Hakim-hakim 8:22-35: Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya
Kamis, Januari 25, 2018
Edit
Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya. |
Setelah belajar perikop Orang Midian Dikalahkan, Raja-rajanya Dibunuh dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 8:4-21 dengan judul perikop Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya).
Kita belajar perikop Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Jdg 8:22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian."
Jdg 8:23 Jawab Gideon kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu."
Jdg 8:24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." --Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.
Jdg 8:25 Jawab mereka: "Kami mau memberikannya dengan suka hati." Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.
Jdg 8:26 Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka.
Jdg 8:27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Jdg 8:28 Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
Jdg 8:29 Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri.
Jdg 8:30 Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak;
Jdg 8:31 juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.
Jdg 8:32 Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.
Jdg 8:33 Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka;
Jdg 8:34 orang Israel tidak ingat kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya,
Jdg 8:35 juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada orang Israel.
22. Biarlah engkau memerintah kami. Gideon telah membuktikan, bahwa dirinya telah diurapi dengan Roh Allah waktu ia mengalahkan orang-orang Midian itu.
Bangsa Israel siap untuk menjadikannya raja.
Usaha mereka tersebut merupakan usaha pertama yang tercatat untuk menjadikan Israel sebagai sebuah kerajaan turun-temurun.
Penolakan Gideon selaras dengan pengakuannya, bahwa Tuhan adalah Raja, cita-cita teokratis yang ditekankan di seluruh Kitab Hakim-hakim.
24. Memberikan anting-anting. Setelah menolak untuk dijadikan raja, Gideon mengajukan sebuah permohonan.
Dia meminta anggota pasukan untuk menyerahkan anting-anting hasil jarahan mereka.
27. Gideon membuat efod. Dengan cara itu, berhasil dikumpulkan sekitar tujuh puluh pon emas (ay. 26), dan emas tersebut kemudian diolah menjadi sebuah efod.
Bentuk yang sesungguhnya dari benda ini tidak diketahui.
Istilah itu merupakan nama dari bagian hiasan jubah sang imam besar (Kel. 28:4).
Kadang-kadang, efod dipakai untuk menanyakan kehendak ilahi (I Sam. 23:9-12, 30:7-8).
Mungkin, oleh karena itu, efod kemudian berkembang menjadi sebuah sasaran penyembahan berhala.
Barangkali Gideon ketika itu membuat sebuah berhala, yaitu dengan memakai efod yang mirip dengan yang dipakai imam besar.
Orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu. Efod yang dibuat Gideon menjadi obyek penyembahan berhala.
Peristiwa itu menandai akhir yang menyedihkan dari karier seorang hamba Allah yang perkasa.
Gideon dan keluarganya kemudian menderita sebagai akibatnya.
Di 9:5, kita membaca tentang kematian sebagian besar putra Gideon karena keinginan salah satu anak itu, yakni Abimelekh, untuk menjadi raja.
Tragedi ini dapat ditelusuri asalnya, yaitu dari penyembahan berhala yang muncul akibat pembuatan efod oleh Gideon.
28. Maka amanlah negeri itu. Kemenangan atas orang Midian itu mendatangkan kesejahteraan orang Israel sepanjang satu generasi.
29. Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri. Gideon rupanya telah mengundurkan diri dari tugasnya yang rutin beberapa tahun sebelum kematiannya.
31. Memberikan nama Abimelekh kepada anak itu. Di samping tujuh puluh anak laki-laki dari istri-istrinya, disebut pula Abimelekh, putra dari seorang gundik, karena usahanya untuk menjadikan dirinya raja Israel sesudah kematian Gideon (ps. 9:1 dst.).
33. Membuat Baal-Berit menjadi allah mereka. Dewa Baal khusus yang disebutkan sebagai sasaran penyembahan berhala sesudah kematian Gideon.
Baal-Berit memiliki tempat penyembahan di Sikhem (9:4).
Nama ini artinya Tuhan Perjanjian, mungkin mengacu pada persekutuan kerajaan kota yang memandang Sikhem sebagai pemimpin mereka.
Kenyataan bahwa Israel telah ikut dalam sebuah berît, atau perjanjian dengan Allah di Sinai, mungkin telah mendorong beberapa orang untuk menyamakan berît Kanaan dengan berît Israel.
Akan tetapi, Alkitab menjelaskan, bahwa manusia tidak mungkin melakukan penyamaan semacam itu, tanpa membangkitkan murka Allah.
Perikop Selanjutnya: Abimelekh Menjadi Raja di Sikhem.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 8:4-21 dengan judul perikop Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya).
Kita belajar perikop Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Perbuatan Gideon Selanjutnya dan Akhir Hidupnya (Kitab Hakim-hakim 8:22-35)
Jdg 8:22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian."
Jdg 8:23 Jawab Gideon kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu."
Jdg 8:24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." --Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.
Jdg 8:25 Jawab mereka: "Kami mau memberikannya dengan suka hati." Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.
Jdg 8:26 Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka.
Jdg 8:27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Jdg 8:28 Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
Jdg 8:29 Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri.
Jdg 8:30 Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak;
Jdg 8:31 juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.
Jdg 8:32 Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.
Jdg 8:33 Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka;
Jdg 8:34 orang Israel tidak ingat kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya,
Jdg 8:35 juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada orang Israel.
Para Penindas dan Pelepas Israel (3:7-16:31).
Sesudah pendahuluan umum, yang melukiskan kehidupan sepanjang masa para Hakim, kepada kita disajikan serangkaian episode khusus.
Setiap episode, mengisahkan kemurtadan Israel dengan penghajaran oleh Allah sebagai akibatnya.
22. Biarlah engkau memerintah kami. Gideon telah membuktikan, bahwa dirinya telah diurapi dengan Roh Allah waktu ia mengalahkan orang-orang Midian itu.
Bangsa Israel siap untuk menjadikannya raja.
Usaha mereka tersebut merupakan usaha pertama yang tercatat untuk menjadikan Israel sebagai sebuah kerajaan turun-temurun.
Penolakan Gideon selaras dengan pengakuannya, bahwa Tuhan adalah Raja, cita-cita teokratis yang ditekankan di seluruh Kitab Hakim-hakim.
24. Memberikan anting-anting. Setelah menolak untuk dijadikan raja, Gideon mengajukan sebuah permohonan.
Dia meminta anggota pasukan untuk menyerahkan anting-anting hasil jarahan mereka.
27. Gideon membuat efod. Dengan cara itu, berhasil dikumpulkan sekitar tujuh puluh pon emas (ay. 26), dan emas tersebut kemudian diolah menjadi sebuah efod.
Bentuk yang sesungguhnya dari benda ini tidak diketahui.
Istilah itu merupakan nama dari bagian hiasan jubah sang imam besar (Kel. 28:4).
Kadang-kadang, efod dipakai untuk menanyakan kehendak ilahi (I Sam. 23:9-12, 30:7-8).
Mungkin, oleh karena itu, efod kemudian berkembang menjadi sebuah sasaran penyembahan berhala.
Barangkali Gideon ketika itu membuat sebuah berhala, yaitu dengan memakai efod yang mirip dengan yang dipakai imam besar.
Orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu. Efod yang dibuat Gideon menjadi obyek penyembahan berhala.
Peristiwa itu menandai akhir yang menyedihkan dari karier seorang hamba Allah yang perkasa.
Gideon dan keluarganya kemudian menderita sebagai akibatnya.
Di 9:5, kita membaca tentang kematian sebagian besar putra Gideon karena keinginan salah satu anak itu, yakni Abimelekh, untuk menjadi raja.
Tragedi ini dapat ditelusuri asalnya, yaitu dari penyembahan berhala yang muncul akibat pembuatan efod oleh Gideon.
28. Maka amanlah negeri itu. Kemenangan atas orang Midian itu mendatangkan kesejahteraan orang Israel sepanjang satu generasi.
29. Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri. Gideon rupanya telah mengundurkan diri dari tugasnya yang rutin beberapa tahun sebelum kematiannya.
31. Memberikan nama Abimelekh kepada anak itu. Di samping tujuh puluh anak laki-laki dari istri-istrinya, disebut pula Abimelekh, putra dari seorang gundik, karena usahanya untuk menjadikan dirinya raja Israel sesudah kematian Gideon (ps. 9:1 dst.).
33. Membuat Baal-Berit menjadi allah mereka. Dewa Baal khusus yang disebutkan sebagai sasaran penyembahan berhala sesudah kematian Gideon.
Baal-Berit memiliki tempat penyembahan di Sikhem (9:4).
Nama ini artinya Tuhan Perjanjian, mungkin mengacu pada persekutuan kerajaan kota yang memandang Sikhem sebagai pemimpin mereka.
Kenyataan bahwa Israel telah ikut dalam sebuah berît, atau perjanjian dengan Allah di Sinai, mungkin telah mendorong beberapa orang untuk menyamakan berît Kanaan dengan berît Israel.
Akan tetapi, Alkitab menjelaskan, bahwa manusia tidak mungkin melakukan penyamaan semacam itu, tanpa membangkitkan murka Allah.
Perikop Selanjutnya: Abimelekh Menjadi Raja di Sikhem.