Wahyu 19:11-16: Firman Allah

Klik:

Revelation / Wahyu 19:11-16

Rev 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

Rev 19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.

Rev 19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

Rev 19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

Rev 19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Rev 19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Tafsiran Wycliffe

11-16. Paragraf ini senantiasa tampak terlalu mulia untuk ditafsirkan.

Kristus kini terlihat menunggang kuda putih yang turun dari surga untuk menghakimi dan berperang dengan adil.

Di sini, gelar yang dipakai-Nya adalah Yang Setia dan Yang Benar, yang dikenakan pada diri-Nya pada awal Kitab ini (1:5; 3:7, 14).

Frasa dengan adil adalah penting.

Sepanjang Alkitab, penghakiman senantiasa dikaitkan dengan keadilan.

Frasa yang sama dipakai oleh rasul Paulus di Kisah Para Rasul 17:31.

Sesungguhnya istilah ini dipakai dalam acuan yang pertama kepada Allah sebagai Hakim seluruh bumi (Kej. 18:25; lih. juga Mzm. 9:4, 8; 98:9; Yes. 11:4).

Keadilan, menurut pakar bahasa bernama Cremer ialah "patokan ilahi yang tampak dalam perilaku yang sesuai dengan Allah ... yang selaras dengan norma ilahi."

Tuhan sendiri mengatakan: "Penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menurut kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku" (Yoh. 5:30).

Penggambaran tentang Kristus di ayat 12-13, mata-Nya bagaikan nyala api dan memakai jubah yang telah dicelup dalam darah, membawa kita kembali ke awal dari Kitab ini (1:14 dan 2:18).

Frasa dicelup dalam darah, di ambil dari Yesaya 63:3.

Kristus kini memperoleh gelar agung, yaitu Firman Allah (ay. 13).

Sebagai Firman Allah, Dia telah menciptakan dunia.

Penolakan terhadap Firmanlah yang membawa dosa masuk ke dalam dunia.

Oleh Firman Allah, keselamatan ditawarkan kepada umat manusia.

Dosa dan anarki, kekafiran dan pemberontakan, dengan cara bagaimanapun juga merupakan penolakan terhadap Firman Allah.

Firman yang Abadi dan Mahakuasa tersebut, kini turun dari surga untuk menggenapi nubuat, memusnahkan musuh-musuh Allah, menunjukkan kepada alam semesta secara pasti, betapa bodohnya kalau menolak Kristus dan betapa tidak mungkin dibantah keunggulan dari Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan (ay. 16).

Sekarang kita dibawa ke bumi, di mana raja-raja dari bumi memainkan peranan penting.

Betapa aneh, betapa menyedihkan situasi yang sekarang tampak kepada kita, yaitu situasi ketika para pemimpin dunia tampaknya bersatu dalam satu usaha mengerikan untuk menghancurkan Yang Diurapi Allah.

Betapa bertentangannya hal ini dengan impian manusia, dengan pernyataan-pernyataan bodoh para nabi palsu mereka, dan dengan kepercayaan tanpa dasar, bahwa peradaban manusia senantiasa bergerak maju di dalam hal perdamaian, kebaikan, persahabatan dan kesejahteraan sosial.

Kini kita menyaksikan penggenapan Mazmur 2.

Psa 2:1 Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

Psa 2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel