Yohanes 17:1-26: Doa Yesus Untuk Murid-murid-Nya
Kamis, Juni 18, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 17:1-26
Joh 17:1 Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
Joh 17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
Joh 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Joh 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Joh 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Joh 17:6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Joh 17:7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.
Joh 17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Joh 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
Joh 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
Joh 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Joh 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Joh 17:13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
Joh 17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Joh 17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Joh 17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Joh 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Joh 17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
Joh 17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Joh 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Joh 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Joh 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Joh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Joh 17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Joh 17:25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
Joh 17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Tafsiran Wycliffe
Doa Agung (17:1-26).
Yesus memajukan diri-Nya sendiri di dalam doa ini (ay. 1-5), tetapi perhatian-Nya yang utama adalah pada para murid-Nya.
Di dalam kedua bagian ini, unsur pengabdian tercampur secara kuat dengan permohonan.
1. Bapa. Sering dipergunakan di dalam doa Yesus, di dalam doa ini dipakai enam kali.
Telah tiba saatnya. Saat itu tidak ditentukan batasnya, merupakan sesuatu yang diketahui betul di antara Bapa dan Anak.
Saat itu adalah saat menderita dan sekaligus saat pemuliaan.
Permuliakanlah Anak-Mu. Memberi Dia kemampuan untuk menyelesaikan tugas-Nya, mengerjakan penyelamatan yang merupakan tujuan kedatangan-Nya.
Jelas, Kristus di sini tidak mencari kehormatan untuk diri-Nya sendiri, sebab di dalam pemuliaan diri-Nya melalui kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya, Dia hanya berusaha untuk mempermuliakan Bapa.
2. Pemuliaan Bapa ini mencakup peninggian Anak kepada kemuliaan dan kuasa, di mana Ia berkuasa atas segala hal (bdg. Mat. 28:18).
Kuasa berarti wewenang.
Di sini, yang terutama dimaksudkan ialah pemberian hidup yang kekal, berlandaskan pada karya Kristus yang telah selesai.
Orang-orang yang menerima hidup kekal itu, dilukiskan sebagai orang-orang yang telah diberikan kepada Sang Anak oleh Bapa.
Ini melukiskan para murid yang paling sering muncul sepanjang doa (ay. 2, 6, 9, 11, 12, 24).
3. Hidup yang kekal dikemukakan dalam kaitan dengan pengenalan akan Allah (bdg. I Yoh. 5:20).
Orang-orang Yahudi tidak mengenal Allah, sekalipun mereka mengetahui banyak mengenai Dia.
Pernyataan dalam ayat inilah dan dalam seluruh Injil ini yang menyatakan, bahwa pengenalan akan Allah yang menghasilkan hidup yang kekal hanya dapat terjadi melalui pengenalan akan Anak.
Karena Bapa dan Anak adalah satu, maka satu pula pengenalan akan mereka: Mengenal Allah berarti mengenal jalan-jalan-Nya dan juga diri-Nya, dan dengan demikian termasuk pemahaman tentang rencana-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Yesus Kristus (bdg. 1:17). Jarang dipakai di dalam Kitab-kitab Injil, tetapi sering di dalam surat-surat kiriman.
4. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi. Hal ini diterangkan Tuhan kita dalam kaitan dengan penyelesaian pekerjaan yang Bapa berikan untuk Ia kerjakan, yaitu menyatakan mengenai Bapa, mengungkapkan dosa, memilih dan mendidik Dua Belas Murid, dan yang terutama ialah mati di kayu salib yang demikian pasti, sehingga dapat dianggap sebagai sudah terlaksana.
Menyelesaikan berarti menyempurnakan dan juga menggenapkan.
5. Setelah berbicara tentang pekerjaan-Nya di bumi (ay. 4), Sang Anak sekarang mencari pemuliaan bersama dengan Bapa di alam surgawi.
Jadi, kontrasnya ganda, terdiri atas tempat dan tokoh.
Pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Bandingkan 1:1-2 [Baca: Firman Yang Telah Menjadi Manusia].
Ayat 6-8 merupakan transisi, masih membahas pekerjaan Kristus di dunia, tetapi menuju kepada permohonan bagi para murid.
6. Sebagian besar dari pekerjaan Anak di bumi ialah menjadikan Bapa dikenal oleh para murid (bdg. 1:14; 14:7-9).
Keberhasilan proses ini tersirat di dalam kenyataan, bahwa orang-orang ini merupakan pemberian Allah kepada Anak.
Pengertian orang-orang ini tidak sempurna, tetapi sifatnya pasti dan terus bertumbuh.
Mereka telah menuruti firman-Mu. Ini bukan terutama menunjuk kepada ketaatan mereka terhadap perintah-perintah atau ajaran tertentu, tetapi pada kesediaan mereka untuk menerima Sang Anak, amanat dan misi-Nya, sejauh hal itu dimungkinkan oleh kemampuan mereka.
7-8. Para murid sudah bisa memahami, bahwa watak dan karunia-karunia dan semua pekerjaan Kristus harus dilihat asalnya dari Allah yang tidak kelihatan, yang atas Nama-Nya, Kristus telah datang.
Secara khusus, para murid telah memperoleh penyataan tentang kebenaran di dalam Kristus, dengan mengenali-Nya sebagai berasal dari Allah.
Jadi, mereka telah mencapai titik perkembangan di mana mereka bisa ditinggalkan dengan aman.
Di dalam pekerjaan mereka yang akan datang, mereka akan mewakili Pribadi yang juga telah mewakili Allah yang hidup.
Engkaulah yang telah mengutus Aku. Ungkapan ini bergema sepanjang doa ini (ay. 3. 8. 18, 21, 23. 25).
Ungkapan ini merupakan klaim yang sering dipergunakan Kristus di dalam percakapan-percakapan-Nya.
Setelah menyebut berbagai kualifikasi para murid selaku wakil-wakil-Nya di dunia, Tuhan sekarang berdoa syafaat untuk mereka.
9. Bukan untuk dunia Aku berdoa. Ini tidak berarti, bahwa Kristus tidak pernah berdoa untuk dunia (bdg. Luk. 23:34).
Tetapi, Dia berdoa bagi para murid karena mereka merupakan sarana yang dipilih untuk menjangkau dunia setelah Dia meninggalkan dunia (ay. 21. 23).
10. Segala milik-Ku adalah milik-Mu. Karena itu perhatian Anak untuk mendoakan orang-orang ini dan perhatian Bapa untuk mendengar dan menjawab sama-sama dapat dipahami.
Ada kepentingan bersama.
Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Kata mereka mungkin adalah hal-hal yang dilakukan Bapa dan Anak bersama-sama, atau lebih baik, para murid yang sudah disebutkan di dalam ayat sebelumnya.
Adalah untuk kemuliaan Kristus, bahwa di tengah-tengah ketidakpercayaan dan penolakan umum, orang-orang ini percaya dan melayani Dia.
Kata dipermuliakan adalah dalam bentuk perfect tense, yang menunjukkan kesinambungan kesaksian mereka tentang Kristus.
Permohonan khusus yang pertama adalah bagi perlindungan terhadap para murid dari yang jahat di dunia (ay. 11-15).
Hal ini pada gilirannya akan berguna untuk maksud yang lain, yaitu maksud yang dengan kuat ditekankan dalam sisa doa ini, yakni agar mereka dapat menjadi satu.
11. Peliharalah. Dipergunakan dalam arti pengawasan yang sikapnya melindungi, seperti dalam I Yohanes 5:18.
Watak Allah yang sepenuhnya berbeda dengan Iblis, dan karena itu ingin memelihara anak-anak-Nya ditekankan di dalam doa ini.
Bapa Yang Kudus. Di sisi yang positif, pemeliharaan ini akan membuat para murid menjadi satu, yang mencerminkan kesatuan di antara Bapa dan Anak.
Yang mengikat ialah kasih Allah yang kudus.
Kesatuan ini tampak pada Gereja mula-mula (Kis. 1:14; 2:1, 44, 46).
12. Naskah Yunani yang paling terbukti kebenarannya berbunyi, Aku memelihara mereka dalam Nama-Mu yang Kauberikan kepada-Ku.
Yesus bukan hanya memelihara murid-murid-Nya sendiri dengan kuasa dari Bapa, tetapi Dia juga memelihara mereka dengan kebenaran dan kuasa dari sifat dasar Allah, yang Ia sendiri nyatakan.
Yang telah ditentukan untuk binasa. Kata binasa berasal dari akar kata yang sama dengan terhilang.
Yesus bermaksud mengatakan, bahwa kehilangan itu bukan mencerminkan kuasa pemeliharaan-Nya sebagai Gembala atas domba-domba itu.
Yudas sebenarnya tidak pernah sungguh-sungguh menjadi milik-Nya terkecuali dalam arti lahiriah, yaitu hanya nama saja.
Pengertian binasa adalah kebalikan dari pemeliharaan.
Kitab Suci. Mazmur 41:10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.
13. Aku datang kepada-Mu. Di sini terdapat alasan untuk seluruh doa dan permohonan yang terdapat di dalamnya.
Kebutuhan para murid akan sukacita sangat mendesak mengingat kepergian Yudas.
Para murid perlu menyadari, bahwa hal semacam itu tidak merendahkan Tuhan atau diri mereka.
Peristiwa itu tidak boleh merusak sukacita mereka, karena mereka memiliki iman dan hidup yang sejati.
Apabila Kristus bisa bersukacita di tengah-tengah hal semacam itu (sukacita-Ku), mereka seharusnya juga bisa.
14. Penerimaan firman Kristus menyamakan orang-orang ini dengan diri-Nya dan memisahkan mereka dari dunia, yang menolak dan membenci Kristus dan karena itu menolak serta membenci mereka.
15. Sekalipun terdapat kesatuan antara Kristus dengan murid-murid-Nya, Dia tidak dapat berdoa agar Bapa mengangkat mereka dari dunia.
Melakukan demikian akan berarti merusak tujuan dari panggilan dan pendidikan mereka.
Ketika mereka bekerja dan bersaksi, mereka perlu dilindungi dari yang jahat; kalau tidak, maka kesaksian mereka akan tidak murni lagi.
Yang dimaksud mungkin adalah si jahat itu sendiri (bdg. Mat. 6:13: I Ptr. 5:8).
16. Sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali, para murid bukan lagi dari dunia ini, yang merupakan alam rohani yang jahat, sekalipun secara jasmaniah mereka masih tinggal di dunia.
17. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran. Ini merupakan permohonan kedua demi para murid.
Kuduskanlah berarti dipisahkan untuk Allah dan untuk hal-hal kudus, yaitu yang menyatakan kehendak kudus Allah dalam kebenaran-Nya, dan khususnya kebenaran yang terdapat di dalam firman dalam Alkitab.
Di dalam Alkitab orang mulai mempelajari apa yang dikehendaki Allah dan bagaimana Allah membuat orang mampu memenuhi kehendak itu.
18. Diutus ke dalam dunia oleh Kristus sebagaimana Ia diutus oleh Bapa, merupakan kehormatan tertinggi yang dapat diberikan kepada manusia.
19. Kristus tidak perlu menguduskan diri-Nya, sebab Dia sudah kudus.
Tetapi, Yesus perlu mengabdikan (menguduskan) diri kepada panggilan-Nya, supaya para murid-Nya bukan hanya bisa melihat teladan-Nya, tetapi juga pesan-Nya untuk diberitakan, dan kuasa yang diperoleh dari pengorbanan-Nya untuk memberitakan pesan itu dengan berhasil.
20-21. Doa itu meluas hingga mencakup orang-orang yang mau percaya karena kesaksian orang-orang ini (bdg. 10:16: Kis. 18:10).
Iman merupakan syarat yang diperlukan untuk menikmati hidup dari Allah, dan karena itu juga untuk memasuki kesatuan yang mula-mula terdapat di dalam ke-Allahan dan kemudian di dalam Tubuh Kristus, yaitu Gereja.
Kesatuan itu pada dasarnya bersifat pribadi - di dalam Kita.
Efeknya ialah mendatangkan iman pada orang-orang yang ada di dunia (bdg. 13:35).
22. Kemuliaan. Tidak diragukan lagi, bahwa yang dimaksudkan ialah kedudukan surgawi dari Gereja, tetapi juga termasuk hak istimewa untuk melayani dan menderita, sebagaimana Bapa telah memberikan tugas ini kepada Anak.
Hak istimewa ini membantu mempersatukan orang-orang kudus ketika hak itu digunakan dalam kaitan dengan Kristus, Pendahulu kita di belakang tabir.
23. Sempurna menjadi satu. Tidak dapat dicapai dengan usaha manusia, tetapi dengan perluasan penuh kemurahan dari kesatuan ke-Allahan, sehingga meliputi orang-orang milik Kristus.
Kesatuan ini bukan kesatuan mekanis.
Perekatnya ialah kasih Allah yang dicurahkan atas manusia, yaitu kasih yang sama (sangat indah untuk dikisahkan) seperti yang diberikan Bapa untuk Anak.
24. Permohonan terakhir.
Aku mau. Sikap dari Sang Inkarnasi ialah bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu jadilah.
Yesus pasti berdoa dengan mengingat karya-Nya yang sudah selesai, sehingga membuat Dia berhak mengungkapkan diri dengan cara ini.
Tentu kehendak-Nya jangan dipikirkan sebagai sesuatu yang sama sekali terlepas dari kehendak Allah.
Permohonan ini justru berlandaskan pada kehendak Allah.
Mengambil bagian dalam kasih Allah di dalam Kristus, pasti menghasilkan keberadaan bersama-sama Kristus - di manapun Aku berada, mereka juga berada.
Kesatuan membawa kepada persekutuan, suatu persekutuan kasih yang diungkapkan di tengah-tengah kemuliaan (bdg. ay. 5).
25. Bapa Yang Adil. Dia adil, (1) waktu Dia tidak memasukkan dunia dalam kemuliaan itu, karena dunia tidak mengenal Dia, sehingga tidak mengasihi-Nya, dan karena itu tidak bisa memperoleh tempat dalam kesatuan akhir tersebut, dan (2) waktu Dia memasukkan orang-orang yang telah mengenal Dia melalui pengenalan yang dimiliki oleh Kristus dan ditanamkan oleh Kristus.
26. Menanamkan pengenalan akan Allah berarti menanamkan kasih, sebab Allah adalah kasih.
Hal ini bukan sekadar slogan atau sifat yang dingin tak berarti.
Kristus mengetahui kenyataan dan kuasa dari kasih Bapa bagi diri-Nya, dan Kristus memohon agar kasih ini dapat mencerahkan dan menghangatkan kehidupan orang-orang yang adalah milik-Nya, dengan siapa hidup-Nya sekarang demikian terkait.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.