilintar menyertai datangnya badai.
Barangkali sang nabi melihat karya hidup itu remuk di hadapan Allah, seolah-olah dihantam oleh angin yang merusakkan.
Di belakang-Nya, jalan terbakar hangus seolah-olah dihanguskan oleh api.
6. Ia berdiri. TUHAN menghentikan langkah-Nya supaya Dia dapat memandang sekeliling-Nya, untuk memastikan jenis dan tingkatan hukuman yang akan diberikan.
Hanya dengan sentuhan Allah, gunung-gunung hancur dan bergoyang.
Ada sebuah argumentasi fortiori di sini.
Bila batu-batu dan bukit-bukit yang tahan menghadapi kerusakan oleh zaman bisa hancur tanpa bekas akibat sentuhan kaki Allah, atau akibat pandangan sekilas mata-Nya, maka siapakah yang bisa tinggal bertahan pada hari murka-Nya?
7. Kusyan. Biasa dianggap sebagai Etiopia. Akan tetapi, lebih logis untuk beranggapan, bahwa Kusyan adalah bagian dari wilayah di mana bangsa Midian mengembara, dan bahwa dari sinilah asalnya Zipora, istri Musa, yang disebut orang Kusy.
8. Terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Ini adalah jenis pertanyaan retoris, yang diperkirakan akan mengubah pikiran menjadi alasan nyata bagi hukuman TUHAN, yakni keselamatan.
Bisa dianggap, bahwa keselamatan dari Tuhan merupakan sejenis pembebasan yang didoakan oleh nabi di pasal 1.
Ini mencakup pembebasan dari kekerasan dan kejahatan yang mengelilingi orang saleh, sehingga hukum tidak lagi mengendur.
Keselamatan ini tidak sama dengan yang ditawarkan dalam Tuhan Yesus Kristus, walaupun dalam beberapa aspek ini merupakan suatu penggambaran lebih dulu tentang karya Mesias.
9. Kauisi dengan anak panah (AV: The oaths of the tribes, even thy word). Dari semua anak kalimat di keseluruhan nubuatan ini, barangkali inilah yang paling sulit untuk dijelaskan.
Bunyi dari Alkitab Indonesia ini sesuai dengan bunyi dalam sekelompok kecil naskah kuno yang kedengarannya masuk akal, namun tidak mendapat dukungan dari naskah-naskah Ibrani yang terbaik.
10. Samudera raya ... mengangkat tangannya. Dalam penglihatannya, sang nabi melihat air bah menderu di samudera raya, dan ia teringat akan gerakan-gerakan seorang manusia yang diserang teror.
11. Matahari, bulan berhenti. Kedua benda bulat yang memberi sinar pada bumi dan mengatur waktunya ini tampaknya terdiam, bersama dengan ciptaan lainnya, menghadapi kemegahan TUHAN ketika Dia muncul di penghakiman.
Mereka tampak pucat bila dibandingkan dengan cahaya anak panah Allah dan tombak-Nya yang berkilat.
12. Engkau melangkah. TUHAN melangkah melintasi bumi sebagai seorang Penakluk yang penuh kemenangan, menginjak-injak bangsa-bangsa seperti petani sedang mengirik padinya dengan cara menginjak-injaknya.
13. Menyelamatkan ... yang Kauurapi. Yang diurapi adalah orang-orang tersisa yang setia dari antara umat perjanjian.
Dalam masa PL, tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (Rm. 9:6).
Pembebasan oleh Allah diperluas kepada orang-orang yang mencari penghiburan Israel dalam pribadi raja Mesiasnya.
Dasarnya sampai batu yang penghabisan. Gambarannya adalah tentang seorang penakluk yang sedang meremukkan dasarnya sampai batu penghabisan: Rumah orang fasik dihancurkan sama sekali.
16. Ketika aku mendengarnya. Walaupun penglihatan itu telah dilihat, maknanya sudah didengar, atau dipahami oleh sang nabi. Bandingkan Yesaya 55:3: Dengarkanlah, maka kamu akan hidup.
Sang nabi tahu benar apa arti tindakan Allah keluar dengan hukuman itu bagi dirinya dan bagi bangsa di mana dia hidup.
Dampak langsung terhadapnya sangat mengherankan, sebagaimana ditunjukkan oleh gemparnya organ-organ internal.
Tetapi, dampak terhebatnya adalah iman yang pasti.
Seperti dinyatakan oleh Calvin: "Barangsiapa yang pada waktunya mengantisipasi murka Allah dan disentuh rasa takut begitu dia mendengar bahwa Allah, sang hakim sudah dekat, akan menyediakan bagi dirinya perlindungan yang paling aman untuk menghadapi masa penderitaan."
17. Penyebutan pohon ara, pohon anggur, pohon zaitun, hasil ladang, dan ternak, semua itu mencakup keseluruhan hasil pertanian yang padanya bangsa ini bergantung.
Rupanya alasan kegagalan panen adalah penyerbuan bangsa Kasdim.
Pasukan musuh tidak hanya hidup di wilayah ini, namun sering juga dengan sengaja menghancurkan pepohonan dan panen.
Sejarah Mesir masa awal membual, bahwa pasukan Mesir telah menghancurkan pohon-pohon buah-buahan di salah satu dataran pantai Palestina.
18. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN. Kehancuran yang dijelaskan begitu gamblang mendorong sang nabi bukan untuk berputus asa, melainkan untuk beriman kepada Tuhannya.
19. Kakiku seperti kaki rusa. Binatang semacam rusa sangat cepat dan berkaki cekatan, sehingga ia dapat segera melepaskan diri dari para pengejarnya.
Gambaran ini adalah tentang seseorang yang sangat yakin, bahwa Dia yang memimpin umat-Nya ke dalam pencobaan adalah setia dan akan juga memberikan jalan keluar untuk setiap pencobaan, sehingga mereka mampu menanggungnya.
Untuk pemimpin biduan. Doa ini sudah jelas dimaksudkan untuk dipakai oleh paduan suara orang Lewi, walaupun nyanyian mazmur itu, berbeda dengan beberapa mazmur lainnya yang berada di luar kumpulan ini, misalnya: II Samuel 22:2 dan seterusnya, I Tawarikh 16:8 dan seterusnya, tidak pernah dimasukkan ke dalam Kitab Mazmur.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.