Lukas 1:1-4: Pendahuluan | Garis Besar dan Pendahuluan Kitab Lukas

Klik:

Luke / Lukas 1:1-4


Luk 1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,

Luk 1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.

Luk 1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,

Luk 1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.


Tafsiran Wycliffe


Pendahuluan (1:1-4).

Injil Lukas merupakan satu-satunya Injil yang menyebutkan cara yang dipakai penulis dalam menyusun kitab-kitabnya.

Isi dari pendahuluan ini dimaksudkan untuk memperkuat keyakinan pembacanya terhadap apa yang akan dikatakan oleh Injil ini mengenai Kristus.

1. Yang mulia. Sebuah sebutan yang di tempat lain dipergunakan oleh Lukas hanya untuk pejabat atau bangsawan saja (Kis. 23:26; 24:3; 26:25).

Berusaha. Suatu terjemahan harfiah dari kata kerja Yunani.

Berita. Kata ini berarti sebuah narasi formal yang merupakan rangkuman singkat dari berbagai fakta.

Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita. Ungkapan ini bisa berarti hal-hal yang digenapi, tetapi mengandung pengertian hal-hal yang dianggap pasti benar, atau fakta-fakta yang diakui tentang kasus tersebut.

2. Yang disampaikan. Paulus menggunakan kata yang sama untuk penyebaran amanat Injil secara lisan (I Kor. 11:23; 15:3).

Saksi mata dan pelayan Firman. Saksi mata menunjukkan, bahwa orang-orang yang memberi informasi kepada Lukas telah melihat Yesus secara pribadi, dan karena penyerahan diri mereka kepada-Nya, mereka menjadi pelayan Firman.

Pelayan (bahasa Inggris: minister = pendeta) tidak dipakai dalam arti profesi zaman sekarang; istilah ini dipergunakan oleh mereka yang menjadi pejabat di rumah ibadat (Luk. 4:20).

3. Aku mengambil keputusan. Lukas cukup memenuhi syarat untuk menulis sebuah Injil seperti halnya para penulis Injil yang lain.

Menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama. Paulus menggunakan ungkapan yang sama untuk menegaskan, bahwa Timotius "telah mengikuti" berbagai pengalaman di dalam kariernya (II Tim. 3:10).

Pengetahuan ini merupakan pengenalan manusia akan fakta-fakta kontemporer.

Dari asal mulanya (Yunani: anothen). Di tempat lain, Lukas mempergunakan kata ini (Kis. 26:5), artinya adalah "dari awal" (TL). Lukas mengklaim dirinya mengenal sepenuhnya kehidupan Yesus.

4. Dapat mengetahui. Kata Yunaninya berarti mengenal sepenuhnya.

Diajarkan, bisa berarti informasi umum secara lisan, atau pengajaran formal. Lukas menulis untuk menegaskan apa yang Teofilus sudah peroleh secara lisan.

Garis Besar Kitab Lukas


I. Pendahuluan 1:1-4

II. Pemberitaan Tentang Juruselamat 1:5-2:52
A. Pemberitaan kepada Zakharia 1:5-25
B. Pemberitaan kepada Maria 1:26-56
C. Kelahiran Yohanes Pembaptis 1:57-80
D. Kelahiran Yesus 2:1-20
E. Penyerahan di Bait Allah 2:21-40
F. Kunjungan ke Yerusalem 2:41-52

III. Penampilan Juruselamat 3:1-4:15
A. Perkenalan Yohanes Pembaptis 3:1-20
B. Baptisan Yesus 3:21-22
C. Silsilah 3:23-38
D. Pencobaan 4:1-13
E. Masuk ke Galilea 4:14, 15

IV. Pelayanan Aktif Sang Juruselamat 4:16-9:50
A. Definisi Pelayanan-Nya 4:16-44
B. Bukti-bukti kuasa-Nya 5:1-6:11
C. Pemilihan para rasul 6:12-19
D. Ringkasan ajaran-Nya 6:20-49
E. Aneka ragam pelayanan-Nya 7:1-9:17
F. Puncak pelayanan-Nya 9:18-50

V. Jalan Menuju Salib 9:51-18:30
A. Perspektif salib 9:51-62
B. Pelayanan tujuh puluh rasul 10:1-24
C. Ajaran populer 10:25-13:21
D. Awal perdebatan umum 13:22-16:31
E. Pengajaran kepada para murid 17:1-18:30

VI. Penderitaan Sang Juruselamat 18:31-23:56
A. Perjalanan menuju Yerusalem 18:31-19:27
B. Tindakan memasuki Yerusalem 19:28-44
C. Pengajaran di Yerusalem 19:45-21:4
D. Khotbah di Bukit Zaitun 21:5-38
E. Perjamuan terakhir 22:1-38
F. Pengkhianatan 22:39-53
G. Penangkapan dan pengadilan 22:54-23:25
H. Peyaliban 23:26-49
I. Penguburan 23:50-56

VII. Kebangkitan 24:1-53
A. Kubur yang kosong 24:1-12
B. Perjalanan ke Emaus 24:13-35
C. Penampakan kepada para murid 24:36-43
D. Amanat Terakhir 24:44-49
E. Kenaikan 24:50-53

Pendahuluan Kitab Lukas


Injil menurut Lukas merupakan kisah paling lengkap tentang kehidupan Yesus yang masih bertahan sejak zaman rasuli.

Injil ini dimaksudkan sebagai suatu penyajian lengkap tentang karier sang Juruselamat sejak lahir hingga kenaikan-Nya, dan merupakan bagian dari karya yang lebih besar termasuk Kisah Para Rasul, yang meneruskan sejarah itu menjadi kegiatan misioner gereja sampai pendirian masyarakat Kristen di Roma.

Penulis.

Menurut kesaksian yang sama dari gereja, Lukas, seorang tabib dari bangsa bukan Yahudi dan rekan Paulus, adalah penulis Injil yang ketiga ini.

Namanya tidak disebutkan di dalam halaman-halaman kitab ini, tetapi persetujuan atas bukti yang ada, cenderung membenarkan pandangan tradisi ini.

Hubungan yang erat antara kitab ini dan Kisah Para Rasul menunjukkan, bahwa kedua karya tersebut memiliki penulis yang sama, dan bahwa petunjuk apa pun tentang identitasnya yang bisa diberikan oleh kitab yang satu berlaku untuk menafsirkan kitab yang lain.

Kedua kitab ini dialamatkan kepada orang yang sama, Teofilus (Luk. 1:3; Kis. 1:1).

Isi dari Injil Lukas sepenuhnya cocok dengan gambaran tentang "bukuku yang pertama" yang disebutkan dalam pendahuluan Kitab Kisah Para Rasul (Kis. 1:1).

Kesinambungan gaya penulisan dan ajaran tentang Kristus, penekanan yang kuat pada karya Roh Kudus, perhatian yang dalam terhadap pelayanan kepada orang bukan Yahudi, dan kesadaran tetap penulis terhadap berbagai peristiwa sejarah kontemporer menunjuk kepada suatu kesatuan yang terpola.

Berdasarkan kenyataan ini, berbagai fakta yang disajikan oleh Kitab Kisah Para Rasul tentang penulisnya akan berlaku pula bagi Injil ini.

Penulisnya adalah orang bukan Yahudi, yang sudah bertobat, mungkin dari jemaat di Antiokhia, di mana Paulus melayani bersama Barnabas pada awal pelayanannya (Kis. 11:25-26).

Penulis kemudian bergabung dengan Paulus di Troas, sebagaimana ditunjuk oleh penggunaan kata ganti "kami" (Kis. 16:10), menyertainya ke Filipi dan mungkin tinggal di sana ketika Paulus berkunjung ke Yerusalem.

Ketika Paulus kembali ke Filipi, Lukas ikut kembali ke Yerusalem (Kis. 20:5-21:15), di mana Paulus ditangkap dan dimasukkan dalam tahanan.

Pada akhir penahanan Paulus di Kaisarea, Lukas menemaninya ke Roma (Kis. 27:1-28:15).

Paulus tiga kali menyebut Lukas di dalam surat-suratnya, dengan menyebutnya "tabib Lukas yang kekasih" (Kol. 4:14; Flm. 24), dan kemudian menunjukkan, bahwa Lukas sahabat terakhir yang masih bersamanya ketika ia ditahan untuk kedua kalinya (II Tim. 4:11).

Pernyataan Paulus, bahwa Lukas adalah seorang tabib, didukung oleh bahasa yang dipergunakan Lukas dan oleh perhatiannya kepada penyakit dan kesembuhan.

Contoh mencolok dari kecenderungan berpikirnya tampak di dalam perbedaan antara ceritanya dan cerita Markus tentang perempuan yang sakit pendarahan (Luk. 8:43; Mrk. 5:26).

Dia menetapkan, bahwa penyakit perempuan itu tidak dapat disembuhkan, sedangkan Markus menekankan ketidakberdayaan para tabib.

Pelayanan Lukas sangat luas. Tabib, pendeta, penginjil keliling, sejarawan dan penulis, dia sangat cakap dalam berbagai hal dan aktif.

Dia mengenal kalangan pemimpin Kristen abad pertama secara luas, dan dia tampaknya memiliki hubungan khusus yang penting dengan pejabat-pejabat Romawi.

Tradisi telah menyimpan beberapa legenda menarik tentang dirinya, walaupun mungkin tidak otentik.

Menurut kisah-kisah ini, Lukas adalah seorang seniman yang telah melukis Perawan Maria.

Dia tidak pernah menikah dan usia tuanya dilewatkan di Bithinia, tempat dia meninggal.

Legenda lain menyebutkan, bahwa dia mati sebagai martir di Yunani.

Sumber-sumber.

Isi Injil Lukas memiliki kesamaan umum dengan Injil Matius dan Injil Markus, karena ketiga Injil Sinoptik ini membahas peristiwa-peristiwa yang sama dari kehidupan Yesus.

Mungkin sebagian besar dari cerita Lukas yang sama dengan Injil Matius dan Markus diperoleh dari khotbah naratif para misionaris rasuli.

Sebuah teori yang diterima secara luas menambahkan, bahwa Lukas mempergunakan Injil Markus dari suatu sumber pembicaraan khusus yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh Matius.

Menurut kesaksiannya sendiri, dia mengetahui kisah-kisah yang lain (Luk. 1:1-2), tetapi seberapa banyak dia mempergunakan kisah-kisah tersebut tidak dapat dipastikan.

Meskipun demikian, banyak bahan yang disajikan Lukas bersifat unik.

Kisahnya tentang peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan kelahiran Kristus berbeda dengan yang disajikan oleh Matius, jika dilihat dari segi pandang dan dari beberapa rincian.

Dia memilih lebih banyak kisah perumpamaan Yesus daripada Matius dan Markus, dan dia lebih banyak menekankan watak individu di dalam narasinya.

Di dalam pembahasan tentang kebangkitan, Lukas memasukkan perjalanan ke Emaus, yang tidak dicatat sepenuhnya oleh kitab-kitab Injil yang lain.

Ciri-ciri yang unik ini, pastilah diperolehnya dari para saksi mata, sebab dia sendiri tidak hadir menyaksikan peristiwa-peristiwa yang ia gambarkan itu.

Di dalam pendahuluan, hal tersebut, diakuinya (Luk. 1:2), dan belakangan di dalam Injil ini Lukas menyebutnya orang-orang yang kemungkinan telah memberikan masukan kepadanya.

Maria, ibu Yesus, mungkin memberikan masukan untuk dua pasal pertama: Maria Magdalena, Yohana istri Khuza (bendahara Herodes), dan perempuan-perempuan lainnya (8:3), mungkin memberikan kepadanya banyak kenangan pribadi mereka.

Apabila Lukas berjalan-jalan di Palestina pada waktu Paulus ditahan di Kaisarea, dia tentu dapat mewawancarai banyak orang yang pernah mendengar Yesus berkhotbah dan mengajar.

Dari khotbah Paulus dan para rasul lain yang sempat didengarnya, Lukas tentu sudah mengambil banyak penerapan doktrin yang muncul di dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.

Tanggal.

Karena Kisah Para Rasul berakhir dengan mendadak, tampaknya Lukas mungkin mengakhiri tulisannya pada akhir masa penjara Paulus selama dua tahun di Roma.

Andaikata Injil ini ditulis sebelumnya, sebagaimana ditunjukkan oleh pendahuluan Kitab Kisah Para Rasul (Kis. 1:1), maka pastilah Injil ini ditulis, paling lambat, sebelum tahun 62 M, ketika masa penjara di Roma berakhir.

Mungkin Lukas mengumpulkan bahan untuk menulis Injil ini ketika melayani bersama Paulus selama sepuluh tahun, dan kemudian sebelum meninggalkan Palestina bersama Paulus menuju ke Roma, dia mengirimkan Injil ini kepada sahabatnya, Teofilus dari Kaisarea.

Apabila memang demikian, Injil ini mungkin ditulis sejak tahun 58 M.

Disebutnya pengepungan dan penawaran di Yerusalem (Luk. 21:20-24), telah ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai berarti, bahwa Injil ini pasti ditulis sesudah kehancuran kota itu pada tahun 70 M.

Kesimpulan semacam itu tidak perlu, apabila orang mengingat, bahwa isi pasal tersebut adalah nubuat, dan bahwa Lukas sekadar mencatat apa yang dikatakan Yesus tentang masa depan.

Kemiripan bahasa di antara kisah Lukas tentang Perjamuan Terakhir (22:14-23) dengan rangkuman Paulus (I Kor. 11:23-26), mungkin menunjukkan, bahwa Lukas mengulang kata-kata yang telah dipergunakan oleh Paulus sendiri dalam berbagai pertemuan.

Apabila memang demikian, penyusunan dan penerbitan Injil ini lebih terkait dengan masa hidup Paulus daripada dengan suatu periode tiga puluh tahun atau lebih yang belakangan.

Tempat.

Tidak ada petunjuk yang diberikan kepada kita mengenai tempat penerbitan kitab ini.

Sebuah tradisi menghubungkan Injil ini dengan Yunani, mungkin Atena.

Pendapat lain mengatakan, bahwa tempat penerbitannya adalah di Antiokhia, Syria, di mana mungkin tinggal sahabat-sahabat Lukas.

Kaisarea tampaknya yang paling mungkin merupakan tempat penyusunan kitab ini, tetapi Injil ini mungkin diselesaikan dan dikirim ke Teofilus dari Roma, jika bukan dari Kaisarea sendiri.

Tujuan.

Teofilus, kepada siapa Injil ini dialamatkan, mungkin adalah tokoh masyarakat bukan Yahudi yang cukup terkemuka.

Lukas memberi salam kepadanya dengan sebutan yang mulia, yang di bagian lain dari tulisannya ia digunakan untuk para pejabat Romawi (Kis. 24:3; 26:25).

Tidak ada yang diketahui mengenai tokoh ini di luar dua sebutan kepadanya di dalam Lukas 1:3 dan Kisah Para Rasul 1:1.

Dia adalah seorang Kristen yang baru bertobat, yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kepercayaan barunya ketimbang yang dapat diperolehnya dari pembinaan rutin.

Dua karya Lukas ditulis untuk menjadikan Teofilus seorang percaya yang cerdas.

Perkembangan Pemikiran.

Injil Lukas menyingkapkan karier Yesus sebagaimana layaknya orang menyajikan pokok-pokok itu kepada penonton melalui sebuah film.

Sorotan tersebut diawali dengan kisah tentang leluhur dan kelahiran-Nya, dilanjutkan dengan pelayanan-Nya di dunia hingga Kesengsaraan-Nya, dan berpuncak pada Kebangkitan.

Kitab Kisah Para Rasul melanjutkan dengan karya-Nya dalam jemaat melalui Roh Kudus sampai pada tibanya Paulus di Roma.

Jadi, Injil ini merupakan bagian pertama dari penyajian progresif mengenai diri Kristus.

Struktur Injil Lukas mengikuti tatanan umum yang sama dengan Injil Matius dan Injil Markus, sebab tatanan tersebut ditentukan oleh kehidupan Kristus sendiri.

Penyajian faktanya dalam beberapa hal lebih lengkap, tetapi tidak begitu berkaitan dengan topik seperti Injil Matius dan mengalir lebih lancar daripada Injil Markus.

Ringkasan Pemberitaan.

Pemberitaan Injil Lukas dapat diringkas di dalam kata-kata Yesus kepada Zakheus sebagaimana dicatat oleh Lukas, "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (19:10).

Sifat dan tujuan Yesus sebagai Juruselamat merupakan tema utama kitab ini.

Kegiatan dan ajaran Yesus di dalam Injil Lukas terpusat pada diangkatnya manusia dari dalam dosa, dan dibawanya mereka kembali kepada hidup dan pengharapan.

Segenap mukjizat, perumpamaan, ajaran, dan tindakan Yesus melambangkan kuasa dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan.

Konsep mengenai Yesus sebagai Anak Manusia menekankan kemanusiaan-Nya dan rasa belas kasihan-Nya bagi semua orang.

Dia akan merupakan "terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi ... Israel" (2:32).

Lukas menulis sebagai orang Kristen bukan Yahudi, dengan pengharapan yang mendalam terhadap penyataan Allah melalui bangsa Ibrani, dan tetap dengan simpati yang hangat terhadap orang-orang yang tidak termasuk dalam perjanjian Hukum Taurat yang pertama.

Injilnya benar-benar berlingkup universal.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel