Ibrani 7:11-28: KRISTUS Adalah Imam Yang Lebih Tinggi Dari Pada Harun
Kamis, Februari 18, 2021
Edit
Klik:
Hebrews / Ibrani 7:11-28
Heb 7:11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Heb 7:12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu. Heb 7:13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah. Heb 7:14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam. Heb 7:15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek, Heb 7:16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Heb 7:17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." Heb 7:18 Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna, Heb 7:19 --sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. Heb 7:20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang mereka telah menjadi imam tanpa sumpah, Heb 7:21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" -- Heb 7:22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. Heb 7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Heb 7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Heb 7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Heb 7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, Heb 7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Heb 7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.Tafsiran Wycliffe
Kristus "Lebih Besar Daripada"; Alasan Pendukung Keunggulan (1:5-7:28). Pokok pemikiran yang diperkenalkan di 1:4, kini diperluas dengan tujuh kutipan dari Perjanjian Lama. Di antara tujuh kutipan ini, lima di antaranya menunjukkan keunggulan Kristus.
Imamat Melkisedek (7:1-28). Melkisedek jelas merupakan lambang Kristus. Segala sesuatu yang dapat diketahui mengenai Melkisedek, dijumpai di dalam dua nas Perjanjian Lama: Kejadian 14:17-20 dan Mazmur 110:4. Di dalam kedua nas tersebut, kedudukannya sebagai iman Allah, sudah jelas. Juga kisah hidupnya dikisahkan sepenuhnya di dalam nas Kejadian. Tidak ada informasi lain mengenai tokoh ini, dan tidak sepenuhnya jelas, bahwa acuan kepada Salem berarti Yerusalem (Alf, IV, 125). Sekalipun demikian, tidak bisa disangkal lagi, bahwa Melkisedek merupakan lambang dari Imamat Abadi Kristus. Pertimbangan ini membuka seluruh pembahasan mengenai sistem Imamat. Leonard menyebut 7:1-10:18, sebagai inti dari Surat ini. Bagian ini dianggapnya merupakan bagian yang unik, nyaris tanpa tandingan di dalam Perjanjian Baru, sebab menyajikan sebuah pembahasan perbandingan mengenai kedua perantara sebagai Imam dari dua Perjanjian (op.cit.). Pentingnya Melkisedek dan perbandingannya dengan Kristus, telah menjadi pokok pembahasan yang luas. Pandangan mengenai perbandingan ini cukup beragam. Cotton dan Purdy (IB, XI, 660, 661) berbicara mengenai "Spekulasi Sekitar Melkisedek" dan "Metode Penafsiran Aleksandria", yang menurut mereka, berarti bahwa "fakta-fakta sejarah diutak-atik seenaknya." Sekalipun demikian, ulasan mereka kemudian mengemukakan, bahwa Melkisedek mendirikan "keabsahan dan martabat dari Imamat Kristus" dan bahwa Melkisedek merupakan "prototipe dari Anak Allah ... Dia (penulis Surat ini) telah membuktikan, bahwa Yesus adalah Anak Allah: kini dia harus menunjukkan bahwa Anak Allah tersebut adalah Imam." A.B.Davidson di dalam bukunya The Epistle to the Hebrews (hlm. 129, 146 dst.) membahas seluruh pokok tentang Imamat Kristus, termasuk masalah Melkisedek. Dengan tepat, dia menentukan prinsip dasarnya. Dalam hal Melkisedek, fungsi sebagai imam tidak dibicarakan, tetapi tokoh yang menjadi imam itu. Pelayanan semua imam pada hakikatnya sama, yang hanya diperluas bagi Imam Besar pada Hari Raya Pendamaian. Penulis dengan demikian menghubungkan Kristus dengan Melkisedek untuk menekankan, bahwa Kristus merupakan Imam untuk selama-lamanya.
4-14. Apakah makna rohani dari semua pembahasan mengenai Melkisedek ini? Camkanlah (theoreite) kebenaran dari tokoh yang keunggulannya diakui Abraham dengan memberikan perpuluhan kepadanya. Kebenaran yang penting di sini ialah, bahwa imamat Melkisedek lebih besar daripada imamat Harun dan imamat Lewi, sebab (secara kiasan) imamat yang kemudian itu memberikan perpuluhan kepada Allah melalui imamat yang terdahulu, yaitu imamat Melkisedek, melalui Abraham. Dengan demikian, yang lebih rendah, maksudnya: suku Lewi, diberkati oleh yang lebih tinggi, yaitu Melkisedek. Seluruh implikasi pembahasan dimaksudkan untuk menunjukkan keunggulan dan keabadian dari imamat Melkisedek yang berfungsi sebagai imam ketika ia memberkati Abraham dan (secara kiasan) juga Harun dan suku Lewi. Di dalam urutan inilah hubungan Kristus dengan imamat Lewi dibahas (ay. 11-14). Yesus bukan berasal dari suku Lewi, tetapi dari suku Yehuda. Kenyataan ini menghalangi Dia untuk menduduki jabatan imam menurut Hukum Taurat. Kemanusiaan-Nya mengaitkan Dia dengan suku Yehuda dan karena itu (ay. 13), Ia tidak memenuhi syarat untuk memangku jabatan sebagai imam, sebab Musa sama sekali tidak mengatakan apa-apa mengenai kemungkinan seorang suku Yehuda menduduki jabatan tersebut.15-28. Masalah teknis ini dapat diselesaikan dengan mengemukakan, bahwa Kristus adalah Imam dari peraturan imamat yang berbeda. Peraturan tersebut dinyatakan unggul dalam segala hal dari imamat Lewi, dan bersifat abadi. 16. Hidup yang tidak dapat binasa (akalyten), tidak dipakai di bagian Perjanjian Baru lainnya. 18-20. Hukum Musa yang diacu melalui frasa hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, sudah dicabut, atau dikesampingkan, karena Kristus merupakan Imam Allah yang dimeteraikan dengan sumpah (Mzm. 110:4). 22. Kristus merupakan jaminan (engyos), bahwa sumpah Allah akan ditepati dalam janji-janji dan kepastian dari Perjanjian Yang Baru. 23-28. Kristus tetap selama-lamanya dan tidak tunduk kepada maut. Kubur sudah dikalahkan. Oleh karena itu, Dia dapat menyelamatkan dengan sempurna, yaitu secara abadi, siapa saja yang berseru kepada-Nya. Dengan cara yang sama, doa syafaat-Nya untuk umat milik-Nya juga tidak berkeputusan. Semua pelayanan ini dijamin oleh watak-Nya sendiri (saleh, tanpa salah, tanpa noda, dan terpisah dari orang-orang berdosa), fungsi-Nya (selaku kurban yang mendamaikan) dan hubungan-Nya.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.