2 Petrus 1:3-15: Panggilan dan Pilihan Allah

Klik:

2 Peter / 2 Petrus 1:3-15

2Pe 1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

2Pe 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

2Pe 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

2Pe 1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

2Pe 1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

2Pe 1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

2Pe 1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

2Pe 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

2Pe 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

2Pe 1:12 Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.

2Pe 1:13 Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.

2Pe 1:14 Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

2Pe 1:15 Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.

Tafsiran Wycliffe

3. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna. Seperti ketika membuka Suratnya yang pertama, yang tujuannya ialah memberikan semangat kepada orang-orang Kristen di dalam penderitaan mereka, dengan mengingatkan mereka tentang kekayaan rohani luar biasa yang mereka miliki, pahala besar jika mereka tetap bertahan, demikian pula Petrus membuka Surat yang kedua ini, yang diarahkan untuk mempersiapkan mereka menghadapi ajaran palsu.

Oleh pengenalan kita akan Dia. Bagi orang Kristen, mengenal Dia berarti hidup kekal (bdg. Yoh. 17:3).

Yang telah memanggil kita. Kembali seperti pada I Petrus (mis. 1:2), sang rasul mengingatkan para pembacanya, bahwa mereka adalah umat pilihan.

Oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib (secara umum mengungkapkan kecemerlangan). Bahasa aslinya rupanya berarti oleh kemuliaan dan keajaiban-Nya sendiri. Kedua terjemahan ini bisa dipakai dan sarat makna.

Adalah karena kemuliaan dan kecemerlangan Kristus, kita dipanggil, dan inilah juga hasil akhir dari kehidupan Kristen.

4. Dengan jalan itu (melaluinya, yaitu melalui kuasa-Nya yang mulia dan ajaib). Kemuliaan dan kecemerlangan Kristus, yang direproduksi di dalam watak orang-orang kudus, dan dengan demikian dianggap persembahan yang diserahkan kepada-Nya sebagai pemilik mereka, merupakan sasaran kehidupan Kristen yang mencakup semua bidang.

Tujuan kita adalah watak: "Kita akan menjadi sama seperti Dia" (I Yoh. 3:2).

Dan di dalam sasaran ini, tercakup segala sesuatu yang berguna (bdg. Mat. 6:33).

Menganugerahkan. Bukan kata yang umum dipakai untuk memberi, namun kata yang lebih kaya dan amat beragam: melengkapi, menghiasi dengan memberikan harta.

Yang berharga dan yang sangat besar. Secara harfiah: yang berharga dan paling besar.

Perhatikan dipakainya kembali istilah "berharga" yang demikian menonjol di dalam I Petrus.

Janji-janji. Bukan istilah umum yang menunjukkan perjanjian pribadi yang diam-diam, melainkan istilah yang menyiratkan pemberitaan yang umum dan tegas -- istilah yang menyenangkan bagi orang-orang yang dimaksud.

Mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. Berdasarkan pada komitmen ilahi yang telah diberitakan secara umum ini, orang percaya menjadi ikut memperoleh bagian di dalam harta yang paling kaya, yaitu sifat dan hidup Allah.

"Jika orang tidak memiliki Roh Kudus, ia bukan milik Kristus" (Rm. 8:9).

Hidup baru dengan Roh ini tidak lain daripada Kristus di dalam dirimu.

Yang diperlukan ialah sebuah penyerahan diri, suatu ketaatan, dan suatu perjalanan hidup (Gal. 5:25).

Kehidupan yang baru ini memindahkan kita dari kehidupan maut yang berupa keterikatan pada keinginan nafsu (Rm. 8:11-13).

5-7. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan. Petrus mendorong orang-orang yang baru percaya tersebut untuk maju terus selangkah demi selangkah di dalam kasih karunia ilahi.

Dia menyuruh mereka untuk bersungguh-sungguh di dalam menapaki jalan kasih karunia itu.

Menambahkan kepada imanmu kebajikan. "Di dalam imanmu berikan keunggulan Kristiani yang pokok secara cukup."

Keunggulan ini ialah sifat seseorang yang dengan rajin melaksanakan tuntutan dan maksud pokok dari panggilannya.

Pada kebajikan, orang Kristen didorong untuk menambahkan pengetahuan.

Yang dimaksudkan ialah peningkatan kesadaran yang diperoleh melalui studi dan pengalaman.

Sesudah itu hendaknya ditambahkan penguasaan diri.

Ini adalah disiplin yang dibantu oleh Roh yang harus dimiliki laskar Kristen.

Kemudian hendaknya ditambahkan ketekunan, yaitu kemampuan seorang prajurit veteran untuk dapat melihat di balik tekanan-tekanan yang ada berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan.

Pada ketekunan seorang Kristen, hendaknya menambahkan kesalehan (Yunani, eusebeia), sikap menghormat dan tunduk kepada Allah di dalam segala hal.

Pada kesalehan, Petrus menambahkan kasih akan saudara-saudara (Yunani, philadelphia).

Tunduk kepada Allah dan dilengkapi dengan kasih-Nya merupakan satu-satunya dasar untuk memiliki kebaikan yang sejati terhadap sesama manusia.

Dalam kasih akan saudara-saudara, orang Kristen harus mengusahakan kasih akan semua orang (Yunani, agape, "kasih ilahi" seperti di I Kor. 13).

Adalah tidak benar untuk menggambarkan semua kebajikan tersebut secara terpisah, dan menganggap hal-hal itu hanya dapat dicapai menurut urutan yang dikemukakan.

Penyajian hal-hal tersebut di sini rupanya untuk melihat urutan dari kebajikan yang lebih mendasar kepada yang lebih berkembang, tetapi semua kebajikan merupakan aspek dari karya Roh di dalam kehidupan seorang percaya, yaitu aspek-aspek dari kemuliaan Kristus yang tinggal di dalam dirinya. Kristus yang sifat-Nya tampak melalui sifat orang Kristen itu.

8-9. Apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah. Kata yang diterjemahkan menjadi ada pada berarti terletak di dalam seseorang sebagai landasan atau tempat berpijak.

Hal ini ditunjukkan dengan kelahiran baru, yaitu dengan kehadiran Roh di dalam hati.

Namun, unsur berlimpah-limpah menunjukkan pertumbuhan orang Kristen dan kepenuhan Roh atau pengendalian sepenuhnya oleh Roh Kudus yang dialami oleh orang-orang percaya sejak hari Pentakosta dan selanjutnya.

Menjadi giat dan berhasil. Buah Roh, jika dipahami dengan benar adalah sifat Kristus yang direalisasikan di dalam diri orang Kristen.

Di dalam lukisan yang diberikan mengenai buah ini di dalam Galatia 5:22-23, kasih ilahi (agape) disebut pertama; dan kebajikan lainnya, berjumlah tujuh buah, dikemukakan sebagai hasil dari adanya kasih tersebut.

Semua itu terkait erat sekali dengan daftar yang dikemukakan oleh Petrus di atas.

Di dalam Kolose 3:14, Paulus menyebut kasih ilahi di akhir daftar sebagai rangkuman komprehensif tentang semua kebajikan, sedikit banyak mirip dengan yang dilakukan oleh Petrus.

Bapa dimuliakan pada saat seseorang percaya berbuah banyak (Yoh. 15:8).

Dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Lebih tepatnya: Kepada pengenalan yang lebih benar dan tepat tentang Tuhan kita.

Pernyataan ini menunjukkan arah dari pergumulan hidup Kristiani.

Alternatifnya kemudian disebutkan, yaitu buta dan picik secara rohani dan melemahnya kesadaran akan kenyataan dan kehidupan rohani.

10. Berusahalah (biasakanlah dirimu) supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh (kokoh). Di sini, yang dikemukakan adalah tanggung jawab pribadi terhadap panggilan Allah dan pemilihan mereka.

Jikalau kamu melakukannya (terus) ... kamu tidak akan pernah tersandung. Ketaatan merupakan keharusan dalam hubungannya dengan keamanan rohani seorang Kristen.

11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal. Penuh sama dengan berkelimpahan.

Di sini terdapat petunjuk, bahwa masyarakat surgawi tidak akan tanpa golongan.

Bila seorang mengurus kekayaan anugerah Kristus dengan baik, maka hasil abadinya akan besar pula.

Orang Kristen, yang dibekali dengan kekayaan yang disediakan oleh Kristus, melakukan investasi dan tabungan untuk memperoleh kekayaan pada masa yang akan datang (bdg. I Tim. 6:19).

12. Aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu ... sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh. Dalam bahasa Yunaninya, pengertiannya adalah: Saya bermaksud untuk selalu mengingatkanmu.

Bahkan ketika sudah ada pengetahuan dan keteguhan, tetap diperlukan motivasi dan nasihat.

13-15. Selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku. Kristus waktu menugaskan Petrus sesudah kebangkitan-Nya, telah menyinggung, bahwa sang rasul akan mati sebagai martir (Yoh. 21:18).

Inilah yang mungkin dimaksudkan olehnya di ayat 14.

Kesadaran akan singkatnya masa tugas yang masih tersisa, menambah bobot kepada perasaan tanggung jawab terhadap para pembacanya.

Sesudah kepergianku. Surat-surat Petrus akan berfungsi untuk memperluas perhatian dan nasihatnya kepada sesama saudara seiman.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel