1 Korintus 15:1-11: Kebangkitan Kristus
Jumat, September 25, 2020
Edit
Klik:
1 Corinthians / 1 Korintus 15:1-11
1Co 15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 1Co 15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 1Co 15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 1Co 15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; 1Co 15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 1Co 15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 1Co 15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. 1Co 15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 1Co 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 1Co 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. 1Co 15:11 Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.Tafsiran Wycliffe
Nasihat Mengenai Doktrin Kebangkitan (15:1-58). Dalam mempelajari pasal ini, sangat menolong apabila orang memiliki sedikit pengenalan tentang pandangan hidup Yunani. Pada umumnya, orang-orang Yunani percaya pada keabadian jiwa, tetapi mereka tidak percaya pada kebangkitan tubuh. Bagi mereka, kebangkitan tubuh tidak mungkin, mengingat fakta bahwa mereka menganggap tubuh merupakan sumber kelemahan dan dosa manusia. Karena itu, kematian sangat dinantikan, sebab melalui kematian jiwa akan dibebaskan dari tubuh; tetapi kebangkitan tidak diharapkan sebab itu berarti jiwa akan kembali turun ke kubur dengan tubuh. Inilah skeptisisme yang dijumpai Paulus di Atena (bdg. Kis. 17:31, 32), dan yang dihadapi oleh umat Kristen di dunia modern ini. James S. Stewart, guru besar Perjanjian Baru pada Universitas Edinburgh telah mengungkapkan konflik abadi ini dengan jitu, "Dua puluh abad tawa dari Areopagus bergema terus." Kepastian Kebangkitan (15:1-34). Persoalan di Korintus berkembang di tengah-tengah jemaat Kristen. Orang-orang percaya telah menerima kebangkitan, setidak-tidaknya di dalam hal Kristus; tetapi karena terpengaruh oleh cara berpikir Yunani, sebagian orang meragukan kebangkitan tubuh orang Kristen. Oleh karena itu, sang rasul menulis bagian ini untuk menyerang kelemahan doktrin tersebut. Metode yang dipakainya cukup jelas. Mula-mula dia membahas kepastian dari kebangkitan, dengan mengembangkan hubungan yang diperlukan di antara kebangkitan Kristus dengan kebangkitan orang percaya (ay. 1-34). Kemudian dia membahas berbagai sanggahan (ay. 35-37). Bagian ini diakhiri dengan sebuah himbauan (ay. 58). 1-2. Dan sekarang, mengawali pokok pembahasan yang baru, yaitu kebangkitan, sebagai bagian yang integral dari Injil. Kamu diselamatkan (bahasa Yunaninya memakai waktu sekarang), mungkin mengacu kepada keselamatan yang berkesinambungan dari kuasa dosa di dalam kehidupan orang percaya, atau mungkin mengacu pada keselamatan hari - lepas - hari dari penduduk Korintus ketika mereka menerima pemberitaan itu dan menjadi bagian dari jemaat Yesus Kristus. Sia-sia saja menjadi percaya, bukan menunjukkan kemungkinan hilangnya keselamatan. Yang dimaksudkan oleh Paulus ialah, bahwa iman yang tidak bertahan terus, bukan merupakan iman yang sejati, atau bahwa iman yang mengandalkan kebangkitan Mesias itu tidak ada gunanya, jika berita tentang kebangkitan Kristus tidak benar. Penafsiran kedua mungkin lebih tepat. Jika Kristus tidak disalibkan dan dibangkitkan, keselamatan mustahil diperoleh. 3-4. Yang sangat penting (harfiah: di antara hal-hal yang paling penting), mengacu kepada sifatnya yang penting dan bukan pada waktu. Inti dari pemberitaan Paulus, terdapat di dalam keempat kata bahwa, yang menerangkan apa yang kuterima, yaitu kematian, penguburan, kebangkitan dan sejumlah penampakan diri Kristus. Himpunan peristiwa ini merupakan Injil. Karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, harus dipahami dalam kaitan dengan bagian-bagian seperti Yesaya 53. Kata depan karena (Yunani, hyper, oleh para ahli tata bahasa modern dianggap bisa berarti pengganti), menunjukkan kematian-Nya sebagai ganti kita. Kata dikuburkan, yakni satu-satunya acuan mengenai penguburan Yesus di luar kata-kata Injil, terkecuali kata-kata Paulus di dalam Kisah Para Rasul 13:29 (bdg. Kis. 2:29), merobohkan teori bahwa Tuhan kita hanya pingsan saja. Dia memang benar-benar mati. Hal ini juga dengan sendirinya mengarah kepada kubur yang kosong, saksi tentang Kebangkitan yang tidak pernah berhasil disangkal. Dibangkitkan, bentuk waktu perfect, menyiratkan hasil-hasil yang tetap ada. (Tentang masalah terjemahan yang menyangkut ungkapan waktu yang pasti, hari yang ketiga, baca karangan James Hope Moulton, A Grammar of New Testament Greek, I, 137.) 5. Ia telah menampakkan diri, memberikan bukti dari luar Perjanjian Baru. 6. Keterangan kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, memiliki nilai apologetik yang tinggi. Kisah kebangkitan tidak dipersoalkan lagi. Penampakan yang dimaksudkan mungkin adalah yang dikisahkan dalam Matius 28:16-20. 7. Yakobus yang ini mungkin adalah saudara Tuhan kita, dan penampakan ini mungkin telah membuat dia percaya kepada Kristus (bdg. Yoh. 7:5, Kis. 1:14). 8. Anak yang lahir sebelum waktunya, tidak berkaitan dengan ejekan dari musuh-musuhnya, juga tidak berkaitan dengan kenyataan, bahwa dia datang kepada Kristus mendahului bangsanya, Israel, yang baru akan datang kepada Kristus pada masa mendatang (bdg. Rm. 11:1-36). Kata karena pada ayat berikutnya memberikan penjelasan. Paulus menganggap dirinya kalau dibandingkan dengan para rasul yang lain adalah sebagai seorang anak yang lahir cacat di antara anak-anak yang lahir sempurna, sebab dirinya telah diangkat dari perannya sebagai penganiaya menjadi rasul. Rasul yang lain menanggapi panggilan kasih sang Juruselamat, tetapi panggilan kepada Paulus di jalan ke Damsyik, nyaris mengandung unsur paksaan. Oleh karena itu, dia mengagungkan kasih karunia Allah yang menghampiri dirinya (bdg. Ef. 3:8; I Tim. 1:15). 10. Bekerja lebih keras dari pada mereka semua adalah pernyataan yang sifatnya mendua. Mungkin, yang dimaksudkan adalah para rasul yang lain, baik secara individu atau secara kolektif. Mungkin, secara kolektif adalah yang benar, sebab sejarah tampaknya mendukung dia dalam hal ini. Bagaimanapun juga, sang rasul menekankan, bahwa ia tidak memegahkan dirinya karena ini. 11. Demikianlah kami mengajar, mengaitkan Kebangkitan dengan pemberitaan para rasul. Demikianlah kamu menjadi percaya, mengaitkan jemaat Korintus dengan iman kepada Kebangkitan Kristus. Dengan mengambil kepercayaan mereka pada Kebangkitan Tuhan sebagai titik tolak, Paulus sekarang akan membuktikan, bahwa kepercayaan ini dengan sendirinya termasuk kepercayaan kepada kebangkitan tubuh semua orang yang ada di dalam Dia (ay. 12-19).Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.