Wahyu 19:6-10: Perjamuan Kawin Anak Domba

Klik:

Revelation / Wahyu 19:6-10

Rev 19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Rev 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Rev 19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

Rev 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Rev 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Tafsiran Wycliffe

19:1-8. Walaupun pasal 19 pada umumnya diberi judul Perang di Harmagedon, sebetulnya bagian pertama pasal ini membahas pemandangan di sorga yang mengisahkan tiga kidung terakhir dalam Kitab Wahyu.

Pertama, sekelompok besar orang dikatakan menyanyi: Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab penghukuman atas pelacur besar telah selesai (ay. 1-2).

Haleluya diambil langsung dari bahasa Ibrani dan terdiri dari dua kata, hallel yang artinya memuji, dan jah yang merupakan kata dasar untuk Allah.

Haleluya muncul pada permulaan Mazmur 111 dan 112, serta pada awal dan akhir Mazmur 146 hingga 150, dan seterusnya.

Kidung ini diulang untuk kedua kalinya.

Kemudian kedua puluh empat tua-tua dan empat makhluk hidup tersungkur di hadapan Allah sambil berseru: "Amin, Haleluya" (ay. 4).

Akhirnya, Yohanes mendengar suara yang tidak diidentifikasi secara khusus (ay. 6), yang menyanyikan kidung yang terakhir dan diawali dengan Haleluya, yang kali ini tidak disebabkan karena penghukuman atas Babel, tetapi karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia (ay. 6-8).

Setelah kidung ini berlalu, Yohanes diperintahkan untuk menulis ucapan bahagia yang terakhir dalam Kitab ini, yang berisi pemberitaan, bahwa perjamuan kawin Anak Domba, telah tiba (ay. 7).

Hubungan di antara Allah dan Kristus dengan orang-orang yang sudah ditebus, diungkapkan dengan memakai istilah pernikahan, sering kali muncul di dalam kedua Perjanjian (Hos. 2:19-21; Yeh. 16:1 dst.; Mzm. 45; Mrk. 2:19; I Kor. 6:15-17; Ef. 5:25-27).

Pakaian pengantin secara menyolok berbeda dengan pakaian pelacur besar, sebab pengantin yang kudus hanya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih (ay. 8), lambang dari semua tindakan benar orang-orang kudus.

Segala sesuatu yang dikatakan Perjanjian Baru yang berhubungan dengan Kristus sebagai mempelai laki-laki dengan Gereja sebagai mempelai wanita, kini digenapi.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel