Matius 25:31-46: Penghakiman Terakhir
Kamis, Oktober 31, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 25:31-46
Mat 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Mat 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
Mat 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Mat 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Mat 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Mat 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Mat 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Mat 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
Mat 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Mat 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Mat 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Di Yerusalem (21:1-25:46).
Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).
Khotbah di Bukit Zaitun (24:1-25:46).
Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami.
Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.
Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M.
Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman Gereja, dan suatu masa penderitaan yang harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali.
Pandangan yang lain melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel, sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul.
Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang.
Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman Gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.
31. Maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Pemandangan yang sama dengan 24:30-31, yang menandai kedatangan Anak Manusia untuk mengakhiri masa Penderitaan Besar, dan mengantarkan masuk ke Kerajaan Seribu Tahun.
32-33. Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Adegan penghakiman ini harus dibedakan dengan adegan dalam Wahyu 20 (Takhta Putih yang Besar), karena yang di Wahyu 20 terjadi sesudah kebangkitan orang jahat pada akhir Kerajaan Seribu Tahun.
Di sini, semua bangsa pasti berarti orang-orang yang masih hidup pada waktu Kristus datang kembali.
Mereka akan dihakimi selaku pribadi, bukan secara kelompok (mereka, berjenis maskulin, sedangkan bangsa-bangsa berjenis netral).
Penghakiman orang yang masih hidup ketika Kristus datang dalam kemuliaan dinubuatkan dalam Yoel 3:1-2.
Akibat penghakiman, terjadi pemisahan menjadi dua kelompok, dengan kelompok yang dibandingkan sebagai domba ditempatkan di sebelah kanan Kristus, kedudukan yang terhormat dan penuh berkat.
34. Kepada orang-orang yang dinyatakan sebagai yang diberkati oleh Bapa, Kristus sebagai Raja (satu-satunya penyebutan jabatan ini oleh Yesus) mengundang, "Mari, ... terimalah Kerajaan (Seribu Tahun)."
35-40. Sebagai bukti dari pembaruan watak orang-orang yang seperti domba ini, Yesus memuji perbuatan baik mereka kepada "saudara-Ku," yang dianggap-Nya sebagai perlakuan terhadap diri-Nya.
Tampak jelas, bahwa domba dan kambing itu berbeda dengan saudara-Ku.
Oleh karena itu, penafsiran semua bangsa sebagai orang bukan Yahudi dan saudara-Ku sebagai orang Yahudi sisa yang setia yang akan memberitakan Injil Kerajaan di seluruh bumi (22:14; Why. 7:1-8), memenuhi kebutuhan bagian ini.
(Bahwa sebelumnya Yesus menyebutkan orang-orang percaya saudara-saudara-Ku, tidak mengubah tuntutan dari konteks ini; 12:47-50.)
Orang-orang percaya Yahudi ini, akan membuat bertobat orang-orang bukan Yahudi dalam jumlah yang tak terhitung (Why. 7:9-14), yang akan membuktikan iman mereka melalui perbuatan.
Perkunjungan ke penjara menunjukkan, bahwa bahaya akan menjadi bagian dari orang yang secara terbuka mengakui Kristus dan para utusan-Nya pada masa tersebut.
41. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk. Banyak orang telah mencatat, bahwa partikel Yunani untuk terkutuk, tidak ada (berbeda dengan "yang diberkati", ay. 34).
Jadi, bentuk participle yang sambil lalu dan bukan menentukan, dapat menunjukkan, bahwa kalimat ini berarti "enyahlah dari hadapan-Ku di bawah kutukan".
Sekalipun orang benar telah dinyatakan berbahagia oleh Bapa dan memasuki Kerajaan yang telah dipersiapkan untuk mereka sejak dunia dijadikan, nasib orang jahat tidak disebutkan dengan bahasa yang tegas semacam itu.
Api yang kekal tidak dipersiapkan untuk mereka, tetapi untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Why. 20:10).
Manusia juga tidak mewarisi api yang kekal (bandingkan dengan yang diberkati, ay. 34), tetapi pergi ke sana karena menolak kasih karunia Allah.
42-45. Yesus menunjuk kepada ketiadaan sifat yang baik pada golongan kambing sebagaimana ditunjukkan oleh orang-orang yang seperti domba. Dosa karena kelalaian, bukan tindakan kejam yang mengerikan, dipilih sebagai petunjuk keadaan rohani.
46. Siksaan yang kekal dan hidup yang kekal mempergunakan kata sifat yang sama (aionios).
Setiap usaha untuk mengurangi siksaan dengan membatasi arti kata kekal, dengan sendirinya juga mengurangi kebahagiaan orang benar dengan pembatasan yang sama.
Walaupun kata kekal dapat menyiratkan konsep kualitatif maupun kuantitatif, aspek durasi yang tanpa akhir tidak dapat dilepaskan dari istilah ini.
Istilah tersebut merupakan istilah yang umum dipakai untuk konsep "abadi" sebagaimana dibuktikan kebenarannya oleh leksikon.
Siksaan atau hukuman kekal disebutkan dalam ayat-ayat seperti Matius 18:18; II Tesalonika 1:9; Yudas 13; dan lain-lain.
Jadi, pada permulaan Kerajaan Seribu Tahun, diadakan suatu penghakiman, dan orang jahat disingkirkan, sehingga hanya orang yang sudah lahir baru saja yang akan memasuki Kerajaan Seribu Tahun itu (bdg. Yoh. 3:3).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.