2 Korintus 11:7-33: Paulus Tidak Mementingkan Diri
Selasa, Oktober 20, 2020
Edit
Klik:
2 Corinthians / 2 Korintus 11:7-33
2Co 11:7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma? 2Co 11:8 Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu! 2Co 11:9 Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorangpun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian. 2Co 11:10 Demi kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapapun di daerah-daerah Akhaya. 2Co 11:11 Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kamu? Allah mengetahuinya. 2Co 11:12 Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan. 2Co 11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. 2Co 11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. 2Co 11:15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. 2Co 11:16 Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya akupun boleh bermegah sedikit. 2Co 11:17 Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. 2Co 11:18 Karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah juga. 2Co 11:19 Sebab kamu suka sabar terhadap orang bodoh, karena kamu begitu bijaksana: 2Co 11:20 karena kamu sabar, jika orang memperhambakan kamu, jika orang menghisap kamu, jika orang menguasai kamu, jika orang berlaku angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu. 2Co 11:21 Dengan sangat malu aku harus mengakui, bahwa dalam hal semacam itu kami terlalu lemah. Tetapi jika orang-orang lain berani membanggakan sesuatu, maka akupun--aku berkata dalam kebodohan--berani juga! 2Co 11:22 Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga orang Ibrani! Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Israel. Apakah mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham! 2Co 11:23 Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. 2Co 11:24 Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, 2Co 11:25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. 2Co 11:26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. 2Co 11:27 Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, 2Co 11:28 dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. 2Co 11:29 Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? 2Co 11:30 Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku. 2Co 11:31 Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta. 2Co 11:32 Di Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku. 2Co 11:33 Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.Tafsiran Wycliffe
7. Apakah aku berbuat salah, menunjukkan seriusnya tuduhan yang dilancarkan terhadap Paulus. Dalam aku merendahkan diri, kita dapat melihat ajaran (Mat. 18:4; 23:12) dan teladan (Flp. 2:8) dari Yesus. Soal "meninggikan" jemaat di Korintus adalah dari kedalaman kegelapan kafir menuju kepada ketinggian persekutuan dengan Allah (bdg. Ef. 2:1 dst.; I Ptr. 2:9, 10). 9. Kemarahan Paulus terhadap tuduhan-tuduhan palsu, membuat dia memakai bahasa yang keras di dalam membela dirinya. (1) Dia mengambil tunjangan dari jemaat-jemaat lain. (2) Kebutuhannya yang mendesak di Korintus dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia (bdg. Flp. 4:15, 16). (3) Sikapnya yang teguh ialah menjaga agar dirinya jangan menjadi beban bagi mereka. 10. Ayat ini merupakan sebuah pernyataan yang kuat dengan penekanan pada di dalam diriku: "Kebenaran Kristus ada di dalam diriku sehingga kemegahanku tidak akan dirintangi di wilayah Akhaya." Kata dirintangi (phrasso) di bagian Perjanjian Baru lainnya dipakai dalam Roma 3:19; Ibrani 11:22. 11. Paulus meminta Allah untuk menjadi saksi, bahwa dirinya mengasihi jemaat di Korintus sekalipun mereka memiliki motivasi yang salah terhadapnya (bdg. 12:15). 12. Ayat ini telah menimbulkan aneka terjemahan dan tafsiran. Tiga hal tampak jelas: (1) Paulus akan melanjutkan sikapnya untuk tidak meminta tunjangan dari jemaat di Korintus. (2) Sikap tentang keuangan ini merupakan tanggapan yang dimaksudkan untuk mengalahkan para guru palsu. (3) Setelah tidak ada tuduhan yang dapat dilancarkan kepada Paulus mengenai pokok ini, para guru palsu tersebut akan terdapat sama dengan kami, maksudnya: dihakimi menurut tolok ukur yang sama; keunggulan yang mereka banggakan akan menghilang. 13. Paulus melukiskan mereka yang menentang dirinya sebagai berikut: (1) watak mereka: rasul-rasul palsu, (2) ketidakjujuran mereka: pekerja-pekerja curang, (3) penyamaran mereka: menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Kata kerja metaschematizo, yang diterjemahkan dengan menyamar, berbeda dengan kata metamorphoo dalam 3:18 seperti perubahan lahiriah berbeda dengan perubahan batiniah. 14. Tidak usah mengherankan (thauma di bagian lain Perjanjian Baru hanya dalam Why. 17:6), bahwa Iblis mengubah dirinya (tindakan kebiasaan yang ditunjukkan dari bentuk waktu tengah sekarang) sebagai malaikat Terang (bdg. Kej. 3:5; Ayb. 2:1; Yes. 14:13 dst.; Yeh. 28:1-19; Mat. 4:8, 9; II Tes. 2:4). 15. Pelayan-pelayan Iblis tersebut meniru kesesatan pimpinan mereka (bdg. Yoh. 8:44), bermegah di dalam perlengkapan teologis ciptaannya dan akhirnya mengalami kebinasaan dalam kemusnahan yang sudah ditetapkan sebelumnya (bdg. Mat. 7:22, 23; 25:41; Why. 20:10, 15). Bagaimanakah orang-orang semacam itu, yang masih ada juga bersama dengan kita saat ini, menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran? (1) Dengan menolak kebenaran Allah sambil bersikukuh menekankan jasa baik dari kebenaran manusia. (2) Dengan menyangkal semua akibat fatal dari dosa terhadap kebenaran asli manusia dengan cara bersikukuh, bahwa sifat manusia pada dasarnya benar. (3) Dengan meniadakan kebenaran yang diperhitungkan bagi orang percaya karena Kristus (bdg. 5:21), sambil tetap bersikukuh, bahwa kematian-Nya masih memiliki efek moral bagi umat manusia. (4) Dengan mempersoalkan kebenaran mutlak Kristus sambil bersikukuh, bahwa kehidupan-Nya, sekalipun tidak sempurna, tetap layak diteladani. 16. Kata bodoh (aphron), secara seragam diterjemahkan demikian (11:19; 12:6, 11; Luk. 11:40; 12:20; Rm. 2:20; I Kor. 15:36; Ef. 5:17; I Ptr. 2:15). Artinya ialah "tanpa pikiran" -- bertindak "tanpa dipikir atau direnungkan" (Thayer). 17. Yang dimaksudkan dengan bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, adalah bahwa kemegahan yang dipaksakannya tidak berlandaskan pada kehidupan Kristus. 18. Yang dimaksud dengan secara duniawi (bdg. 5:16) adalah hal-hal seperti keturunan, keberhasilan, dan penghormatan seseorang (bdg. Flp. 3:4). Paulus dengan berat hati mengacu kepada berbagai metode dari banyak orang, agar ia dapat menyelamatkan karyanya di Korintus dari kehancuran menyeluruh. 19. Secara harfiah: Karena dengan gembira kamu sabar terhadap hal-hal bodoh, (kamu) bertindak bijaksana. Ironi tajam dari kata-kata ini dapat segera dipahami oleh jemaat Korintus yang canggih itu (bdg. I Kor. 4:8-10). 20. Lima kata kerja, yang intensitasnya meningkat, mengungkapkan sejumlah penghinaan dari nabi palsu yang dengan sukarela diterima para jemaat penjilat di Korintus. Para nabi palsu ini: (1) merendahkan mereka: memperhambakan kamu, (2) menghisap mereka: menghisap kamu, (3) menipu mereka: menguasai kamu, (4) mencemoohkan mereka: berlaku angkuh terhadap kamu, (5) mencemarkan nama baik mereka: menampar kamu. Para korban penipuan oleh para nabi palsu itu justru merupakan pembela paling gigih dari orang-orang yang merusak mereka. Bandingkan Markus 12:40, I Petrus 5:2, 3; II Petrus 2:10-22; Yudas 8-16. 21-31. Di dalam ayat-ayat ini, kita melihat: (1) ajakan Paulus untuk melawan (ay. 21): pembelaan diri yang tidak sengaja terhadap berbagai fitnah yang tidak berdasar, (2) berbagai keinginan Paulus (ay. 22-24a): keunggulannya di dalam segala hal yang berkenaan dengan kebanggaan manusia (bdg. Flp. 3:4 dst.), (3) penganiayaan yang dialami Paulus (II Kor. 11:24b, 25): penderitaannya yang banyak demi Kristus, (4) bahaya-bahaya yang dihadapi Paulus (ay. 26, 27): berbagai bahaya yang sering dihadapi Paulus dalam setiap perjalanannya, (5) Kegelisahan yang dialami Paulus (ay. 28, 29): keprihatinannya yang tidak pernah terputus untuk memelihara semua jemaat, (6) prinsip Paulus (ay. 30): tindakan paradoksalnya dengan bermegah di dalam kelemahan, (7) sanggahan Paulus (ay. 3 1): rasa hormat mutlak kepada pengetahuan Allah mengenai kebenaran dari apa yang diberitakan olehnya. 32-33. Peristiwa yang dikemukakan di sini (yang tampak seakan-akan sebuah anti-klimaks), secara indah selaras sekali: (1) dengan kisah dalam Kisah Para Rasul 9:23-25, (2) dengan fakta-fakta sejarah kuno yang diketahui (Aretas memerintah dari 9 sM hingga 39 M), dan (3) dengan pemeliharaan Allah. Paulus ingat akan peristiwa di awal pelayanannya ini (bdg. Gal. 1:17), sebagai peristiwa dramatis yang menentukan pola hidupnya pada tahun-tahun mendatang.Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.