Matius 16:21-28: Pemberitahuan Pertama Tentang Penderitaan Yesus dan Syarat-syarat Mengikut Dia
Minggu, September 22, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 16:21-28
Mat 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Mat 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Mat 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Mat 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Mat 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Mat 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Mat 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Mat 16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Kepergian Yesus ke Wilayah Kaisarea, Filipi (16:5-17:23).
Penyingkiran yang keempat ini kembali membawa Yesus ke lingkungan bukan Yahudi, menjauh dari ketegangan karena perlawanan terus-menerus (bdg. Betsaida Yulias, 14:13; Fenisia, 15:21; Dekapolis, 15:29, Mrk. 7:31).
Dalam periode ini, yang mungkin selama beberapa bulan, terjadilah pengakuan penting oleh Petrus, pemberitaan terinci Kristus tentang penderitaan-Nya yang akan datang, dan Pemuliaan Diri-Nya.
21-27. Pemberitaan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya.
21. Sejak waktu itu Yesus mulai. Sesudah Yesus memiliki pengikut inti yang benar-benar percaya, bahwa diri-Nya adalah Mesias (16:16), Dia mulai memasuki periode pengajaran yang jelas tentang karya penebusan-Nya.
Tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat membentuk Sanhedrin (mahkamah agama).
Dibunuh dan dibangkitkan. Sekalipun Kristus dengan jelas menubuatkan kebangkitan diri-Nya sesudah kematian, peristiwa ini tidak berhasil disadari oleh Dua Belas Murid itu.
Hari ketiga. Sama dengan "sesudah tiga hari" (Markus 8:31).
22. Bantahan Petrus.
Kiranya Allah menjauhkan hal itu (sebuah perkataan yang artinya: "Allah bermurah hati kepada Anda dan menolong Anda"), menunjukkan bahwa Petrus sama sekali tidak dapat melihat aspek penderitaan di dalam diri Mesias Yahudi (Yes. 53).
23. Enyahlah Iblis. Sama dengan perintah Yesus kepada Iblis dalam 4:10, diungkapkan di sini dalam situasi yang juga dapat disamakan.
Iblis, yang memakai Petrus sebagai alatnya, kembali berusaha untuk mengalihkan Yesus dari penderitaan yang merupakan nasib-Nya.
Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Pengakuan Petrus yang merupakan penyataan ilahi (ay. 16) secara singkat telah menunjukkan cocoknya nama yang diberikan Kristus kepadanya, tetapi di sini dia menunjukkan adanya kelemahan lahiriah.
Sebelum hari Pentakosta, sering kali Dua Belas Murid itu terombang-ambing di antara pengertian rohani yang tajam dengan hal lahiriah yang paling mencolok.
Dan hal semacam itu dewasa ini secara tragis sering terjadi di kalangan orang percaya.
24. Pada saat ini, Yesus dan Dua Belas Murid-Nya diikuti orang banyak (Mrk. 8:34), sekalipun Tuhan secara relatif sudah menyendiri.
Ia harus menyangkal diri, maksudnya merendahkan diri, atau tidak mempertahankan haknya sendiri, sejauh hal itu berkaitan dengan memperoleh kehidupan kekal.
Memikul salibnya dan mengikut Aku. Gambaran yang sangat dikenal mengenai penderitaan dan kematian (bdg. tafsiran atas 10:38-39).
Di sini, yang dilukiskan adalah pertobatan seorang berdosa yang harus menyadari kemiskinan rohaninya, dan kemudian menerima Kristus (pribadi-Nya dan ajaran-Nya), meskipun itu akan berarti, dalam hal tertentu, penderitaan yang tidak akan dialami apabila tidak menerima Kristus.
25. Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya (bdg. tafsiran atas 10:39). Orang yang tidak bersedia mengalami segala kesulitan yang akan menyertai kehidupan murid Kristus, pada akhirnya akan kehilangan nyawanya untuk selama-lamanya.
Tetapi, hal sebaliknya juga berlaku.
26. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Nyawa adalah psyche, istilah Yunani yang meliputi konsep "hidup" dan "jiwa".
Lukas 9:25 mempergunakan istilah "dirinya sendiri".
Gambaran ini melukiskan suatu transaksi dagang, di mana seorang menukarkan nyawanya (termasuk jiwanya) dengan segala daya tarik dunia ini. Apa yang harus dipakai orang tersebut untuk membeli kembali psychenya?
27. Anak Manusia akan datang. Pada saat Kristus datang untuk kedua kalinya, Dia akan menyelesaikan segala urusan.
Oleh karena itu, semua penderitaan demi Kristus, bahkan yang sampai mati, akan memperoleh upah yang layak.
28. Untuk menekankan realitas dari kedatangan dan Kerajaan-Nya sebagai perangsang bagi manusia untuk mengikut Dia, dalam penderitaan sekalipun, Kristus memberikan janji ini.
Kedatangan Anak Manusia dalam Kerajaan-Nya diterangkan oleh orang-orang tertentu sebagai hancurnya Yerusalem, dan oleh orang lain sebagai permulaan Gereja.
Tetapi mengaitkannya dengan Pemuliaan akan sesuai tuntutan konteks (semua Injil Sinoptik melanjutkan pernyataan ini dengan kisah Pemuliaan Yesus, Mrk. 9:1; Luk. 9:27).
Selanjutnya, Petrus, yang termasuk orang yang hadir di sini, mengacu kepada Pemuliaan dengan perkataan yang sama (II Ptr. 1:16-18).
Chafer menyebutkan, Pemuliaan itu sebuah "pertunjukan pendahuluan dari Kerajaan yang akan datang di bumi" (L. S. Chafer, Systematic Theology, V.85).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.