Kisah Para Rasul 8:1-3: Penganiayaan Terhadap Jemaat di Yerusalem

Klik:

Act / Kisah Para Rasul 8:1-3


Act 8:1 Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.

Act 8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.

Act 8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.


Tafsiran Wycliffe


Perluasan Gereja di Palestina Melalui Perserakan (6:1-12:25).

Sampai sejauh ini, para rasul tidak menunjukkan tanda-tanda adanya maksud untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi kepada orang-orang Yahudi.

Lukas sekarang mengisahkan permulaan dari perluasan Gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yang disebabkan oleh penganiayaan yang muncul di sekitar Stefanus.

Perluasan ini terjadi, bukan karena visi dan rencana Gereja, tetapi karena tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan orang-orang percaya.

Untuk menjelaskan terjadinya penganiayaan ini, Lukas mula-mula mengisahkan bagaimana Stefanus menjadi menonjol di antara tujuh diaken yang ada.

8:1. Saulus juga setuju. Beberapa orang beranggapan, bahwa kata-kata ini menunjukkan, bahwa Saulus adalah anggota Sanhedrin.

Pandangan ini belum tentu benar.

Sekalipun demikian, karena Saulus berasal dari Kilikia, pasti ia adalah anggota sinagoge yang ikut berdebat dengan Stefanus (6:9).

Hingga saat ini, Gereja tidak menunjukkan kecenderungan untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem.

Allah mempergunakan penganiayaan yang terjadi menyusul kematian Stefanus, sebagai sarana untuk menyebarkan Injil ke luar Yerusalem.

Anggota jemaat Yerusalem terserak ke mana-mana, tetapi para rasul tetap dapat tinggal di kota itu untuk menjaga stabilitas Gereja.

3. Tokoh yang menggerakkan penganiayaan ini ialah Saulus (lihat Gal. 1:13, 23; I Kor. 15:9; Flp. 3:6).

Dia yakin, bahwa gerakan baru yang menyatakan Yesus yang disalibkan itu sebagai Mesias, tidak mungkin berasal dari Allah.

Karena Perjanjian Lama menyebut sebagai terkutuk setiap orang yang digantung pada sebuah pohon.

Ini merupakan bukti Alkitabiah, menurut Saulus, bahwa Yesus bukan Mesias, dan gerakan baru ini bersifat menghujat.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel