Yosua 22:9-34: Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah

Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah.

Setelah belajar perikop Suku-suku Yang Di Seberang Yordan Pulang dari kitab Yosua, maka sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yosua (Joshua 22:9-34 dengan judul perikop Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah).

Kita belajar perikop Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Suku-suku Di Seberang Yordan Mendirikan Mezbah (Kitab Yosua 22:9-34)


Jos 22:9 Maka pulanglah bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu dan mereka pergi meninggalkan orang Israel, keluar dari Silo di tanah Kanaan untuk pergi ke tanah Gilead, tanah milik mereka yang didiami mereka sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa.

Jos 22:10 Ketika mereka sampai ke Gelilot pada sungai Yordan, yang di tanah Kanaan, maka bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu mendirikan mezbah di sana di tepi sungai Yordan, mezbah yang besar bangunannya.

Jos 22:11 Lalu terdengarlah oleh orang Israel itu cakap orang: "Telah didirikan mezbah oleh bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu, mezbah menghadap ke tanah Kanaan, di Gelilot pada sungai Yordan, di sebelah wilayah orang Israel."

Jos 22:12 Ketika hal itu terdengar oleh orang Israel, berkumpullah segenap umat Israel di Silo, untuk maju memerangi mereka.

Jos 22:13 Kemudian orang Israel mengutus kepada bani Ruben, kepada bani Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu, ke tanah Gilead, imam Pinehas bin Eleazar,

Jos 22:14 dan bersama-sama dengan dia sepuluh pemimpin, yakni seorang pemimpin kaum keluarga sebagai wakil tiap-tiap suku Israel. Masing-masing mereka itu kepala kaum keluarganya di antara kaum-kaum orang Israel.

Jos 22:15 Setelah mereka sampai kepada bani Ruben, kepada bani Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu di tanah Gilead, berkatalah mereka kepada orang-orang itu, demikian:

Jos 22:16 "Beginilah kata segenap umat TUHAN: Apa macam perbuatanmu yang tidak setia ini terhadap Allah Israel, dengan sekarang berbalik dari pada TUHAN dan mendirikan mezbah bagimu, dengan demikian memberontak terhadap TUHAN pada hari ini?

Jos 22:17 Belum cukupkah bagi kita noda yang di Peor itu, yang dari padanya kita belum mentahirkan diri sampai hari ini dan yang menyebabkan umat TUHAN kena tulah,

Jos 22:18 sehingga kamu berbalik pula sekarang ini membelakangi TUHAN? Jika kamu hari ini memberontak terhadap TUHAN, maka besok Ia akan murka kepada segenap umat Israel.

Jos 22:19 Akan tetapi, jika sekiranya tanah milikmu itu najis, marilah menyeberang ke tanah milik TUHAN, tempat kedudukan Kemah Suci TUHAN, dan menetaplah di tengah-tengah kami. Tetapi janganlah memberontak terhadap TUHAN dan janganlah memberontak terhadap kami, dengan mendirikan mezbah bagimu sendiri, selain dari mezbah TUHAN, Allah kita.

Jos 22:20 Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan, bukankah segenap umat Israel kena murka? Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya."

Jos 22:21 Lalu jawab bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu, katanya kepada para kepala kaum-kaum orang Israel:

Jos 22:22 "Allah segala allah, TUHAN, Allah segala allah, TUHAN, Dialah yang mengetahui, dan patutlah orang Israel mengetahuinya juga! Jika sekiranya hal ini terjadi dengan maksud memberontak atau dengan maksud berubah setia terhadap TUHAN--biarlah jangan TUHAN selamatkan kami pada hari ini.

Jos 22:23 Jika sekiranya kami mendirikan mezbah untuk berbalik dari pada TUHAN, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atasnya serta korban keselamatan di atasnya, biarlah TUHAN sendiri yang menuntut balas terhadap kami.

Jos 22:24 Tetapi sesungguhnya, kami telah melakukannya karena cemas. Sebab pikir kami: Di kemudian hari anak-anak kamu mungkin berkata kepada anak-anak kami, demikian: Apakah sangkut pautmu dengan TUHAN, Allah Israel?

Jos 22:25 Bukankah TUHAN telah menentukan sungai Yordan sebagai batas antara kami dan kamu, hai orang bani Ruben dan bani Gad! Kamu tidak mempunyai bagian akan TUHAN. Demikianlah mungkin anak-anak kamu membuat anak-anak kami berhenti dari pada takut akan TUHAN.

Jos 22:26 Sebab itu kata kami: Biarlah kita mendirikan mezbah itu bagi kita! Bukanlah untuk korban bakaran dan bukanlah untuk korban sembelihan,

Jos 22:27 tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.

Jos 22:28 Lagi kata kami: Apabila di kemudian hari demikian dikatakan mereka kepada kita dan kepada keturunan kita, maka kita akan berkata: Tengoklah bangunan tiruan mezbah TUHAN itu, yang telah dibuat oleh nenek moyang kami. Bukan untuk korban bakaran dan bukan untuk korban sembelihan, tetapi mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu.

Jos 22:29 Jauhlah dari pada kami untuk memberontak terhadap TUHAN, dan untuk berbalik dari pada TUHAN pada hari ini dengan mendirikan mezbah untuk korban bakaran, korban sajian atau korban sembelihan, mezbah yang bukan mezbah TUHAN, Allah kita, yang ada di depan Kemah Suci-Nya!"

Jos 22:30 Setelah imam Pinehas dan para pemimpin umat serta para kepala kaum-kaum orang Israel yang bersama-sama dengan dia, mendengar perkataan yang dikatakan oleh bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye itu, maka mereka menganggap hal itu baik.

Jos 22:31 Kemudian berkatalah imam Pinehas bin Eleazar kepada bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye: "Sekarang tahulah kami bahwa TUHAN ada di tengah-tengah kita, sebab tidaklah kamu berubah setia terhadap TUHAN. Dengan demikian kamu telah melepaskan orang Israel dari hukuman TUHAN."

Jos 22:32 Sesudah itu imam Pinehas bin Eleazar serta para pemimpin itu meninggalkan bani Ruben dan bani Gad di tanah Gilead, pulang ke Kanaan kepada orang Israel, lalu disampaikanlah berita itu kepada mereka.

Jos 22:33 Hal itu dipandang baik oleh orang Israel, sehingga orang Israel memuji Allah dan tidak lagi berkata hendak maju memerangi mereka untuk memusnahkan negeri yang didiami bani Ruben dan bani Gad itu.

Jos 22:34 Dan bani Ruben dan bani Gad menamai mezbah itu: Saksi, karena inilah saksi antara kita, bahwa TUHAN itulah Allah.

Pembagian Negeri yang Dijanjikan (13:1-22:34).


Bagian yang panjang dari kitab ini, mengemukakan rincian geografis dari wilayah yang diperoleh setiap suku, dengan batas-batas tanah setiap suku pada masa mendatang, serta biasanya dengan jumlah kota-kota yang ada di dalam wilayah tersebut.

Sebagaimana telah dikemukakan Kaufman, pembagian negeri itu merupakan kebijaksanaan nasional di antara suku-suku yang menaklukkan Kanaan, dimulai ketika mereka masih berada di perkemahan pusat mereka di Gilgal (op. cit, hlm. 25).

Perlu diketahui, bahwa suku-suku tersebut belum menduduki wilayah bagian mereka pada saat daftar ini disusun.

Kenyataannya, suku Dan tidak tinggal menetap di wilayah yang diserahkan kepada mereka.

Suku Efraim, tidak menduduki dan menetap di Gezer (16:3, 10, 21:21).

Dan suku Benyamin, tidak pernah mengalahkan atau menduduki sendiri Yerusalem, sekalipun kota ini diserahkan kepada suku tersebut (18:28).

Selanjutnya, kenyataan bahwa Ofra dan Ofni, dua kota yang dimiliki oleh suku Benyamin (18:23, 24), terletak tiga sampai empat mil di sebelah utara perbatasan dengan wilayah suku Efraim, menunjukkan bahwa daftar ini dibuat pada masa yang agak dini, sebelum ada pertikaian antar suku.

Dengan demikian, daftar wilayah setiap suku ini, tidak mungkin merupakan daftar kota dan distrik dari kerajaan Israel dan Yehuda, entah itu pada zaman Yosia (sebagaimana dikemukakan Alt, Noth dan Mowinckel), atau pada zaman Yosafat (sebagaimana dikemukakan Cross, Wright, Albright mengenai Yos. 15:21-62, JBL, LXXV, September 1956, hlm. 202-226).

Banyak kota dan pedesaan, yang disebutkan di dalam pasal-pasal ini, tidak ditaklukkan oleh Israel selama berabad-abad.

Dan sejumlah kota yang terdaftar, mungkin saat itu tidak didiami oleh orang Kanaan, dan juga tidak didiami oleh orang Israel untuk jangka waktu yang lama sesudah negeri itu dibagi.

Suku Ruben, suku Gad dengan setengah suku Manasye, sudah memiliki wilayah di Trans-Yordan, yang diserahkan kepada mereka oleh Musa (Bil. 32:1-42, Yos. 13:8-33).

Kembalinya pasukan yang telah membantu saudara-saudara mereka menduduki negeri yang dijanjikan, dikisahkan pada pasal 22.

Sebagai penggenapan dari berkat untuk suku-suku yang dinyatakan oleh Yakub (Kej. 49) dan Musa (Ul. 33), pembagian utama dari Negeri yang Dijanjikan itu adalah di antara suku Yehuda dan Yusuf. Penempatan suku-suku lain sebagaimana ditetapkan secara ilahi, tergantung dari pembagian dasar ini.

Suku Yehuda memperoleh wilayah di Kanaan selatan, sebab terkait dengan Yehuda adalah Kaleb yang mengklaim Hebron sebagai miliknya (14:12-15).

Suku Simeon kemudian memperoleh bagian di dalam wilayah Yehuda, sebab "bagian bumi Yehuda itu terlalu besar bagi mereka" (19:9).

Keturunan Yusuf -- suku Efraim dan setengah suku Manasye -- menerima Kanaan tengah (Samaria), jelas karena Sikhem telah diserahkan kepada Yusuf oleh Yakub (Kej. 48:21-22, Yos. 24:32).

Silo di mana Kemah Suci berada (18:1), terletak dalam wilayah suku Efraim, tempat strategis di daerah gunung ini dipilih, karena mudah dipertahankan dan berada di tengah suku lainnya.

Di antara suku Yehuda dan Efraim, terletak wilayah yang kemudian diserahkan kepada suku Benyamin (18:11-28), dan yang ke arah barat menuju Mediterania kepada suku Dan (19:40-48).

Suku-suku yang masih belum memperoleh apa-apa -- Zebulon, Isakhar, Asyer dan Naftali -- pada saat yang bersamaan membuang undi untuk wilayah di utara wilayah Manasye, yaitu di daerah antara Yizril dan Galilea (19:10-39).

Di samping pembagian tanah di antara para suku Israel, juga ditentukan kota-kota perlindungan dan kota tempat tinggal suku Lewi (20:1-21:42).

Cara penempatan ketujuh suku yang tersisa adalah dengan membuang undi di hadapan Tuhan (18:6, lih. taf. 7:16-18).

Setiap wilayah, dengan perbatasannya, tidak diragukan lagi, telah ditentukan menurut garis-garis pertahanan alamiah oleh sebuah panitia khusus, yang dipilih untuk melukiskan sisa wilayah negeri itu (18:4-9).

Pembagian negeri itu bukan merupakan tugas yang mudah, tetapi justru sangat rumit, sehingga memerlukan petunjuk yang teliti dan waktu yang cukup panjang.

Lampiran: Berangkatnya Suku-suku Trans-Yordan (22:1-34).


Peristiwa yang menyangkut dua setengah suku sesudah penyerangan dan pembagian wilayah yang diduduki, dikisahkan untuk menunjukkan lebih lanjut perhatian Allah yang khusus untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan Israel (bdg. 22:31).

Pasal ini mengangkat kembali pertanyaan, apakah kedua setengah suku ini dalam menempati bagian timur Yordan itu sesuai dengan kehendak Allah atau tidak.

Banyak sarjana telah menyalahkan suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye, karena memilih tempat menetap di sebelah timur Sungai Yordan.

Namun C. H. Waller berpendapat, bahwa ditinjau secara historis, pandangan tersebut tidak benar. "Allah menyerahkan wilayah Sihon dan Og kepada Israel; pasti ada yang harus mendiaminya. Kemudian, batas timur Palestina yang sesungguhnya bukanlah Sungai Yordan namun perbukitan Gilead yang memisahkan wilayah tersebut dengan padang gurun di baliknya. Sesungguhnya dua setengah suku tersebut juga berada di Palestina seperti suku-suku lainnya" (op. cit, hlm. 153).

1-9. Yosua melepaskan suku-suku di timur tersebut dengan berkat.

Dia mengakui, bahwa mereka telah melaksanakan kewajiban mereka kepada Musa dan dirinya dengan baik (Bil. 32:20-33, Yos. 1:16-17).

10-34. Ketika pulang dari Silo, dua setengah suku tersebut mendirikan sebuah mezbah di wilayah barat Lembah Yordan, mungkin dekat dengan Qarn Sartabeh (lih. taf. atas 16:5-10) yang di bawahnya tampak semenanjung di Adam yang mengarah ke Lembah Yabok.

10. Mezbah yang besar bangunannya (terjemahan KJV: mezbah yang dapat dilihat). Sebuah mezbah yang besar, sehingga membuat orang pasti melihatnya.

Dengan demikian, mezbah tersebut sanggup menjadi sebuah kesaksian yang nyata (ay. 22, 27, 28) bagi semua angkatan, bahwa dua setengah suku di timur itu juga memiliki warisan dari Tuhan dan merupakan bagian dari Israel.

Namun, tindakan tersebut tidak perlu dan berlebihan. Cara Allah memelihara kesatuan ialah dengan mengumpulkan seluruh bangsa itu tiga kali dalam setahun di sekeliling mezbah di Silo (Kel. 23:17).

11. Mezbah . . . di sebelah wilayah orang Israel. Terjemahan RSV: Sebuah mezbah di batas depan negeri Kanaan, di wilayah sekitar Yordan, di sisi yang merupakan milik orang Israel (maksudnya: sembilan setengah suku).

13. Bukannya langsung maju berperang (22:12) berdasarkan Imamat 17:8-9, Ulangan 12:4-14, 13:13-18, suku-suku di sisi barat dengan bijaksana dan sesuai dengan pengaturan Allah, mengirimkan sebuah delegasi di bawah pimpinan Pinehas, putra sang imam besar yang bersemangat, yang sebelumnya pernah membendung gelombang kemurtadan ketika bangsa Israel berbalik menyembah Baal-Peor (Yos. 22:17, Bil. 25).

Dia berhasil mentahirkan suku-suku di timur "dalam roh lemah lembut" yang demikian diperlukan oleh para pekerja Kristen (Gal. 6:1, Mat. 18:15).

16. Perbuatan ... yang tidak setia. Pengkhianatan, perbuatan yang menunjukkan ketidaksetiaan. Kata ini juga dipakai untuk dosa Akhan (22:20, bdg. 7:1) yang nyaris memusnahkan seluruh bangsa itu.

22. Allah segala allah. Perpaduan dan pengulangan dari tiga nama ilahi El, Elohim dan Yehova (bdg. Mzm. 50:1), membentuk sebuah sumpah khidmat dan megah yang diutarakan oleh tertuduh, waktu mereka menyangkal tuduhan pemberontakan dan pengkhianatan.

Jangan Tuhan selamatkan kami pada hari ini. Sebuah kutukan bersemangat, yang diutarakan langsung kepada Allah di tengah-tengah pengakuan mereka.

30. Menganggap hal itu baik. Tindakan suku-suku di bagian timur tampaknya sangat terhormat bagi para utusan itu.

Penulis yang diberi ilham, sama sekali tidak mengemukakan kutukan apapun terhadap suku-suku Trans-Yordan.

Sekalipun demikian, penyimpangan dari rencana Allah untuk beribadah secara terpusat ini, belakangan mengakibatkan kemurtadan sebagaimana tampak dalam ketidaksediaan mereka untuk membantu Debora (Hak. 5:15b-17a).

Perikop Selanjutnya: Pidato Perpisahan Yosua Kepada Para Pemimpin Bangsa Itu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel