Yohanes 16:16-33: Dukacita yang Mendahului Kemenangan
Kamis, Juni 18, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 16:16-33
Joh 16:16 "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."
Joh 16:17 Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?"
Joh 16:18 Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya."
Joh 16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
Joh 16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Joh 16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Joh 16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Joh 16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Joh 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Joh 16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
Joh 16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
Joh 16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
Joh 16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
Joh 16:29 Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
Joh 16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."
Joh 16:31 Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang?
Joh 16:32 Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
Joh 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Tafsiran Wycliffe
Percakapan di Ruang Atas (13:31-16:33).
Kata-kata Yesus yang berharga ini, diucapkan dalam kaitan dengan kepergian-Nya kepada Bapa sesaat lagi, dan juga mengingat keadaan yang akan dialami para pengikut Tuhan tanpa kehadiran diri-Nya (16:4).
Terdapat tiga alur ajaran utama yang bisa ditangkap:
(1) Perintah-perintah menyangkut tugas yang harus dilaksanakan oleh para murid, yaitu bersaksi dan menghasilkan buah dengan diikat dan diliputi oleh kasih.
(2) Peringatan-peringatan tentang perlawanan dari dunia dan Iblis yang akan mereka hadapi.
(3) Dan yang terutama ialah suatu paparan tentang perlengkapan dari Tuhan yang akan menyokong kehidupan para murid, dan menjadikan mereka berkemenangan pada hari-hari yang akan datang.
Kadang-kadang pengajaran Tuhan diganggu oleh pertanyaan para murid, yang merupakan suatu petunjuk, bahwa mereka kekurangan pengertian dalam banyak hal.
16. Tinggal sesaat saja. Ungkapan ini muncul tujuh kali di dalam 4 ayat.
Yang dimaksud ialah selang waktu yang singkat yang tersisa sebelum Dia dikubur, ketika para murid tidak akan melihat Dia lagi dengan mata jasmaniah.
Tinggal sesaat yang kedua menunjuk kepada selang waktu di antara penguburan dan kebangkitan-Nya, ketika mereka kembali dapat melihat Dia.
Di sini, kata melihat tidak sama dengan pada peristiwa yang pertama.
Melihat di sini mengandung ide tentang memahami dan juga melihat.
Sekilas tentang makna drama penebusan, yang saat itu masih serba misterius, akan mulai dipahami orang-orang tersebut.
17. Kata-kata Yesus tidak dapat dipahami oleh para murid.
Beberapa di antara mereka telah mengajukan beberapa pertanyaan secara pribadi sebelum ini.
Orang-orang ini (beberapa dari murid-Nya), terlalu takut untuk mengemukakan kebingungan mereka secara terbuka, sehingga mereka saling berbisik dan bukan bertanya langsung kepada Tuhan.
Di dalam ayat ini, kata-kata, Aku pergi kepada Bapa, memang asli.
Kata-kata ini mudah diterangkan berdasarkan pemakaiannya oleh Yesus dalam ayat 10.
Kenyataan tentang kepergian-Nya ini merupakan hal yang sangat menarik.
19-20. Mengetahui keinginan yang menggebu dari para murid untuk memperoleh jawaban tentang masalah tinggal sesaat saja dalam dua penggunaannya, Yesus memberikan sebuah jawaban, sekalipun bukan jawaban sebagaimana yang mereka harapkan.
Dalam penggunaan yang pertama, mereka akan menangis sementara dunia bergembira, sebab kematian Sang Juruselamat akan menimbulkan reaksi yang sama sekali berbeda di antara orang percaya dengan orang dunia (bdg. Why. 11:10).
Akan tetapi, hal yang mendatangkan kesedihan akan berubah menjadi suatu peristiwa sukacita ketika para murid menjadi mampu untuk memandang salib dalam kaitan dengan Kebangkitan, yaitu ketika tinggal sesaat lagi yang kedua akan melanda mereka.
21. Yesus membuat sebuah analogi dari kehidupan manusia untuk penggantian dukacita dengan sukacita.
Rasa sakit seorang wanita ketika melahirkan mendatangkan penderitaan, tetapi penderitaan itu dilupakan karena ada sukacita dari terjadinya kelahiran.
Mungkin penting, bahwa yang kata-Nya dilahirkan adalah seorang manusia (dan bukan seorang bayi).
Kristus dalam kebangkitan-Nya sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati (Kol. 1: 18) mempersatukan dengan diri-Nya sendiri manusia baru, yaitu Gereja-Nya, yang kepadanya Dia memberikan hidup kebangkitan-Nya.
22. Kegembiraan karena perjumpaan kembali akan merupakan pangalaman yang tidak ada akhirnya; perpisahan yang kedua, yang disebabkan oleh kenaikan Tuhan, tidak akan mempengaruhi kegembiraan tersebut (Luk. 24:51-53).
23. Pada hari itu. Tuhan sedang memikirkan berbagai keadaan yang akan berlangsung sesudah Dia kembali kepada Bapa.
Pada masa empat puluh hari sesudah Kebangkitan, para murid memang menanyakan sesuatu (Kis. 1:6).
Namun, ketika Dia terangkat, semua kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tidak ada lagi, ini tidak berarti, bahwa sama sekali tidak akan ada hubungan lagi.
Pintu doa akan tetap terbuka.
Kalau saja mereka mau minta, maka itu akan diberikan oleh Bapa untuk mengatasi kebingungan mereka, dan Ia akan memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam Nama-Ku (lihat tafsiran atas 14:13-14 dalam perikop Rumah Bapa).
24. Belum meminta sesuatupun. Di sini kata "meminta" digunakan dalam arti mengajukan permohonan dan bukan mengajukan suatu pertanyaan.
Karena Yesus hadir di tengah-tengah mereka, maka mereka tidak perlu meminta dalam Nama-Nya.
Tetapi, pada hari-hari baru selanjutnya, sukacita mereka karena melihat Yesus lagi dapat dipertahankan melalui pemanjatan doa.
25. Kiasan. Bukan pepatah, tetapi pernyataan-pernyataan yang tidak jelas.
Ajaran Yesus sering kali merupakan teka-teki bagi para pengikut-Nya.
Tetapi, suatu perubahan akan terjadi.
"Kembalinya Yesus kepada Bapa mengawali zaman yang baru, di mana Tuhan berbicara kepada murid-Nya secara terus terang dan jelas; ada anggapan, bahwa para pembaca Injil memahami, bahwa Ia berbicara kepada mereka melalui Roh yang telah mereka terima (Hoskyns, The Fourth Gospel).
26-27. Pada masa yang akan datang, doa memang harus dipanjatkan di dalam Nama Kristus, tetapi bukan berarti, bahwa Sang Anak merupakan sarana untuk mengatasi semacam keraguan atau penolakan Sang Bapa yang sebenarnya harus dihadapi orang percaya.
Justru sebaliknya, Allah mengasihi mereka, dan Ia siap untuk menerima mereka karena sikap mereka terhadap Anak yang dikasihi-Nya.
Bertentangan dengan dunia, mereka sudah mengasihi dan mempercayai Sang Anak sebagai utusan Allah.
28. Apa yang harus dijangkau oleh iman para murid kini dikemukakan dalam bentuk yang paling sederhana dan paling gamblang.
Separuh pertama dari pernyataan itu telah ditegaskan lebih daripada satu kali oleh satu kelompok atau lebih; separuh yang kedua membahas pokok dari percakapan ini, yaitu kepergian pemimpin mereka.
Sekarang Yesus memberitakan kepergian-Nya dengan tegas dan jelas - Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.
Sampai di sini, percakapan hampir berakhir.
Percakapan ini ditutup dengan pokok ganda, yaitu kegagalan menyedihkan dari orang-orang yang Yesus sudah berusaha untuk ajar, dan kemenangan Yesus sendiri, yang dibantu oleh kehadiran Bapa.
29-30. Memperoleh semangat karena pujian atas iman mereka dan karena perkataan Yesus yang jelas tentang karier-Nya, para murid menganggap diri mereka sudah diliputi oleh pengetahuan unggul mengenai Anak Allah.
31-32. Suatu penyadaran mendadak akan terjadi atas mereka.
Mereka akan dicerai-beraikan (pada saat Yesus ditangkap) dan Yesus akan tinggal seorang diri, namun Yesus akan mendapat pertolongan dari Bapa.
33. Untuk melindungi mereka, Dia menyediakan damai sejahtera-Nya (bdg. 14:27), yang akan mereka perlukan pada saat menghadapi penganiayaan yang akan menimpa mereka di dunia.
Ini bukan sekadar damai sejahtera di tengah pergolakan, tetapi damai sejahtera yang bersandar pada kepastian akan kemenangan yang sekarang dicapai oleh Tuhan mereka atas dunia ini.
Kemenangan Kristus merupakan kenyataan obyektif yang mengesahkan karunia damai sejahtera-Nya di dalam batin orang percaya.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.