Matius 6:1-4: Hal Memberi Sedekah

Klik:

Matthew / Matius 6:1-4


Mat 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

Mat 6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Mat 6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Mat 6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Khotbah di Bukit (5:1-7:29).

Khotbah ini sama dengan yang dicatat dalam Lukas 6:20-49, karena perbedaan-perbedaannya dapat diselaraskan atau dijelaskan, dan persamaan pada bagian permulaan, pada bagian akhir dan pada pokok pembahasan membuat penyamaan ini sangat mungkin.

Selanjutnya, kedua kisah itu mencatat kisah penyembuhan hamba seorang perwira sebagai peristiwa berikutnya.

Adanya keberatan, bahwa Matius menempatkan khotbah ini di depan panggilannya sendiri (9:9: bdg. Luk. 5:27 dst.), dapat diterangkan dengan kekurangjituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain.

Di sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17, 32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai hal ini.

Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan merupakan ciri dari Kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.

Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan Raja mereka, menunda kedatangan dari Kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen yang telah bersumpah untuk setia kepada Sang Raja, dan dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat Kerajaan-Nya (Kol. 1:13), dapat melihat cita-cita Allah di dalam khotbah yang indah ini, serta akan menyetujui, bahwa khotbah ini bertaraf tinggi.

Aneka Sikap Warga Kerajaan (6:1-7:12).

Yesus kini membandingkan cara hidup benar yang diharapkan-Nya dengan kemunafikan orang-orang Farisi dan pengikut mereka (5:20).

1-4. Contoh pertama: Sedekah.

Sedekah. Naskah-naskah yang lebih baik mencantumkan perbuatan-perbuatan kebenaran, dan merupakan pendahuluan bagi seluruh pembahasan.

Yang dibahas di sini adalah kebenaran praktis.

Di hadapan orang. Sekalipun kita diperintah untuk memancarkan terang (5:16), perbuatan-perbuatan kebenaran tidak boleh dilakukan untuk memuliakan diri (supaya dilihat mereka).

Sedekah yang tepat disebutkan dalam ayat 2, dan berarti pemberian dengan murah hati.

Mencanangkan. Berarti menyebarluaskan.

Orang munafik. Dari istilah Yunani untuk aktor yang memainkan suatu peranan.

Mereka sudah mendapat upahnya. Penggunaan istilah ini secara komersial menunjukkan pembayaran lunas dengan tanda terima.

Perbuatan kebenaran yang untuk pamer telah langsung mendapat pembayaran lunas; Allah tidak akan menambahkan apa-apa.

Mereka yang senang memberikan sumbangan secara diam-diam akan memperoleh upah tersendiri, bukan dengan pujian manusia, namun oleh Bapa Sorgawi.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel