Wahyu 19:1-5: Nyanyian Atas Jatuhnya Babel

Klik:

Revelation / Wahyu 19:1-5

Rev 19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

Rev 19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Rev 19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

Rev 19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

Rev 19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

Tafsiran Wycliffe

19:1-8. Walaupun pasal 19 pada umumnya diberi judul Perang di Harmagedon, sebetulnya bagian pertama pasal ini membahas pemandangan di sorga yang mengisahkan tiga kidung terakhir dalam Kitab Wahyu.

Pertama, sekelompok besar orang dikatakan menyanyi: Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab penghukuman atas pelacur besar telah selesai (ay. 1-2).

Haleluya diambil langsung dari bahasa Ibrani dan terdiri dari dua kata, hallel yang artinya memuji, dan jah yang merupakan kata dasar untuk Allah.

Haleluya muncul pada permulaan Mazmur 111 dan 112, serta pada awal dan akhir Mazmur 146 hingga 150, dan seterusnya.

Kidung ini diulang untuk kedua kalinya.

Kemudian kedua puluh empat tua-tua dan empat makhluk hidup tersungkur di hadapan Allah sambil berseru: "Amin, Haleluya" (ay. 4).

Akhirnya, Yohanes mendengar suara yang tidak diidentifikasi secara khusus (ay. 6), yang menyanyikan kidung yang terakhir dan diawali dengan Haleluya, yang kali ini tidak disebabkan karena penghukuman atas Babel, tetapi karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia (ay. 6-8).

Setelah kidung ini berlalu, Yohanes diperintahkan untuk menulis ucapan bahagia yang terakhir dalam Kitab ini, yang berisi pemberitaan, bahwa perjamuan kawin Anak Domba, telah tiba (ay. 7).

Hubungan di antara Allah dan Kristus dengan orang-orang yang sudah ditebus, diungkapkan dengan memakai istilah pernikahan sering kali muncul di dalam kedua Perjanjian (Hos. 2:19-21; Yeh. 16:1 dst.; Mzm. 45; Mrk. 2:19; I Kor. 6:15-17; Ef. 5:25-27).

Pakaian pengantin secara menyolok berbeda dengan pakaian pelacur besar, sebab pengantin yang kudus hanya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih (ay. 8), lambang dari semua tindakan benar orang-orang kudus.

Segala sesuatu yang dikatakan Perjanjian Baru yang berhubungan dengan Kristus sebagai mempelai laki-laki dengan Gereja sebagai mempelai wanita, kini digenapi.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel