Imamat 18: Kudusnya Perkawinan
Kamis, Oktober 26, 2017
Edit
Kudusnya Perkawinan. |
Setelah belajar perikop Larangan Tentang Makan Darah atau Bangkai dari Kitab Imamat, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Kudusnya Perkawinan.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Imamat (Leviticus 18 dengan judul perikop Kudusnya Perkawinan).
Kita belajar perikop Kudusnya Perkawinan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Lev 18:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
Lev 18:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
Lev 18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
3. Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan. Bangsa Ibrani dipilih oleh Allah untuk menjadi bangsa yang akan melahirkan Juruselamat seluruh umat manusia.
Karena itu, mereka tidak boleh ikut melakukan praktik-praktik dursila dan penyembahan berhala, baik dari orang-orang yang baru saja mereka tinggalkan maupun dari orang-orang di tanah yang sesaat lagi akan mereka masuki.
Lev 18:4 Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
4. Kamu harus lakukan peraturan-Ku. Mereka justru diharuskan hidup sesuai dengan yang telah ditetapkan Pimpinan mereka, Tuhan, Allah Israel.
Dan di dalam kewenangan-Nya sebagai Pemimpin dan Allah merekalah perintah-perintah berikut ini diberikan kepada mereka, sehingga mempertegas kewajiban mereka sesuai dengan perjanjian.
Lev 18:5 Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
5. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya. Perintah-perintah tersebut bukan diberikan tanpa disertai janji. Orang yang taat akan hidup.
Ungkapan yang sama dapat dijumpai di Yehezkiel 20:11,13,21, tanpa menjelaskan apa yang sesungguhnya dimaksudkan.
Sekalipun demikian, rasanya arti ungkapan itu dapat ditemukan dalam Perjanjian Baru (Luk. 20:38; Rm. 10:5; Gal. 3:12), di mana yang dimaksudkan rupanya adalah hidup yang berkelimpahan, penuh, atau sejati.
Lev 18:6 Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
6. Menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat. Secara harfiah: daging dari dagingnya (sheēr besãrô). Maksudnya: hubungan darah sebagai kontras dari hubungan yang hanya karena pernikahan.
Untuk menyingkapkan auratnya. Sebuah ungkapan Yahudi yang artinya mengadakan hubungan seksual.
Peraturan ini melarang adanya hubungan seksual antara keluarga.
Lev 18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
7. Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu. Hukum-hukum ini diarahkan kepada laki-laki.
Ini adalah larangan bagi seorang anak untuk berzinah dengan ibunya sendiri.
Skandal dari sang ibu juga akan menimpa sang ayah.
Karena mereka itu merupakan satu daging (Kej. 2:24), maka setiap tindakan yang merugikan ibu, juga dianggap merugikan ayah.
Lev 18:8 Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.
8. Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu. Bahkan ibu tiri yang tidak ada ikatan darah juga tidak diperbolehkan berzinah dengan anak tirinya, sebab kedudukan suami istri menjadikan peraturan ayat 7 juga berlaku di sini.
Lev 18:9 Mengenai aurat saudaramu perempuan, anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, janganlah kausingkapkan auratnya.
9. Mengenai aurat saudaramu perempuan ... janganlah kausingkapkan. Yang dimaksudkan di sini adalah adik perempuan tiri.
Yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, mungkin mengacu kepada keadaan saudara perempuan itu, entah ia adalah hasil perkawinan sesudah atau sebelum perkawinan yang menghasilkan si anak laki-laki.
Lev 18:10 Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.
10. Anak perempuan dari anakmu laki-laki. Hubungan seksual di antara ayah dengan cucu putrinya juga dilarang.
Lev 18:11 Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
11. Anak perempuan dari seorang isteri ayahmu. Kembali yang dimaksudkan adalah adik perempuan tiri, sebab ada hubungan darah (lih. juga ay. 9).
Lev 18:12 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
Lev 18:13 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu, karena ia kerabat ibumu.
12-13. Saudara perempuan ayahmu ... saudara perempuan ibumu. Ayat-ayat ini mengacu kepada bibi, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Lev 18:14 Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.
14. Isteri saudara laki-laki ayahmu. Hubungan seksual dengan istri dari paman pihak ayah dilarang, sebab perzinahan tersebut akan mempermalukan hubungan darah itu.
Lev 18:15 Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
15. Menantumu perempuan. Adanya hubungan seksual dengan menantu perempuan berarti sebuah penghinaan terhadap anaknya sendiri.
6-15. Perintah-perintah tentang Kesucian Dalam Hubungan orang tua - Anak.
Lev 18:16 Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.
Lev 18:17 Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
16-18. Perintah-perintah Mengenai Kesucian Dalam Hubungan Keluarga Yang Lain.
16. Isteri saudaramu laki-laki. Yang dimaksudkan ialah saudara ipar perempuan.
Tetapi, hukum ini tidak berlaku jika saudara laki-laki tersebut meninggal dunia tanpa meninggalkan seorang anak.
Dalam situasi semacam itu, adik laki-laki bahkan berkewajiban untuk menikahi janda kakaknya (Ul. 25:5) dengan maksud agar ada keturunan untuk melestarikan nama kakak laki-laki tersebut.
17. Larangan bagi adanya hubungan seksual dengan seorang perempuan dan anaknya perempuan, atau dengan seorang perempuan dan cucunya perempuan.
Lev 18:18 Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
18. Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya. Tidak diperbolehkan menikahi dua orang perempuan bersaudara ketika keduanya masih hidup, sekalipun hukum ini tampaknya tidak melarang seseorang menikahi adik perempuan dari istri yang sudah meninggal.
Bandingkan dengan kasus Yakub yang menikahi Lea dan Rahel (Kej. 29:23-30), yang menunjukkan bahwa pada saat itu hukum ini belum dikenal.
Lev 18:19 Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskan untuk menyingkapkan auratnya.
Lev 18:20 Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
19. Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya. Dalam ayat 19-23 dikemukakan jenis-jenis kenajisan dan kejahatan tidak wajar lainnya.
Selama seorang perempuan cemar kainnya, tidak boleh ada laki-laki yang menghampirinya (bdg. 15:24; 20:18).
Lev 18:21 Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
21. Dipersembahkan kepada Molokh. Kata dipersembahkan ini sebenarnya tidak ada di dalam nas Ibrani aslinya, namun merupakan sekadar sisipan yang dilakukan oleh para penerjemah berdasarkan nas-nas seperti II Raja-Raja 16:3; 17:17; 21:6.
Sesungguhnya, sifat dari penyembahan yang ditunjukkan bisa mencakup baik api maupun kurban manusia, sekalipun hal itu tidak disebutkan.
Molokh adalah dewa orang kafir yang juga disebut sebagai Milkom (I Raj. 11:33; Zef. 1:5).
Dalam I Raja-Raja 11:5, dewa ini juga disebut sebagai dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan dalam I Raja-Raja 11:7 Salomo dikatakan telah mendirikan sebuah tempat penyembahan baginya di gunung yang terletak di depan Yerusalem.
Dalam Yeremia 32:35, disebutkan bahwa Molokh disembah di tempat-tempat penyembahan dewa Baal, sehingga menunjukkan bahwa di antara kedua dewa ini ada hubungan yang erat.
Dengan menyembah Molokh, maka bani Israel mencemarkan Nama Allah.
Mencemarkan (hillēl) artinya: meremehkan, mengotori, menjadikan sama rendah.
Menarik untuk diperhatikan, bahwa dalam ejaannya, ada kata Ibrani yang sangat mirip, tetapi artinya justru kebalikan (hillēl), yaitu: memuji, merayakan, memuliakan.
Lev 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Lev 18:23 Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.
22. Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan. Penyimpangan hubungan seksual yang disebutkan di sini dan dalam ayat 23, tidak mungkin menghasilkan keturunan, sehingga menyalahi tujuan yang untuk itu manusia telah diberi tanggung jawab dan kemampuan.
Karena itu, tindakan ini merupakan pemberontakan baik terhadap Allah maupun terhadap masyarakat yang diatur oleh Allah.
Lev 18:24 Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
Lev 18:25 Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
Lev 18:26 Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,
Lev 18:27 --karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
Lev 18:28 supaya kamu jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
Lev 18:29 Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Lev 18:30 Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."
24. Janganlah kamu menajiskan dirimu. Bandingkan ayat 3.
Gambaran yang diberikan dalam ayat-ayat yang terakhir dari pasal ini ialah tentang seorang yang muak melihat segenap kerusakan dan kenajisan yang ada di dalam dirinya, sehingga dengan keras membuang dari cara hidupnya hal-hal yang hanya akan makin menajiskan dirinya.
Sebagai kontras, Allah mengingatkan bangsa itu agar mereka memandang Dia sebagai Allah mereka dan memisahkan diri dari kebiasaan-kebiasaan bangsa kafir di sekitar mereka dan mengabdi kepada Dia.
Perikop Selanjutnya: Kudusnya Hidup.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Imamat (Leviticus 18 dengan judul perikop Kudusnya Perkawinan).
Kita belajar perikop Kudusnya Perkawinan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Kudusnya Perkawinan (Kitab Imamat 18)
Lev 18:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
Lev 18:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
Lev 18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
3. Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan. Bangsa Ibrani dipilih oleh Allah untuk menjadi bangsa yang akan melahirkan Juruselamat seluruh umat manusia.
Karena itu, mereka tidak boleh ikut melakukan praktik-praktik dursila dan penyembahan berhala, baik dari orang-orang yang baru saja mereka tinggalkan maupun dari orang-orang di tanah yang sesaat lagi akan mereka masuki.
Lev 18:4 Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
4. Kamu harus lakukan peraturan-Ku. Mereka justru diharuskan hidup sesuai dengan yang telah ditetapkan Pimpinan mereka, Tuhan, Allah Israel.
Dan di dalam kewenangan-Nya sebagai Pemimpin dan Allah merekalah perintah-perintah berikut ini diberikan kepada mereka, sehingga mempertegas kewajiban mereka sesuai dengan perjanjian.
Lev 18:5 Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
5. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya. Perintah-perintah tersebut bukan diberikan tanpa disertai janji. Orang yang taat akan hidup.
Ungkapan yang sama dapat dijumpai di Yehezkiel 20:11,13,21, tanpa menjelaskan apa yang sesungguhnya dimaksudkan.
Sekalipun demikian, rasanya arti ungkapan itu dapat ditemukan dalam Perjanjian Baru (Luk. 20:38; Rm. 10:5; Gal. 3:12), di mana yang dimaksudkan rupanya adalah hidup yang berkelimpahan, penuh, atau sejati.
Lev 18:6 Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
6. Menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat. Secara harfiah: daging dari dagingnya (sheēr besãrô). Maksudnya: hubungan darah sebagai kontras dari hubungan yang hanya karena pernikahan.
Untuk menyingkapkan auratnya. Sebuah ungkapan Yahudi yang artinya mengadakan hubungan seksual.
Peraturan ini melarang adanya hubungan seksual antara keluarga.
Lev 18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
7. Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu. Hukum-hukum ini diarahkan kepada laki-laki.
Ini adalah larangan bagi seorang anak untuk berzinah dengan ibunya sendiri.
Skandal dari sang ibu juga akan menimpa sang ayah.
Karena mereka itu merupakan satu daging (Kej. 2:24), maka setiap tindakan yang merugikan ibu, juga dianggap merugikan ayah.
Lev 18:8 Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.
8. Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu. Bahkan ibu tiri yang tidak ada ikatan darah juga tidak diperbolehkan berzinah dengan anak tirinya, sebab kedudukan suami istri menjadikan peraturan ayat 7 juga berlaku di sini.
Lev 18:9 Mengenai aurat saudaramu perempuan, anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, janganlah kausingkapkan auratnya.
9. Mengenai aurat saudaramu perempuan ... janganlah kausingkapkan. Yang dimaksudkan di sini adalah adik perempuan tiri.
Yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, mungkin mengacu kepada keadaan saudara perempuan itu, entah ia adalah hasil perkawinan sesudah atau sebelum perkawinan yang menghasilkan si anak laki-laki.
Lev 18:10 Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.
10. Anak perempuan dari anakmu laki-laki. Hubungan seksual di antara ayah dengan cucu putrinya juga dilarang.
Lev 18:11 Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
11. Anak perempuan dari seorang isteri ayahmu. Kembali yang dimaksudkan adalah adik perempuan tiri, sebab ada hubungan darah (lih. juga ay. 9).
Lev 18:12 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
Lev 18:13 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu, karena ia kerabat ibumu.
12-13. Saudara perempuan ayahmu ... saudara perempuan ibumu. Ayat-ayat ini mengacu kepada bibi, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Lev 18:14 Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.
14. Isteri saudara laki-laki ayahmu. Hubungan seksual dengan istri dari paman pihak ayah dilarang, sebab perzinahan tersebut akan mempermalukan hubungan darah itu.
Lev 18:15 Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
15. Menantumu perempuan. Adanya hubungan seksual dengan menantu perempuan berarti sebuah penghinaan terhadap anaknya sendiri.
6-15. Perintah-perintah tentang Kesucian Dalam Hubungan orang tua - Anak.
Lev 18:16 Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.
Lev 18:17 Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
16-18. Perintah-perintah Mengenai Kesucian Dalam Hubungan Keluarga Yang Lain.
16. Isteri saudaramu laki-laki. Yang dimaksudkan ialah saudara ipar perempuan.
Tetapi, hukum ini tidak berlaku jika saudara laki-laki tersebut meninggal dunia tanpa meninggalkan seorang anak.
Dalam situasi semacam itu, adik laki-laki bahkan berkewajiban untuk menikahi janda kakaknya (Ul. 25:5) dengan maksud agar ada keturunan untuk melestarikan nama kakak laki-laki tersebut.
17. Larangan bagi adanya hubungan seksual dengan seorang perempuan dan anaknya perempuan, atau dengan seorang perempuan dan cucunya perempuan.
Lev 18:18 Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
18. Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya. Tidak diperbolehkan menikahi dua orang perempuan bersaudara ketika keduanya masih hidup, sekalipun hukum ini tampaknya tidak melarang seseorang menikahi adik perempuan dari istri yang sudah meninggal.
Bandingkan dengan kasus Yakub yang menikahi Lea dan Rahel (Kej. 29:23-30), yang menunjukkan bahwa pada saat itu hukum ini belum dikenal.
Lev 18:19 Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskan untuk menyingkapkan auratnya.
Lev 18:20 Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
19. Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya. Dalam ayat 19-23 dikemukakan jenis-jenis kenajisan dan kejahatan tidak wajar lainnya.
Selama seorang perempuan cemar kainnya, tidak boleh ada laki-laki yang menghampirinya (bdg. 15:24; 20:18).
Lev 18:21 Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
21. Dipersembahkan kepada Molokh. Kata dipersembahkan ini sebenarnya tidak ada di dalam nas Ibrani aslinya, namun merupakan sekadar sisipan yang dilakukan oleh para penerjemah berdasarkan nas-nas seperti II Raja-Raja 16:3; 17:17; 21:6.
Sesungguhnya, sifat dari penyembahan yang ditunjukkan bisa mencakup baik api maupun kurban manusia, sekalipun hal itu tidak disebutkan.
Molokh adalah dewa orang kafir yang juga disebut sebagai Milkom (I Raj. 11:33; Zef. 1:5).
Dalam I Raja-Raja 11:5, dewa ini juga disebut sebagai dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan dalam I Raja-Raja 11:7 Salomo dikatakan telah mendirikan sebuah tempat penyembahan baginya di gunung yang terletak di depan Yerusalem.
Dalam Yeremia 32:35, disebutkan bahwa Molokh disembah di tempat-tempat penyembahan dewa Baal, sehingga menunjukkan bahwa di antara kedua dewa ini ada hubungan yang erat.
Dengan menyembah Molokh, maka bani Israel mencemarkan Nama Allah.
Mencemarkan (hillēl) artinya: meremehkan, mengotori, menjadikan sama rendah.
Menarik untuk diperhatikan, bahwa dalam ejaannya, ada kata Ibrani yang sangat mirip, tetapi artinya justru kebalikan (hillēl), yaitu: memuji, merayakan, memuliakan.
Lev 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Lev 18:23 Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.
22. Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan. Penyimpangan hubungan seksual yang disebutkan di sini dan dalam ayat 23, tidak mungkin menghasilkan keturunan, sehingga menyalahi tujuan yang untuk itu manusia telah diberi tanggung jawab dan kemampuan.
Karena itu, tindakan ini merupakan pemberontakan baik terhadap Allah maupun terhadap masyarakat yang diatur oleh Allah.
Lev 18:24 Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
Lev 18:25 Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
Lev 18:26 Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,
Lev 18:27 --karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
Lev 18:28 supaya kamu jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
Lev 18:29 Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Lev 18:30 Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."
24. Janganlah kamu menajiskan dirimu. Bandingkan ayat 3.
Gambaran yang diberikan dalam ayat-ayat yang terakhir dari pasal ini ialah tentang seorang yang muak melihat segenap kerusakan dan kenajisan yang ada di dalam dirinya, sehingga dengan keras membuang dari cara hidupnya hal-hal yang hanya akan makin menajiskan dirinya.
Sebagai kontras, Allah mengingatkan bangsa itu agar mereka memandang Dia sebagai Allah mereka dan memisahkan diri dari kebiasaan-kebiasaan bangsa kafir di sekitar mereka dan mengabdi kepada Dia.
Perikop Selanjutnya: Kudusnya Hidup.