Yosua 2: Pengintai-pengintai di Yerikho
Minggu, Januari 07, 2018
Edit
Pengintai-pengintai di Yerikho. |
Setelah belajar perikop Perintah TUHAN Kepada Yosua Untuk Merebut Tanah Kanaan yang merupakan perikop dan pasal pertama dari kitab Yosua, maka sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Pengintai-pengintai di Yerikho.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yosua (Joshua 2 dengan judul perikop Pengintai-pengintai di Yerikho).
Kita belajar perikop Pengintai-pengintai di Yerikho ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Jos 2:1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Jos 2:2 Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."
Jos 2:3 Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."
Jos 2:4 Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,
Jos 2:5 dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."
Jos 2:6 Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Jos 2:7 Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
Jos 2:8 Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh
Jos 2:9 dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
Jos 2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Jos 2:11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Jos 2:12 Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
Jos 2:13 bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."
Jos 2:14 Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Jos 2:15 Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.
Jos 2:16 Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu."
Jos 2:17 Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan--
Jos 2:18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
Jos 2:19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapapun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Jos 2:20 Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."
Jos 2:21 Perempuan itupun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.
Jos 2:22 Merekapun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.
Jos 2:23 Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.
Jos 2:24 Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."
Tugas Para Pengintai (2:1-24).
Dengan berbekal pengetahuan mengenai Kanaan hasil pengamatannya sendiri selaku pengintai tiga puluh delapan tahun sebelumnya, di dalam melaksanakan perintah ilahi, Yosua bertindak secara cerdik, dengan mengirimkan pengintai ke Yerikho, benteng utama di seluruh Lembah Yordan selatan.
Dua kesulitan menghadangnya: bagaimana mengatasi orang Kanaan yang bersikap bermusuhan di sisi barat, dan bagaimana menyeberang Sungai Yordan pada saat pasang (bdg. 3:15, I Taw. 12:15. Tidak seluruh pasukan bisa berenang sebagaimana pasti dilakukan oleh para pengintai).
1. Sitim oleh pakar ilmu purbakala Nelson Glueck, diidentifikasikan sebagai Tel el-Hamam di Wadi Kefrein yang letaknya pada sisi timur Lembah Yordan (Bil. 25:1, 33:49).
Dengan diam-diam. Tugas pengintai tersebut dirahasiakan secara cermat, bahkan orang Israel pun tidak mengetahuinya, agar laporan yang tidak menguntungkan, tidak akan mematahkan semangat mereka (bdg. Bil. 13:28-14:4).
Rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab. Yosefus dan banyak penulis lain sejak zamannya, telah berpandangan bahwa Rahab adalah seorang pemilik penginapan.
Tetapi, kata Ibrani zona, kata Yunani porne di LXX, dan Ibrani 11:31 serta Yakobus 2:25, semua secara tegas menyebutnya sebagai pelacur (bukan seorang gedèsha, pelacur kuil).
Apakah para pengintai melihatnya di jalan ketika malam hari (bdg. Ams. 7:9-12), dan mengikuti sampai di rumahnya seperti para detektif masa kini membayangi orang yang mempunyai nama buruk, agar bisa mencuri dengar masukan penting tentang para penjahat?
Ataukah mereka sepenuhnya dibimbing Tuhan, dan menemukan rumah tersebut yang sebelumnya sudah dipersiapkan Roh Kudus?
Rumahnya mungkin dibangun pada tembok kota bagian barat dengan jendela belakangnya membuka ke arah gunung itu (2:15-16). Oleh karena itu, rumah Rahab agak jauh letaknya dari gerbang kota yang membuka ke arah sumur yang berair banyak di bagian timur dari bukit kota itu.
Panggilan Rahab menunjukkan, bahwa penyimpangannya jauh lebih kecil dari patokan moral yang terima dalam lingkungannya dibandingkan dengan di masyarakat kita.
Lagi pula dia terlibat dalam pekerjaan yang jujur sebagai pengrajin kain lenan.
Persundalannya disebutkan untuk makin menonjolkan kemurahan Allah di dalam menganugerahkan iman dan melindunginya (bdg. Mat. 21:32, Luk. 15:1).
2. Raja Yerikho. Pada Zaman Perunggu Akhir, setiap kota yang penting di Kanaan merupakan pusat dari sebuah kota kerajaan, dan memiliki rajanya sendiri.
4-5. Kebohongan yang bijaksana oleh Rahab, merupakan dosa karena kelemahan orang yang nuraninya baru saja mulai dihidupkan dari kegelapan kafir.
Seorang yang sudah dewasa imannya, belajar untuk menjawab tanpa berdusta (mis. Kej. 22:7-8).
Di dalam etika ketimuran, melindungi tamu selaku ungkapan keramahan, merupakan salah satu kebajikan tertinggi.
Mengenai tuduhan, bahwa dia mengkhianati rajanya, adalah karena kesetiaan yang baru kepada Raja surgawi sedang berkembang di dalam hatinya.
Karena itu, dia menyembunyikan kedua pengintai sekalipun dengan risiko yang sangat besar bagi dirinya.
6. Timbunan batang rami adalah batang yang panjangnya tiga sampai empat kaki, yang diletakkan di atas atap yang rata agar kering (Ul. 22:8) sesudah dicelupkan ke dalam air selama beberapa minggu.
Rami bisa dipanen pada awal bulan Maret, sedang gandum waktu itu belum musimnya (Kel. 9:31-32).
9-11. Rahab menyampaikan masukan yang tidak ternilai harganya, bahwa ketakutan (sebagaimana dikidungkan Musa dalam Kel. 11:15-16, dan dijanjikan Allah dalam Ul. 2:25) telah menyebar di seluruh daerah sekitar Yerikho.
Kesaksian Rahab (Yos. 2:11b) menakjubkan, karena keluar dari bibir seorang perempuan berdosa, yang tinggal di dalam sebuah masyarakat penganut politeisme yang menyembah berhala.
Para pemimpin Israel sendiri tidak selalu berbicara semonoteistis itu (lih. 24:14-15, I Raj. 18:21).
Bukti yang berhasil meyakinkan Rahab, hanya makin memperkeras sesama warga Yerikho lainnya.
12. Terjemahan berlaku ramah terhadapmu, tidak menyampaikan arti yang tepat.
Istilah hesed pada dasarnya mengacu kepada sebuah janji, atau perjanjian yang tidak tertulis (berbeda dengan kata yang memiliki arti lebih resmi, berît, "perjanjian" diresmikan dengan suatu upacara; Kej. 15:7-18).
Dalam perjanjian darurat antara Rahab dengan para pengintai, jelas dari sumpah yang diikrarkan, bahwa kedua belah pihak tidak mengadakan perjanjian berdasarkan belas kasihan yang murni.
Secara lebih harfiah Rahab mengatakan: "Jadi, bersumpahlah kepadaku, bahwa sebagaimana aku telah membuat persetujuan hesed dengan kamu, kamu juga akan membuat persetujuan hesed dengan rumah ayahku dan memberikan kepadaku suatu jaminan kesetiaan(mu)."
Jaminan tersebut ialah sumpah, bahwa mereka akan menaati perjanjian tersebut. Hal itu mereka berikan pada ayat 14.
14. Para pengintai itu menjawab: "Hidup kami sebagai ganti nyawamu (jika kami tidak setia dengan persetujuan kita). Jika kamu (dan sanak keluargamu) tidak melaporkan pengintaian kami, maka ketika Yehova memberikan negeri ini kepada kami, maka pada saat itu kami akan melaksanakan persetujuan hesed dan kesetiaan kami kepadamu."
15. Tali. Hebel (II Sam. 17:13; Yer. 38:6-13).
16. Berkatalah ia. Lebih tepat lagi: dia sebelumnya sudah mengatakan.
Pasti mereka telah merundingkan beberapa hal (ay. 16-21a) sebelum kedua mata-mata itu turun dari tembok kota, agar mereka tidak ketahuan.
18. Tali dari benang kirmizi. Sebuah tali (bdg. Kid. 4:3) dari benang kirmizi yang mereka lihat di rumah Rahab, harus diikatkan pada jendela melalui mana mereka turun ketika itu.
Tanda itu akan memungkinkan orang Israel yang datang menyerang, dapat mengetahui rumah Rahab.
22. Pegunungan. Perbukitan kapur terjal setinggi 1500 kaki dengan banyak gua yang terletak setengah mil ke arah barat dari Yerikho, yaitu di tepi Lembah Yordan.
Perbukitan ini terletak hanya delapan hingga sepuluh mil di utara gua-gua tempat ditemukannya Gulungan Naskah Laut Mati.
23-24. Mungkin sejenak sebelum terbitnya matahari pada hari 3:1, para pengintai itu sudah memberikan laporan kepada Yosua tentang keadaan patah semangat dari orang-orang Kanaan, sehingga Yosua mendapat jawaban atas persoalan pertamanya.
Mereka telah melaksanakan tugas dengan baik, tanpa berusaha untuk memberikan usulan mengenai cara penyerangan (bdg. 7:2-3).
Perikop Selanjutnya: Menyeberangi Sungai Yordan.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yosua (Joshua 2 dengan judul perikop Pengintai-pengintai di Yerikho).
Kita belajar perikop Pengintai-pengintai di Yerikho ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Pengintai-pengintai di Yerikho (Kitab Yosua 2)
Jos 2:1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Jos 2:2 Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."
Jos 2:3 Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."
Jos 2:4 Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,
Jos 2:5 dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."
Jos 2:6 Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Jos 2:7 Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
Jos 2:8 Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh
Jos 2:9 dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
Jos 2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Jos 2:11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Jos 2:12 Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
Jos 2:13 bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."
Jos 2:14 Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Jos 2:15 Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.
Jos 2:16 Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu."
Jos 2:17 Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan--
Jos 2:18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
Jos 2:19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapapun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Jos 2:20 Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."
Jos 2:21 Perempuan itupun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.
Jos 2:22 Merekapun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.
Jos 2:23 Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.
Jos 2:24 Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."
Tugas Para Pengintai (2:1-24).
Dengan berbekal pengetahuan mengenai Kanaan hasil pengamatannya sendiri selaku pengintai tiga puluh delapan tahun sebelumnya, di dalam melaksanakan perintah ilahi, Yosua bertindak secara cerdik, dengan mengirimkan pengintai ke Yerikho, benteng utama di seluruh Lembah Yordan selatan.
Dua kesulitan menghadangnya: bagaimana mengatasi orang Kanaan yang bersikap bermusuhan di sisi barat, dan bagaimana menyeberang Sungai Yordan pada saat pasang (bdg. 3:15, I Taw. 12:15. Tidak seluruh pasukan bisa berenang sebagaimana pasti dilakukan oleh para pengintai).
1. Sitim oleh pakar ilmu purbakala Nelson Glueck, diidentifikasikan sebagai Tel el-Hamam di Wadi Kefrein yang letaknya pada sisi timur Lembah Yordan (Bil. 25:1, 33:49).
Dengan diam-diam. Tugas pengintai tersebut dirahasiakan secara cermat, bahkan orang Israel pun tidak mengetahuinya, agar laporan yang tidak menguntungkan, tidak akan mematahkan semangat mereka (bdg. Bil. 13:28-14:4).
Rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab. Yosefus dan banyak penulis lain sejak zamannya, telah berpandangan bahwa Rahab adalah seorang pemilik penginapan.
Tetapi, kata Ibrani zona, kata Yunani porne di LXX, dan Ibrani 11:31 serta Yakobus 2:25, semua secara tegas menyebutnya sebagai pelacur (bukan seorang gedèsha, pelacur kuil).
Apakah para pengintai melihatnya di jalan ketika malam hari (bdg. Ams. 7:9-12), dan mengikuti sampai di rumahnya seperti para detektif masa kini membayangi orang yang mempunyai nama buruk, agar bisa mencuri dengar masukan penting tentang para penjahat?
Ataukah mereka sepenuhnya dibimbing Tuhan, dan menemukan rumah tersebut yang sebelumnya sudah dipersiapkan Roh Kudus?
Rumahnya mungkin dibangun pada tembok kota bagian barat dengan jendela belakangnya membuka ke arah gunung itu (2:15-16). Oleh karena itu, rumah Rahab agak jauh letaknya dari gerbang kota yang membuka ke arah sumur yang berair banyak di bagian timur dari bukit kota itu.
Panggilan Rahab menunjukkan, bahwa penyimpangannya jauh lebih kecil dari patokan moral yang terima dalam lingkungannya dibandingkan dengan di masyarakat kita.
Lagi pula dia terlibat dalam pekerjaan yang jujur sebagai pengrajin kain lenan.
Persundalannya disebutkan untuk makin menonjolkan kemurahan Allah di dalam menganugerahkan iman dan melindunginya (bdg. Mat. 21:32, Luk. 15:1).
2. Raja Yerikho. Pada Zaman Perunggu Akhir, setiap kota yang penting di Kanaan merupakan pusat dari sebuah kota kerajaan, dan memiliki rajanya sendiri.
4-5. Kebohongan yang bijaksana oleh Rahab, merupakan dosa karena kelemahan orang yang nuraninya baru saja mulai dihidupkan dari kegelapan kafir.
Seorang yang sudah dewasa imannya, belajar untuk menjawab tanpa berdusta (mis. Kej. 22:7-8).
Di dalam etika ketimuran, melindungi tamu selaku ungkapan keramahan, merupakan salah satu kebajikan tertinggi.
Mengenai tuduhan, bahwa dia mengkhianati rajanya, adalah karena kesetiaan yang baru kepada Raja surgawi sedang berkembang di dalam hatinya.
Karena itu, dia menyembunyikan kedua pengintai sekalipun dengan risiko yang sangat besar bagi dirinya.
6. Timbunan batang rami adalah batang yang panjangnya tiga sampai empat kaki, yang diletakkan di atas atap yang rata agar kering (Ul. 22:8) sesudah dicelupkan ke dalam air selama beberapa minggu.
Rami bisa dipanen pada awal bulan Maret, sedang gandum waktu itu belum musimnya (Kel. 9:31-32).
9-11. Rahab menyampaikan masukan yang tidak ternilai harganya, bahwa ketakutan (sebagaimana dikidungkan Musa dalam Kel. 11:15-16, dan dijanjikan Allah dalam Ul. 2:25) telah menyebar di seluruh daerah sekitar Yerikho.
Kesaksian Rahab (Yos. 2:11b) menakjubkan, karena keluar dari bibir seorang perempuan berdosa, yang tinggal di dalam sebuah masyarakat penganut politeisme yang menyembah berhala.
Para pemimpin Israel sendiri tidak selalu berbicara semonoteistis itu (lih. 24:14-15, I Raj. 18:21).
Bukti yang berhasil meyakinkan Rahab, hanya makin memperkeras sesama warga Yerikho lainnya.
12. Terjemahan berlaku ramah terhadapmu, tidak menyampaikan arti yang tepat.
Istilah hesed pada dasarnya mengacu kepada sebuah janji, atau perjanjian yang tidak tertulis (berbeda dengan kata yang memiliki arti lebih resmi, berît, "perjanjian" diresmikan dengan suatu upacara; Kej. 15:7-18).
Dalam perjanjian darurat antara Rahab dengan para pengintai, jelas dari sumpah yang diikrarkan, bahwa kedua belah pihak tidak mengadakan perjanjian berdasarkan belas kasihan yang murni.
Secara lebih harfiah Rahab mengatakan: "Jadi, bersumpahlah kepadaku, bahwa sebagaimana aku telah membuat persetujuan hesed dengan kamu, kamu juga akan membuat persetujuan hesed dengan rumah ayahku dan memberikan kepadaku suatu jaminan kesetiaan(mu)."
Jaminan tersebut ialah sumpah, bahwa mereka akan menaati perjanjian tersebut. Hal itu mereka berikan pada ayat 14.
14. Para pengintai itu menjawab: "Hidup kami sebagai ganti nyawamu (jika kami tidak setia dengan persetujuan kita). Jika kamu (dan sanak keluargamu) tidak melaporkan pengintaian kami, maka ketika Yehova memberikan negeri ini kepada kami, maka pada saat itu kami akan melaksanakan persetujuan hesed dan kesetiaan kami kepadamu."
15. Tali. Hebel (II Sam. 17:13; Yer. 38:6-13).
16. Berkatalah ia. Lebih tepat lagi: dia sebelumnya sudah mengatakan.
Pasti mereka telah merundingkan beberapa hal (ay. 16-21a) sebelum kedua mata-mata itu turun dari tembok kota, agar mereka tidak ketahuan.
18. Tali dari benang kirmizi. Sebuah tali (bdg. Kid. 4:3) dari benang kirmizi yang mereka lihat di rumah Rahab, harus diikatkan pada jendela melalui mana mereka turun ketika itu.
Tanda itu akan memungkinkan orang Israel yang datang menyerang, dapat mengetahui rumah Rahab.
22. Pegunungan. Perbukitan kapur terjal setinggi 1500 kaki dengan banyak gua yang terletak setengah mil ke arah barat dari Yerikho, yaitu di tepi Lembah Yordan.
Perbukitan ini terletak hanya delapan hingga sepuluh mil di utara gua-gua tempat ditemukannya Gulungan Naskah Laut Mati.
23-24. Mungkin sejenak sebelum terbitnya matahari pada hari 3:1, para pengintai itu sudah memberikan laporan kepada Yosua tentang keadaan patah semangat dari orang-orang Kanaan, sehingga Yosua mendapat jawaban atas persoalan pertamanya.
Mereka telah melaksanakan tugas dengan baik, tanpa berusaha untuk memberikan usulan mengenai cara penyerangan (bdg. 7:2-3).
Perikop Selanjutnya: Menyeberangi Sungai Yordan.