Markus 10:17-27: Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah
Rabu, Januari 08, 2020
Edit
Klik:
Mark / Markus 10:17-27
Mar 10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Mar 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
Mar 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
Mar 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
Mar 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mar 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Mar 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Mar 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Mar 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Mar 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Mar 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Kristus di Perea (10:1-52).
Dengan satu pernyataan, Markus merangkum pelayanan Kristus selama sekitar enam bulan (ay. 1).
Penyebutan Yudea meliput periode pelayanan di Yudea yang belakangan, yang tercatat sebagian besar dalam Yohanes 7:10-10:39 dan Lukas 10:1-13:21; acuan kepada seberang Sungai Yordan berhubungan dengan pelayanan di Perea, yang sebagian besar dilaporkan dalam Lukas 13:22-19:28.
Rangkaian peristiwa pada Markus 10:2-52 sesungguhnya adalah rangkaian peristiwa terakhir dari periode Perea ini (bdg. Luk. 18:15-19:28).
Pembahasan Mengenai Perceraian, Anak-anak dan Kekayaan (10:1-31).
Percakapan-percakapan ini mungkin terjadi di salah satu tempat di Perea.
Tidak disebutkan di mana.
Di dalam 10:2-12, Kristus menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang Farisi mengenai legalitas perceraian; 10:13-16 menunjukkan sikap Yesus terhadap anak-anak; dan 10:17-31 mencatat kedatangan pemimpin muda yang kaya dan pembahasan yang terjadi tentang kekayaan.
17. Percakapan dengan pemimpin muda yang kaya, terjadi pada saat Yesus meninggalkan rumah tempat Dia menginap, mungkin di suatu tempat di Perea (bdg. ay. 10).
Markus sekadar menyatakan, bahwa pada saat itu datanglah seorang berlari-lari, tetapi ia tidak menyebutkan, bahwa orang itu adalah seorang pemimpin.
Kenyataan ini diberikan oleh Matius dan Lukas.
Orang kaya ini menganggap, bahwa hidup yang kekal diperoleh dengan berbuat baik (Mat. 19:16).
18. Pertanyaan: Mengapa kaukatakan Aku baik? dimaksudkan untuk membuat orang muda itu berpikir tentang identitas Kristus yang sebenarnya.
Pertanyaan itu merupakan pernyataan tidak langsung tentang keilahian diri-Nya, sebab kebaikan atau keadaan tidak berdosa hanya dimiliki oleh Allah sendiri.
19. Kristus menyebutkan beberapa perintah Allah dalam Kitab Keluaran, tanpa memperhatikan urutannya.
Jangan mengurangi hak orang, mungkin dimaksudkan untuk menunjuk pada perintah kesepuluh, yang berhubungan dengan keserakahan.
Tujuan Yesus dalam meminta perhatian kepada Hukum ialah menunjukkan kepada orang muda itu, ketidakmampuannya untuk memperoleh hidup yang kekal dengan melakukan perbuatan baik.
20. Semuanya itu telah kuturuti. Pemuda ini dapat membuat pernyataan tersebut tanpa berbohong, tetapi kebenarannya merupakan ketaatan yang lahiriah saja.
Suatu kebenaran yang sama dengan kebenaran para ahli Taurat dan orang Farisi (Mat. 5:20; bdg. Flp. 3:6).
21. Memandang dia. Yesus memandang orang muda itu dengan sungguh-sungguh dan dengan menyelidik, dan Yesus menaruh kasih kepadanya.
Tidak diragukan, bahwa Yesus mengetahui kesungguhan orang itu dalam mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan rohaninya; Yesus melihat potensi yang ada di dalam pemimpin muda yang jujur ini.
Yesus kemudian memasuki inti dari permasalahan pemimpin muda itu, yakni keterikatannya pada harta kekayaannya dan bukan pada Allah.
Di sinilah letak satu lagi kekuranganmu. Untuk ikut Yesus, orang itu harus menyingkirkan halangannya, yaitu kasihnya akan uang.
Perbuatan baik tidak akan membuat seseorang memperoleh hidup yang kekal; hidup kekal diperoleh dengan menjadi serupa dengan Kristus.
23. Tuhan tidak menyangkal kemungkinan bahwa orang bisa diselamatkan; Dia hanya mengatakan bahwa hal itu sulit sekali.
Kerajaan Allah ialah Kerajaan Rohani yang ada saat ini, yang beranggotakan umat Allah yang sudah dilahirkan kembali (Yoh. 3:3, 5).
25. Ide bahwa lobang jarum yang dimaksudkan di sini adalah sebuah gerbang kecil yang hanya dapat dimasuki seekor unta apabila hewan itu berjalan memakai lututnya, merupakan pandangan yang tidak berdasar.
Kata yang dipakai untuk jarum secara khusus mengacu kepada jarum yang dipakai untuk menjahit.
Selanjutnya, Yesus tidak berbicara mengenai apa yang dianggap mungkin oleh manusia, tetapi apa yang tampaknya mustahil (bdg. ay. 27).
Bagi manusia adalah mustahil seekor unta melewati lobang jarum jahit.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.