Markus 11:20-26: Pohon Ara Yang Sudah Kering - Nasihat Yesus Tentang Doa

Klik:

Mark / Markus 11:20-26


Mar 11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

Mar 11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."

Mar 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!

Mar 11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Mar 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Mar 11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

Mar 11:26 (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Terakhir Kristus di Yerusalem (11:1-13:37).

Di dalam bagian ini, Markus telah mencatat rangkaian tindakan dan ajaran terakhir Sang Juruselamat sebelum penderitaan-Nya.

Semua peristiwa ini terjadi di dalam dan di sekitar Yerusalem.

Di sini terjadi peristiwa "Masuk ke Yerusalem dengan Dielu-elukan" dan pembersihan Bait Suci (11:1-26), serangkaian pertentangan dengan para pemimpin Yahudi (11:27-12:44), dan percakapan apokaliptik yang panjang di Bukit Zaitun (13:1-37).

Memasuki Yerusalem dan Bait Suci (11:1-26).

Sejak saat ini, Kristus meninggalkan semua sikap hati-hati yang telah membuat diri-Nya menyingkir dari berbagai wilayah yang rawan dan yang berkemungkinan timbul krisis. Sekarang, Dia menentang para pemimpin Yahudi.

Ketika masuk ke Yerusalem, Ia secara terang-terangan memancing ketidaksenangan dan permusuhan.

"Masuk Yerusalem dengan dielu-elukan" ini jangan dilihat sebagai kedatangan seorang raja dalam kemuliaan, tetapi sebagai gambaran seorang Juruselamat yang sebentar lagi akan menderita.

20. Pagi-pagi. Yang dimaksud adalah Selasa pagi, dan Kristus pada pagi itu kembali ke Yerusalem.

22. Satu-satunya makna pengutukan pohon ara yang dinyatakan di dalam kitab-kitab Injil, terdapat di dalam ayat-ayat ini.

Yesus menggunakannya sebagai contoh mengenai percaya kepada Allah.

Makna simbolis lainnya tidak memiliki pembenaran dalam Alkitab.

24. Percayalah. Bentuk waktu kini imperatif, memerlukan iman yang teguh dan berkesinambungan.

Menerima. Fakta-fakta dari naskah yang lebih bagus menyukai bentuk waktu aoris - kamu sudah menerima. Dengan kata lain, kita diharuskan tetap percaya, bahwa Allah telah mengabulkan permohonan kita.

25. Ampunilah ... supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Pernyataan-pernyataan semacam ini, yaitu yang menjadikan pengampunan Allah tergantung pada pengampunan kita, telah disalahartikan sebagai bersifat resmi.

Akan tetapi, Kristus di sini tidak berbicara kepada orang yang belum diselamatkan, melainkan kepada murid-murid-Nya, yaitu mereka yang sudah memiliki hubungan yang menyelamatkan dengan diri-Nya.

Pengampunan yang Ia maksudkan bukan tindakan pengampunan secara hukum yang menghapuskan kesalahan dosa.

Yang dimaksudkan justru adalah pengampunan seorang ayah yang memulihkan hubungan.

Inti yang dikemukakan di sini ialah, bahwa seorang murid tidak dapat berdoa dengan efektif, apabila sikap tidak mau mengampuni telah merusak persekutuannya dengan Allah.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel