Markus 6:45-52: Yesus Berjalan di Atas Air
Jumat, Desember 20, 2019
Edit
Klik:
Mark / Markus 6:45-52
Mar 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
Mar 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
Mar 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
Mar 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
Mar 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
Mar 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Mar 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
Mar 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Tafsiran Wycliffe
Penyingkiran-Penyingkiran Kristus dari Galilea (6:31-9:50).
Tuhan sudah menyebarkan amanat-Nya dengan sungguh-sungguh di Galilea, sehingga dalam seluruh perjalanan hidup mereka, orang Galilea sadar akan pelayanan-Nya.
Di antara banyak rakyat biasa, popularitas-Nya demikian tinggi, sehingga mereka siap untuk mengangkat Dia sebagai raja mereka dengan paksa.
Kejengkelan para pemimpin agama Yahudi sudah hampir mencapai puncaknya. Dan Herodes sekarang menjadi gusar terhadap popularitas Kristus.
Situasi menjadi semakin menjurus kepada krisis yang terlalu dini, sedangkan pelayanan Kristus belum selesai.
Akibatnya, Yesus menyingkir empat kali dari Galilea, satu ke pantai timur Danau itu (6:31-56), satu lagi ke wilayah Tirus dan Sidon (7:24-30), satu ke Dekapolis (7:31-8:9), dan terakhir ke Kaisarea Filipi (8:10-9:50).
Sepanjang waktu ini, Kristus sibuk mendidik kedua belas murid-Nya sebagai persiapan untuk menghadapi saat kematian-Nya.
45. Kristus segera memerintahkan murid-murid-Nya, yang maksudnya ialah Yesus memaksa mereka untuk naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida.
Jelas, tempat terjadinya mukjizat itu berada di selatan Betsaida Yulias (Luk. 9:10), dan Kristus menyuruh murid-murid-Nya berlayar ke kota itu dan menemui diri-Nya di sana.
Alasan dilakukannya pembubaran orang banyak itu secara mendadak, menurut Yohanes (Yoh 6:14-15) ialah bahaya munculnya usaha revolusioner untuk menjadikan Yesus sebagai raja meraka.
47. Ketika hari sudah malam. Maksudnya, ketika sudah jam enam sore, saat matahari terbenam.
48. Karena belum gelap, Yesus masih dapat melihat dari darat betapa payahnya mereka mendayung.
Payah, dari sebuah kata kerja yang artinya menyiksa atau menyusahkan, melukiskan kesulitan para murid ketika mereka harus mendayung melawan angin.
Jam tiga malam (teks Inggris: jam jaga malam yang keempat) berlangsung dari jam tiga hingga jam enam pagi. Yesus tidak datang menolong mereka sejak matahari terbenam hingga sekitar jam 3 dini hari.
Pernyataan bahwa Ia hendak melewati mereka tidak perlu menimbulkan keraguan tentang kesungguhan Kristus untuk menolong.
Dia tidak berjalan langsung menuju ke perahu itu, sehingga menurut pandangan para murid, Dia tentu melewati mereka jika tidak dipanggil (ay. 49).
Sebaliknya daripada tiba-tiba muncul di atas perahu, Yesus, tidak diragukan lagi, memberi mereka waktu untuk melihat diri-Nya.
49. Hantu. Dalam bahasa Yunani, istilah ini berarti sesuatu yang aneh yang muncul dengan tiba-tiba. Para murid menyangka mereka sedang melihat hantu.
50. Tenanglah. Kata kerja ini mengandung juga pengertian berani, yang mungkin merupakan hal utama di dalam pikiran Kristus.
Larangan dalam bentuk waktu sekarang, jangan takut, artinya berhentilah merasa takut.
51. Tanpa satu kata pun dari Kristus, anginpun redalah (Yunani, menjadi lelah bertiup).
Rasa takjub yang melanda para murid adalah karena menyaksikan mukjizat ganda. Naskah Yunani tidak mencantumkan kata-kata: dan bingung.
52. Mereka bukan saja lupa, bahwa Kristus sebelumnya sudah meredakan badai (4:39), tetapi mereka tidak mengerti mukjizat peristiwa roti.
Sebab hati mereka tetap degil, mereka tidak dapat memahami kenyataan mengenai keilahian Kristus yang terus-menerus ditunjukkan melalui berbagai mukjizat.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.