Efesus 1:1-2: Salam | Garis Besar dan Pendahuluan Kitab
Selasa, November 10, 2020
Edit
Klik:
Ephesians / Efesus 1:1-2
Eph 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. Eph 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.Tafsiran Wycliffe
Salam (1:1-2). Semua salam yang membuka surat-surat Paulus, sangat mirip. Sekalipun salam pembukaan memang merupakan bentuk surat yang biasa, namun di dalam salam pembukaan surat ini unsur pribadinya lebih sedikit dibandingkan dengan surat-surat lainnya. 1. Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah. Seperti halnya di dalam surat-surat yang lain, Paulus menekankan, bahwa dirinya telah ditugaskan oleh Allah untuk menjadi rasul. Kepada orang-orang kudus. Di dalam Perjanjian Baru, orang-orang kudus adalah mereka yang telah dipisahkan, yaitu semua orang percaya. Di Efesus. Lihat Pendahuluan. Orang-orang percaya. Orang-orang yang beriman (bdg. Gal. 3:9). Tidak adanya kata sandang di depan kata orang-orang percaya dalam naskah aslinya menunjukkan, bahwa orang-orang kudus itu adalah orang-orang percaya. Dalam Kristus Yesus. Sebuah frasa penting di dalam surat ini. Di mana pun orang kudus itu berada secara geografis, kedudukan mereka yang sesungguhnya di hadapan Allah adalah di dalam Kristus Yesus. Mereka telah dimasukkan dalam kesatuan vital dengan Dia, sehingga mereka berkaitan dengan Dia (bdg. Yoh. 14:20). 2. Kasih karunia dan damai sejahtera. Salam yang sama dijumpai di dalam semua surat Paulus, sekalipun di dalam surat-surat penggembalaan ditambahkan rahmat. Kasih karunia harus selalu mendahului damai sejahtera. Kata Yunani untuk kasih karunia, charis, terkait dengan salam Yunani yang umum dipergunakan, chairein, tetapi memberikan kepada salam ini suatu penekanan yang khas Kristen. Damai sejahtera merupakan salam Ibrani yang umum dipakai. Dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus. Kata dari yang kedua tidak ada di dalam naskah aslinya. Di sini, tampak adanya hubungan sangat erat yang menunjukkan identitas Sang Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam hakikat ALLAH.Pendahuluan Kitab Efesus
Penulis, Tanggal dan Tempat Penulisan. Hanya sedikit kritikus yang tidak yakin, bahwa Pauluslah penulis surat ini. Serangan lebih banyak dilancarkan terhadap pandangan tradisional tentang tanggal dan tempat penulisan, maupun tujuan penulisan surat ini (lihat di bawah). Surat Efesus termasuk dalam kelompok kronologis yang sama dengan surat Paulus kepada jemaat di Kolose, Filemon dan Filipi yang secara kolektif disebut sebagai "surat-surat penjara" sebab ditulis ketika Paulus dipenjara untuk pertama kalinya di Roma. Tampaknya Paulus tiba di Roma pada musim semi tahun 61. Kisah Para Rasul mengisahkan, bahwa Paulus tinggal selama dua tahun penuh di sana di sebuah rumah yang disewa olehnya (Kis. 28:30), yang berarti dia tinggal di sana hingga musim semi tahun 63. Mungkin dia dibebaskan sesaat sebelum Roma dibakar pada tahun 64. Di dalam surat Filipi disebutkan, bahwa dia menantikan pembebasan tersebut (1:19-26), sebuah harapan yang juga diungkapkannya dalam Filemon 22. Surat Efesus, Kolose dan Filipi dikirimkan pada saat yang bersamaan oleh utusan-utusan yang sama pula (Ef. 6:21, 22; Kol. 4:7-9; Flm. 12, 23, 24). Usaha-usaha untuk menempatkan penulisan surat-surat ini lebih awal dari sebuah tempat penahanan lainnya, seperti Kaisarea atau bahkan Efesus (George S. Duncan, St. Paul's Ephesian Ministry), tidak berhasil. Tidak ada alasan kuat untuk menolak tempat penulisan menurut pandangan tradisional - Roma. Surat ini, bersama dengan surat Kolose dan Filemon, mungkin ditulis pada tahun 62. Tempat Tujuan Surat Ini. Karena kata di Efesus (en Epheso) tidak terdapat pada tulisan tangan asli dari Codex Sinaiticus (Aleph) dan Codex Vaticanus (B), yakni dua naskah Perjanjian Baru tertua yang masih ada, beberapa penafsir menyangkal, bahwa surat ini dialamatkan kepada jemaat di Efesus. Kesulitan lainnya ialah kenyataan, bahwa sebuah surat dari Laodikia disebutkan dalam Kolose 4:16, tetapi Efesus sama sekali tidak disebut. Beberapa penafsir menganggap, bahwa surat ini mungkin merupakan sebuah surat edaran kepada sejumlah jemaat. (Pandangan ini sekarang paling banyak dianut - Editor). Sekalipun demikian, tampaknya lebih besar kemungkinan surat ini ditulis kepada satu jemaat tertentu, dan tidak ada alasan yang kuat untuk menolak pandangan tradisional, bahwa surat ini ditulis kepada jemaat di Efesus (lihat John W. Burgon, The Last Twelve Verses o f St. Mark, edisi 1959, hlm. 169-187). Bahkan, Aleph dan B pun diberi judul Kepada Jemaat di Efesus (Pros Ephesious). Paulus pernah tinggal cukup lama di Efesus ketika melakukan perjalanan pemberitaan Injil yang ketiga (Kis. 19:1-20:1; 20:31). Hubungannya dengan orang-orang percaya di sana pastilah sangat erat sebagaimana tampak dari sapaannya kepada para penatua jemaat di sana (Kis. 20:17-38). Isi Surat Ini. Bersama dengan surat Kolose, surat ini menekankan kebenaran, bahwa Gereja adalah tubuh dengan Kristus sebagai Kepalanya. Sekalipun Paulus telah mengemukakan kebenaran yang sama sebelumnya dalam Roma 12 dan I Korintus 12, di sini dia mengembangkannya lebih lengkap lagi. Tidak ada pokok penyataan yang lebih tinggi daripada yang dicapai dalam surat ini yang menunjukkan orang percaya sebagai duduk bersama dengan Kristus di surga, dan yang menghimbau orang Kristen untuk hidup sesuai dengan panggilan yang tinggi tersebut. Sesungguhnya surat ini terbagi menjadi dua bagian utama, masing-masing terdiri atas tiga pasal. Dalam Efesus 1-3, sang rasul mengatakan kepada orang percaya bagaimana kedudukan mereka di dalam Kristus. Dalam Efesus 4-6, sang rasul mengemukakan apa yang harus dilakukan orang Kristen karena keberadaan mereka di dalam Kristus tersebut. Sering ditunjukkan, bahwa isi surat ini dapat dirangkum dengan tiga kata: duduk, berjalan dan berdiri. Menurut kedudukannya, orang Kristen berada bersama dengan Kristus di surga (2:6); tanggung jawabnya adalah hidup sesuai dengan panggilannya (4:1); dan hidupnya ini selanjutnya dilihat sebagai perjuangan melawan Iblis dan pasukannya di mana orang Kristen dinasihatkan untuk bertahan melawan tipu muslihat iblis (6:11).Garis Besar Kitab Efesus
I. Kedudukan Orang Percaya di Dalam Kristus (1:1-3:21) A. Salam (1:1, 2) B. Semua Berkat Rohani (1:3-14) 1. Dipilih oleh Sang Bapa (1:3-6) 2. Ditebus oleh Sang Anak (1:7-12) 3. Dimeteraikan oleh Roh Kudus (1:13, 14) C. Doa Pertama Paulus (1;15-23) D. Keselamatan Melalui Kasih Karunia (2:1-10) 1. Keadaan Kita pada Masa Lalu (2:1-3) 2. Keadaan Kita Sekarang (2:4-6) 3. Keadaan Kita pada Masa Depan (2:7-10) E. Kesatuan Orang Yahudi dan Orang Bukan Yahudi di Dalam Kristus (2:11-22) 1. Keadaan Orang Bukan Yahudi di Luar Kristus (2:11, 12) 2. Satu Tubuh (2:13-18) 3. Satu Bangunan (2:19-22) F. Pernyataan Rahasia (3:1-13) 1. Pemberian Kasih Karunia Allah (3:1-6) 2. Persekutuan dari Rahasia itu (3:7-13) G. Doa Kedua Paulus (3:14-21) II. Perilaku Orang Percaya di Dalam Dunia (4:1-6:24) A. Perilaku yang Layak (4:1-16) 1. Kesatuan Roh (4:1.6) 2. Karunia Kristus (4:7-12) 3. Kesatuan Iman dan Pengetahuan (4:13-16) B. Perilaku yang Berbeda (4:17-32) 1. Gambaran Perilaku Orang Bukan Yahudi (4:17-19) 2. Menanggalkan yang Lama dan Mengenakan yang Baru (4:20-24) 3. Penerapan Praktis (4:25-32) C. Perilaku Penuh Kasih (5:1-14) 1. Hidup Dalam Kasih (5:1-7) 2. Hidup Dalam Terang (5:8-14) D. Hidup yang Bijaksana (5:15-6:9) 1. Bersikap Sangat Berhati-hati (5:15-17) 2. Dipenuhi Roh Kudus (5:18-6:9) a. Bersukacita dan Mengucap Syukur (5:19, 20) b. Sikap Tunduk Dalam Hubungan Praktis (5:21-6:9) (1) Suami dengan Istri (5:21-33) (2) Anak dengan Orang tua (6:1-4) (3) Hamba dengan Tuannya (6:5-9) E. Hidup Kristen Sebagai Suatu Peperangan (6:10-20) 1. Kuat di Dalam Tuhan - Seluruh Perlengkapan Senjata Allah (6:10-17) 2. Doa bagi Semua Orang Kudus dan bagi Paulus (6:18-20) F. Salam Penutup (6:11-24)Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.