Mikha 7:1-6: Kemerosotan Akhlak Israel
Senin, Mei 06, 2019
Edit
Klik:
Micah / Mikha 7:1-6
Mic 7:1 Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai.
Mic 7:2 Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring.
Mic 7:3 Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!
Mic 7:4 Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka!
Mic 7:5 Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu!
Mic 7:6 Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Tafsiran Wycliffe
Tuntutan Hukum TUHAN (6:1-7:20).
Pasal 4 dan 5 dalam Kitab Mikha menubuatkan kedatangan dan karya Mesias.
Nubuatan itu mencakup penggenapan segala sesuatu, yang menurut Mikha akan terjadi melalui dosa, penghukuman, dan penyelamatan.
Dalam dua pasal terakhir ini, sang nabi menggambarkan dosa bangsanya, dan juga usaha keras TUHAN terhadap mereka dan penghukuman-Nya atas mereka; Mikha juga menubuatkan, bahwa bangsa itu akan mengaku dosa mereka, dan menerima berkat-berkat yang dijanjikan.
Semuanya ini dikemukakan dalam bentuk tuntutan hukum.
Sang nabi digambarkan sebagai penuntut umum bagi TUHAN, dengan gunung-gunung dan bukit-bukit (barangkali lambang keadilan yang tidak dapat berubah) sebagai pengadilan dan para hakim.
TUHAN membuat pengaduan melalui sang nabi; bangsa itu menjawab; gunung-gunung dan bukit-bukit mengadili dengan diam.
Jawaban Kedua Israel - Suatu Pengakuan Dosa (7:1-10).
Pasal penutup ini melengkapi tuntutan hukum TUHAN terhadap Israel yang dimulai pada pasal 6.
Bagian ini terpecah pemikirannya, yang menggambarkan sedalam apa emosi Mikha ketika menyuarakan jawaban bangsa itu - pengakuan dosa serta ratapan mereka.
1-4. Berkat-berkat TUHAN yang digambarkan dengan panen buah telah lewat dari Israel, seru Mikha, dan bangsa itu sekarang miskin akan manusia yang bermoral dan norma-norma moral.
Perhatikan paralel antara orang saleh dengan buah anggur dan orang jujur dengan buah ara (ay. 1, 2).
Manusia dengan moral seperti itu tidak ada, mereka hilang begitu saja.
Semua manusia haus darah, bahkan melawan saudara mereka sendiri.
Pemuka terus-menerus menuntut ketidakadilan; hakim selalu siap untuk disuap (Ibr. "membayar", seperti dalam perdagangan); dan pembesar memberi keputusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan (ay. 3) menjadi kenyataan yang mengerikan.
Pengintai-pengintai (ay. 4), yaitu nabi-nabi sejati (bdg. Yes. 62:6; Yeh. 3:16 dst.).
Hari para pengintai Israel adalah hari penghukuman dari TUHAN.
5-6. Masyarakat hancur sampai ke akarnya; ya, musuh-musuh seorang manusia adalah orang-orang dari dalam rumah tangganya sendiri.
Kecurigaan, ketidakpercayaan, dan permusuhan berlaku.
Dengan mempertimbangkan dunia modern, sifat manusia hampir tidak berubah (bdg. Mat. 10:34 dst.).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.