1 Korintus 4:1-5: TUHAN Adalah Satu-satunya HAKIM

Klik:

1 Corinthians / 1 Korintus 4:1-5


1Co 4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

1Co 4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

1Co 4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi.

1Co 4:4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.

1Co 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.


Tafsiran Wycliffe


Sebab-sebab Terjadinya Perpecahan (1:18-4:5).

Pertama-tama, mereka belum memahami sifat dasar dan arti dari berita Kristen, hikmat yang sejati (1:18-3:4).

Yang kedua, sikap mengelompok mereka, menunjukkan, bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai pelayanan Kristen, yaitu bahwa pelayanan adalah suatu kemitraan di bawah pimpinan Allah, di dalam menyebarkan kebenaran (3:5-4:5).

Sebab Kedua: Salah Pengertian tentang Pelayanan (3:5-4:5).

Alasan kedua yang menyebabkan terjadinya perpecahan, yakni salah pengertian tentang pelayanan Kristen, sekarang dibahas.

Para pelayan itu, tidak lebih daripada hamba.

Sesungguhnya yang bekerja adalah Allah (3:5-9).

Para hamba bertanggung jawab atas penggunaan bahan yang tepat ketika mereka membangun di dalam Bait Allah, yaitu Jemaat (3:9-17).

Orang janganlah memegahkan diri atas seseorang semacam itu, sebab para pelayan Tuhan itu adalah milik semua orang percaya (3:18-23), dan mereka akan dihakimi oleh Allah sendiri (4:1-5).

4:1-5. Di bagian ini, penelitian terhadap penyebab terjadinya perpecahan, diakhiri.

Para hamba Allah adalah pelayan yang hanya diwajibkan untuk setia (ay. 1-2).

Mereka hanya akan dihakimi oleh Tuhan saja (ay. 3-4).

Oleh karena itu, semua penghakiman harus menanti kedatangan-Nya yang kedua (ay. 5). Sebelum kedatangan-Nya yang kedua, tidak boleh ada penghakiman.

1. Hamba-hamba (bentuk kata Yunaninya berbeda dengan 3:5), mengandung pengertian kedudukan yang lebih rendah, pada mulanya kata itu dipergunakan untuk orang yang mendayung di bagian yang lebih rendah.

Dipercayakan berarti diberi tugas mengelola harta milik yang besar; yang dimaksudkan ialah memiliki hak istimewa tertentu.

2. Dapat dipercayai adalah satu kebajikan yang diperlukan oleh semua hamba dan pengurus, khususnya di dalam hal-hal yang dari Allah.

3. Paulus tidak bersedia mengakui penghakiman oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri.

Pengadilan manusia (harfiah: hari manusia) mungkin menoleh balik kepada 3:13. Maksudnya, hari penghakiman manusia tidak ada artinya bagi Paulus.

4. Sebab, menjelaskan ketidakpeduliannya.

Paulus mengalami suatu persekutuan yang tidak pernah putus (bdg. 1:9); perilakunya selaras dengan kedudukannya.

5. Karena itu (kesimpulan), sebab hanya Tuhan yang dapat menghakimi, maka penghakiman harus menantikan Dia.

Pada waktu yang tepat, Dia akan melaksanakannya dengan adil dan menyeluruh, dengan menyelidiki apa yang tersembunyi dalam kegelapan.

Saat tersebut adalah kadatangan-Nya kembali (bdg. 1:7). Dan - yang sangat luar biasa - tiap-tiap orang (orang percaya) akan menerima pujian dari Allah.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel