Matius 6:16-18: Hal Berpuasa

Klik:

Matthew / Matius 6:16-18


Mat 6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Mat 6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

Mat 6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Khotbah di Bukit (5:1-7:29).

Khotbah ini sama dengan yang dicatat dalam Lukas 6:20-49, karena perbedaan-perbedaannya dapat diselaraskan atau dijelaskan, dan persamaan pada bagian permulaan, pada bagian akhir dan pada pokok pembahasan membuat penyamaan ini sangat mungkin.

Selanjutnya, kedua kisah itu mencatat kisah penyembuhan hamba seorang perwira sebagai peristiwa berikutnya.

Adanya keberatan, bahwa Matius menempatkan khotbah ini di depan panggilannya sendiri (9:9: bdg. Luk. 5:27 dst.), dapat diterangkan dengan kekurangjituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain.

Di sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17, 32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai hal ini.

Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan merupakan ciri dari Kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.

Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan Raja mereka, menunda kedatangan dari Kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen yang telah bersumpah untuk setia kepada Sang Raja, dan dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat Kerajaan-Nya (Kol. 1:13), dapat melihat cita-cita Allah di dalam khotbah yang indah ini, serta akan menyetujui, bahwa khotbah ini bertaraf tinggi.

Aneka Sikap Warga Kerajaan (6:1-7:12).

Yesus kini membandingkan cara hidup benar yang diharapkan-Nya dengan kemunafikan orang-orang Farisi dan pengikut mereka (5:20).

16-18. Contoh ketiga: Puasa.

Apabila kamu berpuasa. Hukum Musa (yang dianut oleh para pendengar Kristus) mewajibkan satu puasa setiap tahun, yakni pada Hari Raya Pendamaian (Im. 16:29, merendahkan diri dengan berpuasa).

Farisiisme menambahkan dua kali puasa seminggu, pada hari Senin dan Kamis, dan mempergunakannya sebagai saat pamer kesalehan.

Fungsi puasa sesungguhnya ialah mengungkapkan kesedihan yang mendalam, dan untuk sementara orang mengerahkan seluruh tenaga untuk berdoa dan persekutuan rohani.

Tetapi, puasa yang memerlukan penonton hanya sekadar sandiwara saja.

Yesus tidak mewajibkan puasa bagi murid-murid-Nya, walaupun puasa sukarela kadang-kadang tampak dilakukan Gereja Rasuli (Kis. 13:2-3).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel