Lukas 18:9-14: Perumpamaan Tentang Orang Farisi dengan Pemungut Cukai
Jumat, April 17, 2020
Edit
Klik:
Luke / Lukas 18:9-14
Luk 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
Luk 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Luk 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
Luk 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
Luk 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Luk 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Tafsiran Wycliffe
Jalan Menuju Salib (9:51-18:30).
Bagian dari Injil Lukas, yang sebagian besar memang khas Lukas, mengandung banyak episode dan perumpamaan yang tidak dijumpai dalam Injil lain, dan mungkin merupakan hasil riset pribadinya.
Kronologinya sulit dilacak; bagian ini tampaknya merupakan kumpulan cerita dan bukan suatu narasi yang lengkap.
Sekalipun demikian, bagian ini menyajikan ajaran Yesus pada tahun terakhir pelayanan-Nya, dan menggambarkan periode yang penuh penolakan dan ketegangan.
9. Yesus mengatakan perumpamaan ini. Perumpamaan kedua dalam pasal ini mungkin tidak diceritakan pada peristiwa yang sama dengan perumpamaan yang pertama.
Andaikan diceritakan pada peristiwa yang sama, pastilah perumpamaan kedua ini memiliki hubungan khusus dengan datangnya Kerajaan Allah.
Kehidupan masa depan meliputi seluruh pasal ini (18:16, 24, 30).
10. Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Yesus memakai objek yang kontras ini untuk menggambarkan perbedaan di antara penyembahan yang palsu dan pertobatan yang sejati.
11. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa. Berdiri merupakan sikap tubuh yang umum untuk berdoa (Mat. 6:5; Mrk. 11:25).
Tetapi di dalam kasus orang Farisi ini, berdiri mungkin berarti, bahwa dia berusaha untuk dilihat orang.
Dalam hatinya, lebih berarti sikapnya dan bukan pikirannya.
Dia sedang berdoa kepada dirinya sendiri, atau untuk dirinya sendiri, dan bukan berdoa sendiri.
Aku tidak sama seperti semua orang lain. Tidak diragukan, bahwa perilakunya memang sebaik yang ia katakan itu.
Persoalannya bukan terletak pada tindakannya, melainkan pada sikapnya yang menganggap diri benar.
12. Aku berpuasa dua kali seminggu. Berpuasa merupakan bagian dari ritual orang Yahudi, tetapi tidak disebutkan, bahwa seseorang harus berpuasa dua kali dalam seminggu.
Orang Farisi ini melampaui persyaratan Hukum Taurat.
13. Berdiri jauh-jauh. Orang Farisi tersebut berdiri di tengah-tengah halaman Bait Suci, supaya ia dapat dilihat, sedangkan pemungut cukai menyelinap ke salah satu pojok.
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Kata kerja "mendamaikan" (Yunani: hidasthēti), dipakai dalam Ibrani 2:17.
Artinya ialah mempersembahkan kurban yang merupakan dasar yang memadai untuk mengampuni kesalahan orang yang bersalah tersebut.
Si pemungut cukai tidak mengemukakan perbuatan-perbuatan baiknya, tetapi kurban yang dipersembahkan.
Orang berdosa ini. Kata penunjuk dipergunakan untuk menunjukkan, bahwa si pemungut cukai hanya memikirkan dosa-dosanya sendiri.
Dalam pandangannya, dialah orang yang paling berdosa.
14. Yang dibenarkan. Ini adalah satu-satunya ayat di dalam Injil Lukas di mana istilah ini memiliki makna teologis.
Lukas mungkin menggali konsep ini dari teologi Paulus (Kis. 13:39; Rm. 3:23-26) yang cukup ia kenal.
Arti istilah itu ialah memperhitungkan sebagai benar dan bukan sudah benar.
Sebab mengandalkan kurban yang dipersembahkan dan pengakuan dosanya, si pemungut cukai diterima sebagai benar di hadapan Allah.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.