1 Yohanes 5:6-12: Kesaksian Tentang Anak Allah

Klik:

1 John / 1 Yohanes 5:6-12

1Jn 5:6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

1Jn 5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

1Jn 5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

1Jn 5:9 Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

1Jn 5:10 Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

1Jn 5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

1Jn 5:12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Tafsiran Wycliffe

Penggerak Persekutuan Kasih (5:1-21).

Percaya kepada Kristus merupakan dasar dari persekutuan kita.

Kata percaya, sejauh ini baru dipakai sebanyak tiga kali di dalam Surat ini, tetapi muncul enam kali di 5:1-13.

"Yohanes kini menelusuri dasar-dasar dari ikatan rohani" (Westcott. hlm. 176).

Kenyataan bahwa seorang Kristen beriman kepada Kristus, dibuktikan dalam tiga hal menurut pasal ini.

6. Dengan air dan dengan darah. Istilah ini telah ditafsirkan sebagai berarti:

(1) Pembaptisan dan kematian Kristus.

(2) Air dan darah yang mengalir dari rusuk Kristus ketika di salib.

(3) Penyucian dan penebusan.

(4) Sakramen baptisan dan Perjamuan Kudus.

Dua penafsiran yang terakhir bersifat sebagai lambang; dan tidak ada alasan untuk menafsirkannya demikian, sebab sebelumnya disebutkan telah datang (aoris) yang menunjuk kepada peristiwa aktual yang sudah terjadi.

Dua penafsiran yang pertama mengacu kepada peristiwa yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan Tuhan kita.

Penafsiran kedua tidak bisa dipilih mengingat urutannya terbalik (bdg. Yoh. 19:34).

Penafsiran pertama merupakan penjelasan yang paling memuaskan.

Kristus datang dengan (dia, "melalui") baptisan, yang menandai Dia dan mengaitkan pelayanan-Nya dengan kebenaran; dan melalui darah, yaitu kematian-Nya, yang merupakan pelaksanaan hukuman karena dosa-dosa dunia.

Pelayanan-Nya juga dilaksanakan (kata dengan yang kedua dan yang ketiga di dalam ayat ini) di dalam suasana yang sesuai dengan arti dari baptisan dan kematian-Nya.

Roh Kudus terus bersaksi tentang kebenaran ini.

Baptisan dan kematian merupakan dua istilah mengenai pelayanan Tuhan kita.

7. Naskah ayat ini seharusnya dibaca: Sebab ada tiga yang bersaksi.

Sisa dari ayat ini (yang di antara ) bersifat berlebihan.

Tidak ada satupun naskah kuno yang mencantumkan bagian tambahan ini sebelum abad keempat belas, dan ayat ini tidak pernah dikutip dalam kontroversi tentang Tritunggal sepanjang 450 tahun pertama era Gereja.

8. Ketiga saksi tersebut ialah Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. "Tiga saksi tersebut memberikan satu kesaksian yang sama" (Plummer, The Epistles, hlm. 116), yaitu bahwa Yesus Kristus telah menjadi manusia untuk mati karena dosa agar manusia dapat hidup.

9. Tiga saksi itu saja yang diperlukan manusia (bdg. Ul. 19:15; Mat. 18:16; Yoh. 8:17).

Kita harus menerima tiga saksi, yaitu Roh, air dan darah, yang telah diberikan Allah kepada kita.

10. Di dalam dirinya. Kesaksian tersebut bukan hanya di luar, namun juga di dalam diri orang percaya.

"Apa yang bagi orang lain ada di luar dirinya, bagi orang percaya merupakan pengalaman dalam dirinya" (Westcott, hlm. 186).

Ia membuat Dia menjadi pendusta. Karena orang yang tidak percaya menjadikan Allah itu pendusta mengenai seluruh rencana penebusan-Nya.

11. Kesaksian. Isi dari kesaksian yang di luar dan di dalam itu adalah, bahwa Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang ilahi agar manusia dapat memperoleh hidup yang kekal.

12. Sebuah deduksi dari ayat 11.

Jika Anak memiliki hidup, maka orang yang memiliki Anak pasti juga memiliki hidup.

Hidup. Secara harfiah: hidup (kekal) itu.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel