Lukas 18:18-27: Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah
Sabtu, April 18, 2020
Edit
Klik:
Luke / Lukas 18:18-27
Luk 18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Luk 18:19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
Luk 18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
Luk 18:21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
Luk 18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Luk 18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
Luk 18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Luk 18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Luk 18:26 Dan mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Luk 18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."
Tafsiran Wycliffe
Jalan Menuju Salib (9:51-18:30).
Bagian dari Injil Lukas, yang sebagian besar memang khas Lukas, mengandung banyak episode dan perumpamaan yang tidak dijumpai dalam Injil lain, dan mungkin merupakan hasil riset pribadinya.
Kronologinya sulit dilacak; bagian ini tampaknya merupakan kumpulan cerita dan bukan suatu narasi yang lengkap.
Sekalipun demikian, bagian ini menyajikan ajaran Yesus pada tahun terakhir pelayanan-Nya, dan menggambarkan periode yang penuh penolakan dan ketegangan.
18. Ada seorang pemimpin. Hanya Lukas yang menyebutkan si penanya ini sebagai pemimpin.
Andaikata orang ini masih muda, maka dia mungkin masih terlalu muda untuk menjadi anggota Sanhedrin, tetapi dia mungkin termasuk golongan bangsawan.
Guru yang baik. Kata sifatnya (Yunani: agathos) berarti kebaikan moral, keluhuran watak.
Apa yang harus aku perbuat? Pertanyaan ini menunjukkan, bahwa si pemimpin tidak puas dengan dirinya sendiri dan dengan berbagai hal yang sudah ia capai secara moral.
Dia belum menemukan hidup yang disebutkan dalam Hukum Taurat (Im. 18:5), dan ia yakin, bahwa ada suatu perintah yang terlewat olehnya.
19. Mengapa kaukatakan Aku baik? Yesus ingin mengetahui, apakah sebutan itu merupakan suatu pujian tanpa dasar, ataukah si pemimpin muda telah memikirkan secara cermat siapa diri-Nya.
20. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah. Yesus tidak mengutip empat perintah pertama yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan Allah, juga perintah terakhir yang berkaitan dengan perasaan batin.
Yesus hanya menyebut perintah-perintah yang berkaitan dengan hubungan lahiriah antar manusia.
21. Semuanya itu telah kuturuti. Sejauh yang dipahami, pemimpin muda ini tidak berbohong.
Dia telah menaati hukum itu dengan cermat, dan merasa tidak ada yang perlu di sesali.
Paulus mengatakan tentang dirinya sendiri, bahwa "tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat," dia "tidak bercacat" (Flp. 3:6).
22. Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan. Kebenaran Hukum Taurat bersifat negatif. Yesus menuntut pengabdian yang benar-benar positif.
Juallah segala yang kaumiliki. Yesus senantiasa menyesuaikan pengajaran-Nya dengan kebutuhan sang individu.
Keserakahan merupakan dosa khusus pemimpin muda ini, dan Yesus menuntut darinya tindakan yang betul-betul berlawanan dengan kelemahannya.
23. Ia menjadi amat sedih. Seandainya dia tidak sungguh-sungguh tertarik pada Yesus, tidak mungkin dia menjadi demikian sedih, malah mungkin dia menolak-Nya dengan sikap sombong.
Dia ingin mengikuti anjuran Yesus, tetapi tidak sebanyak persyaratan yang diajukan-Nya.
Ukuran kesedihannya adalah ukuran keterikatannya dengan harta kekayaan.
24. Alangkah sukarnya berarti betapa sulitnya.
25. Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum. Lukas memakai istilah yang dipakai untuk jarum ahli bedah (Yunani: belonēs).
Usaha untuk menjelaskan pernyataan ini dengan kemungkinan kekeliruan antara unta (kamēlos) dengan kabel (kamilos), atau dengan kemungkinan penggunaan lubang jarum bagi kiasan untuk gerbang kecil di tembok kota, belum meyakinkan.
Yesus mempergunakan ungkapan hiperbolis yang dikenal waktu itu, untuk menunjukkan betapa sulitnya seorang kaya untuk menjadi murid-Nya dan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
26. Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan? Menurut pemikiran orang Yahudi, kekayaan merupakan tanda perkenan Allah pada orang-orang yang taat kepada Hukum Taurat (Ul. 28:1-8).
Jika ada seorang yang kaya, pastilah dia orang baik.
Pernyataan Kristus mengejutkan murid-murid-Nya, sebab mereka yakin, bahwa seorang yang kaya pastilah orang yang hidupnya benar.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.