Matius 6:19-24: Hal Mengumpulkan Harta

Klik:

Matthew / Matius 6:19-24


Mat 6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Mat 6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Mat 6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Mat 6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

Mat 6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Mat 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Khotbah di Bukit (5:1-7:29).

Khotbah ini sama dengan yang dicatat dalam Lukas 6:20-49, karena perbedaan-perbedaannya dapat diselaraskan atau dijelaskan, dan persamaan pada bagian permulaan, pada bagian akhir dan pada pokok pembahasan membuat penyamaan ini sangat mungkin.

Selanjutnya, kedua kisah itu mencatat kisah penyembuhan hamba seorang perwira sebagai peristiwa berikutnya.

Adanya keberatan, bahwa Matius menempatkan khotbah ini di depan panggilannya sendiri (9:9: bdg. Luk. 5:27 dst.), dapat diterangkan dengan kekurangjituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain.

Di sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17, 32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai hal ini.

Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan merupakan ciri dari Kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.

Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan Raja mereka, menunda kedatangan dari Kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen yang telah bersumpah untuk setia kepada Sang Raja, dan dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat Kerajaan-Nya (Kol. 1:13), dapat melihat cita-cita Allah di dalam khotbah yang indah ini, serta akan menyetujui, bahwa khotbah ini bertaraf tinggi.

Aneka Sikap Warga Kerajaan (6:1-7:12).

Yesus kini membandingkan cara hidup benar yang diharapkan-Nya dengan kemunafikan orang-orang Farisi dan pengikut mereka (5:20).

19-24. Contoh keempat: Kekayaan.

Kesalahan biasa yang pada umumnya dilakukan oleh orang Farisi dan Yahudi ialah terlalu menitikberatkan pada kekayaan materi sebagai tanda perkenan Allah.

Yesus menerangkan, bahwa harta di bumi ini mudah hilang, bisa habis karena ngengat (bdg. pakaian, ay. 25), karena dimakan (lebih besar kemungkinan diterjemahkan dari istilah brosis, bdg. makanan ay. 25), dan karena pencuri.

Warga Kerajaan sebaiknya mengumpulkan harta di sorga dengan mencari kebenaran secara sungguh-sungguh (lih. ay. 33).

Pelita tubuh, yang menerima dan memancarkan terang adalah mata.

Apabila mata, di sini dipakai secara kiasan untuk pemahaman rohani seseorang, itu baik (tunggal; lawan dari mendua), tidak terganggu oleh penglihatan ganda dalam hal kekayaan ini - suatu gangguan yang jahat - maka seseorang dapat melihat kekayaan sebagaimana adanya.

Kemustahilan mengabdi kepada dua tuan di dalam hubungan tuan - budak merupakan sebuah ilustrasi yang sangat jelas.

Mamon. Sekalipun asal katanya tidak jelas, tampaknya merupakan sebuah istilah Aram untuk kekayaan, dan di sini dipersonifikasikan.

Perhatikan, bahwa Yesus tidak mengecam kekayaan, tetapi keterikatan pada kekayaan.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel