Matius 22:1-14: Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin
Rabu, Oktober 16, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 22:1-14
Mat 22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
Mat 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Mat 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Mat 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Mat 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
Mat 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
Mat 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Mat 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
Mat 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
Mat 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Mat 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Mat 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Mat 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Di Yerusalem (21:1-25:46).
Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).
22:1-14. Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin.
Sekalipun perumpamaan ini mirip dengan perumpamaan dalam Lukas 14:16-24, namun ada perbedaan dalam beberapa hal tertentu dan dalam kejadiannya, maka adalah tidak perlu membuat usaha untuk menganggap dua perumpamaan ini sama.
Setiap guru memiliki hak istimewa untuk mengulangi sebuah ilustrasi, dan mengubah beberapa hal untuk disesuaikan dengan keperluannya.
1. Dalam perumpamaan. Maksudnya mempergunakan perumpamaan.
2. Kerajaan Sorga. Kerajaan antara, sebagaimana dilukiskan dalam Matius 13:11 dst., dilihat dari jangka waktu di antara kedatangan Yesus yang pertama hingga pembentukan pemerintahan Mesianis sepenuhnya.
Raja, anaknya dan perjamuan kawin melambangkan Bapa, Kristus (Yoh. 3:29), dan Kerajaan Mesianis (Yes. 25:6; 55:1).
Apabila adegan itu melukiskan pesta perkawinan yang termasuk pengakuan akan sang anak sebagai ahli waris, maka menolak hadir, berarti tidak setia dan juga tidak sopan.
Hal ini yang menimbulkan kehancuran hebat atas para pemberontak oleh pasukan sang raja.
3-6. Memanggil orang-orang yang telah diundang. Kebiasaan Timur terdiri atas undangan pertama dan undangan kedua pada saat perayaan.
Orang-orang yang diundang, jelas di sini adalah orang Israel, menolak undangan kedua ini dan ketika disebarkan undangan dengan penjelasan untuk ketiga kalinya, mereka menjadi sangat kasar, atau bahkan melakukan pembunuhan.
Bandingkan dengan perlakuan orang Yahudi terhadap Yohanes (Mat. 21:25), Stefanus (Kis. 7:59), dan Yakobus (Kis. 12:2).
7. Membakar kota mereka. Sebuah nubuat tentang penghacuran Yerusalem pada tahun 70 M.
Tentara Roma di bawah pimpinan Titus di dalam perumpamaan ini, dianggap sebagai alat Allah (pasukannya).
8-9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan. Pada umumnya dianggap, bahwa yang dimaksudkan di sini adalah pemberitaan Injil kepada bangsa bukan Yahudi (yang tampaknya jelas demikian dalam Luk. 14:23).
Tetapi, di sini pesta perkawinan itu membedakan mempelai perempuan dengan tamu, dan penginjilan kepada bangsa bukan Yahudi adalah untuk mempersiapkan mempelai perempuan, bukan tamu.
Karena Kristus sedang berbicara dengan orang Yahudi yang tidak percaya tentang hubungan mereka dengan Kerajaan Mesianis, mungkin para tamu yang baru memenuhi undangan kemudian ini melambangkan orang-orang Yahudi, yang akan memberikan tanggapan saat Kesusahan Besar.
10. Orang-orang jahat dan orang-orang baik. Orang-orang yang terang-terangan berdosa dan yang benar secara moral.
Kedua golongan ini merupakan sasaran undangan Allah yang penuh kemurahan, dan banyak dari kedua kelompok ini memberikan tanggapan.
11. Pakaian pesta. Karena dengan tidak memakai pakaian pesta ini, orang tersebut diusir dari pesta.
Kita berkesimpulan, bahwa pakaian pesta itu melambangkan suatu syarat mutlak untuk dapat memasuki Kerajaan.
Dengan demikian, yang dilambangkan adalah jubah kebenaran yang disediakan Allah di dalam kasih karunia-Nya untuk manusia melalui iman (Yes. 61:10).
Kebiasaan para raja menyediakan pakaian yang layak pada saat akan mengadakan pertemuan, kelihatannya diambil di sini, sebab si pelanggar dianggap bertanggung jawab atas kekurangannya, sedangkan orang-orang yang dikumpulkan dari tepi jalan sangat mungkin tidak memiliki pakaian yang layak, sekalipun waktu untuk berdandan tersedia.
12. Saudara. Rekan, sahabat. Sebuah bentuk sapaan kepada orang yang tidak diketahui namanya.
Orang yang tidak memakai pakaian pesta, melukiskan orang yang mengaku siap bagi Kerajaan Kristus, tetapi sesungguhnya tidak demikian.
Perumpamaan yang lain, telah melukiskan orang semacam ini sebagai belalang dan ikan yang tidak baik.
13. Kegelapan yang paling gelap. Di dalam perumpamaan ini, kegelapan melukiskan kegelapan malam di luar istana yang terang menderang (hidangan, ariston, ay. 4, sudah disiapkan pada tengah hari dan sekarang hari sudah malam).
Kegelapan dan ratap dan kertak gigi, jelas menunjuk kepada siksaan di Gehenna (13:42, 25:30, 46).
14. Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Terdapat panggilan Allah yang umum kepada orang berdosa, yang mengundang mereka menikmati sukacita keselamatan (11:28), tetapi undangan ini dapat ditolak.
Terhitung hanya sedikit, yang sungguh-sungguh dipilih untuk menikmati kehormatan ini.
Alkitab dengan jelas menunjukkan adanya pemilihan ilahi, yang membawa orang berdosa kepada Allah.
Sekalipun demikian, Alkitab juga menunjukkan, bahwa manusia bertanggung jawab atas sikap tidak mengindahkan (ay. 5), pemberontakan (ay. 6), dan keangkuhan (ay. 12).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.