Matius 7:15-23: Hal Pengajaran Yang Sesat

Klik:

Matthew / Matius 7:15-23


Mat 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Mat 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Mat 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

Mat 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Mat 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Khotbah di Bukit (5:1-7:29).

Khotbah ini sama dengan yang dicatat dalam Lukas 6:20-49, karena perbedaan-perbedaannya dapat diselaraskan atau dijelaskan, dan persamaan pada bagian permulaan, pada bagian akhir dan pada pokok pembahasan membuat penyamaan ini sangat mungkin.

Selanjutnya, kedua kisah itu mencatat kisah penyembuhan hamba seorang perwira sebagai peristiwa berikutnya.

Adanya keberatan, bahwa Matius menempatkan khotbah ini di depan panggilannya sendiri (9:9: bdg. Luk. 5:27 dst.), dapat diterangkan dengan kekurangjituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain.

Di sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17, 32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai hal ini.

Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan merupakan ciri dari Kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.

Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan Raja mereka, menunda kedatangan dari Kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen yang telah bersumpah untuk setia kepada Sang Raja, dan dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat Kerajaan-Nya (Kol. 1:13), dapat melihat cita-cita Allah di dalam khotbah yang indah ini, serta akan menyetujui, bahwa khotbah ini bertaraf tinggi.

15-20. Orang-orang yang masuk lewat jalan yang sempit, harus waspada terhadap nabi-nabi palsu, yang menyatakan hendak menuntun orang-orang percaya, tetapi sesungguhnya melakukan penipuan.

Menyamar seperti domba, jelas merupakan kontras yang nyata dengan serigala yang buas.

Umat Allah sepanjang zaman harus waspada terhadap para pemimpin yang palsu (Ul. 31:1, Kis. 20:29; I Yoh. 4:1; Why. 13:11-14).

Dari buahnyalah, yakni berbagai ajaran yang dihasilkan oleh para nabi palsu ini, dan bukan apa yang mereka lakukan, karena penampilan lahiriah mungkin tidak akan menimbulkan kecurigaan.

Ujian bagi seorang nabi adalah keselarasan ajarannya dengan Alkitab (I Kor. 14:37; Ul. 13:1-5).

Pohon yang tidak baik. Pohon yang sedang membusuk, tidak ada harganya, tidak berguna.

Pohon yang tidak berharga, perlu dibuang dengan cepat sebelum mencemarkan yang lainnya.

21-23. Yesus menyatakan diri sebagai Anak (Bapa-Ku) dan kedudukan-Nya sebagai Hakim (akan berseru kepada-Ku), dan Ia mengingatkan, bahwa para pemimpin palsu (mereka yang bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mujizat demi nama Kristus), akan terbongkar kedoknya sama sekali dan dihukum.

Sekadar melakukan tindakan-tindakan yang menakjubkan saja (bahkan yang adikodrati), belum tentu berasal dari Allah (Ul. 13:1-5; II Tes 2:8-12; Mat. 24:24).

Penghakiman yang akan terjadi pada waktu itulah, yang menentukan siapa saja yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat. 25:31-46).

Sekalipun yang sebenarnya dimaksudkan adalah orang-orang yang masih hidup pada saat pendirian Kerajaan Seribu Tahun (jika tidak, mereka pasti termasuk orang fasik yang sudah mati dan tidak akan dibangkitkan sampai sesudah Kerajaan Seribu Tahun. Why. 20:5), hasilnya sama saja bagi kedua kelompok ini dan karena itu peringatan ini mengena juga.

Aku tidak pernah mengenal kamu. Dalam pengertian yang lengkap, yaitu mengenal dan menerima atau mengakui (bdg. Mzm. 1:6; Am. 3:2).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel