Ulangan 23:17-18: Menentang Persundalan Di Tempat Kudus

Menentang Persundalan Di Tempat Kudus​.

Setelah belajar perikop Kesayangan Terhadap Budak Yang Melarikan Diri dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Menentang Persundalan Di Tempat Kudus.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 23:17-18 dengan judul perikop Menentang Persundalan Di Tempat Kudus).

Kita belajar perikop Menentang Persundalan Di Tempat Kudus ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Menentang Persundalan Di Tempat Kudus (Kitab Ulangan 23:17-18)


Deu 23:17 "Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada pelacur bakti, dan di antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti.

Deu 23:18 Janganlah kaubawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."


Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

Berbagai Perintah Pelengkap (12:1-26:19).



Setelah melukiskan semangat batin dari kehidupan teokratis (ps. 5-11), Musa melanjutkan dengan menguraikan ketetapan dan peraturan dari bentuk lahiriah teokrasi itu (ps. 12-26).

Pasal 12:1-16:17 terutama berkenaan dengan berbagai persyaratan pentahiran dengan upacara agama.

Kewenangan pemerintahan dan hukum merupakan pokok pembahasan dalam 16:18-21:23.

Luasnya hubungan antar warga teokrasi dicantumkan di 22:1-25:19.

Rangkaian peraturan ini diakhiri dengan pengakuan ritual tentang kekuasaan Tuhan dan pernyataan akhir tentang pengesahan perjanjian (ps. 26).

Kekudusan Tatanan Ilahi (22:1-25:19).

Kasih kepada Allah menuntut sikap menghormati ketetapan-ketetapan Allah di berbagai tahapan penciptaan, dan berbagai aspek kegiatan kemanusiaan.

Seorang hamba perjanjian harus mengakui kekudusan dari tatanan alam (22:5-12), pernikahan (22:13-30), dan kerajaan teokratis (23:1-25:12 -25:12).

Dengan pengecualian sebagian terhadap tatanan alam, wilayah yang dibahas adalah hubungan antar sesama hamba perjanjian.

Dengan demikian, seluruh bagian ini berisi hukum-hukum yang pada dasarnya berintikan kasih terhadap sesama seperti terhadap dirinya sendiri (22:1-4, 25:13-16).

Di dalam perjanjian-perjanjian antara raja di luar Alkitab, juga diatur hubungan di antara sesama orang-orang yang tunduk pada sang raja itu.

15-18. Ayat-ayat ini memberikan contoh lebih jauh tentang apa yang harus dan apa yang tidak boleh dianggap cocok dengan keanggotaan yang suci dalam jemaat Tuhan.

17. Pelacur bakti ... dan ... semburit bakti. Mereka ini adalah pelacur-pelacur religius perempuan dan laki-laki sebagaimana ditunjukkan oleh istilah Ibrani aslinya, yang merupakan bentuk feminin dan maskulin dari sebuah akar kata yang artinya "kudus".

Hukum ini berhubungan dengan orang-orang Israel yang terlibat di dalam pelacuran religius.

Yang dimaksudkan di sini ialah upacara-upacara keji dari agama-agama kesuburan kafir.

18. Uang semburit (di dalam AV berbahasa Inggris = uang anjing). Anjing adalah nama lain dari pelacur laki-laki, untuk itu lihat Wahyu 22:15.

Orang tidak mungkin memenuhi tuntutan kudus dari perjanjian Allah dengan menyembunyikan dosa di balik kemunafikan religius.

Agar peraturan-peraturan yang diutarakan di 23:3-8 tidak memberikan kesan yang salah berupa anggapan, bahwa pertimbangan kesukuan merupakan pertimbangan utama, dijelaskan melalui dua peraturan tambahan ini, di mana yang satu menerima orang asing dan yang satunya mengusir orang Israel tertentu, bahwa kemurahan dan kesucian moral adalah prinsip-prinsip vital dari penatalayanan perjanjian.

Perikop Selanjutnya: Jangan Memungut Bunga Dari Seorang Saudara Sebangsa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel