2 Samuel 21:1-14: Orang Gibeon dan Keluarga Saul

Orang Gibeon dan Keluarga Saul
Orang Gibeon dan Keluarga Saul.

Setelah belajar perikop Pegawai-pegawai Daud dari Kitab 2 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Orang Gibeon dan Keluarga Saul.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 21:1-14 dengan judul perikop Orang Gibeon dan Keluarga Saul).

Kita belajar perikop Orang Gibeon dan Keluarga Saul ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Orang Gibeon dan Keluarga Saul (Kitab 2 Samuel 21:1-14)


2Sa 21:1 Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."

2Sa 21:2 Lalu raja memanggil orang-orang Gibeon dan berkata kepada mereka, --orang-orang Gibeon itu tidak termasuk orang Israel, tetapi termasuk sisa-sisa orang Amori dan walaupun orang Israel telah bersumpah kepada mereka, Saul berikhtiar membasmi mereka dalam kegiatannya untuk kepentingan orang Israel dan Yehuda, --

2Sa 21:3 Daud berkata kepada orang-orang Gibeon itu: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu dan dengan apakah dapat kuadakan penebusan, supaya kamu memberkati milik pusaka TUHAN?"

2Sa 21:4 Lalu berkatalah orang-orang Gibeon itu kepadanya: "Bukanlah perkara emas dan perak urusan kami dengan Saul serta keluarganya, juga bukanlah urusan kami untuk membunuh seseorang di antara orang Israel." Tetapi kata Daud: "Apakah yang kamu kehendaki akan kuperbuat bagimu?"

2Sa 21:5 Sesudah itu berkatalah mereka kepada raja: "Dari orang yang hendak membinasakan kami dan yang bermaksud memunahkan kami, sehingga kami tidak mendapat tempat di manapun di daerah Israel,

2Sa 21:6 biarlah diserahkan tujuh orang anaknya laki-laki kepada kami, supaya kami menggantung mereka di hadapan TUHAN di Gibeon, di bukit TUHAN." Lalu berkatalah raja: "Aku akan menyerahkan mereka."

2Sa 21:7 Tetapi raja merasa sayang kepada Mefiboset bin Yonatan bin Saul, karena sumpah demi TUHAN ada di antara mereka, di antara Daud dan Yonatan bin Saul.

2Sa 21:8 Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu,

2Sa 21:9 kemudian diserahkannyalah mereka ke dalam tangan orang-orang Gibeon itu. Orang-orang ini menggantung mereka di atas bukit, di hadapan TUHAN. Ketujuh orang itu tewas bersama-sama. Mereka telah dihukum mati pada awal musim menuai, pada permulaan musim menuai jelai.

2Sa 21:10 Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari.

2Sa 21:11 Ketika diberitahukan kepada Daud apa yang diperbuat Rizpa binti Aya, gundik Saul itu,

2Sa 21:12 maka pergilah Daud mengambil tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya, dari warga-warga kota Yabesh-Gilead, yang telah mencuri tulang-tulang itu dari tanah lapang di Bet-San, tempat orang Filistin menggantung mereka, ketika orang Filistin memukul Saul kalah di Gilboa.

2Sa 21:13 Ia membawa dari sana tulang-tulang Saul dan tulang-tulang Yonatan, anaknya. Dikumpulkanlah juga tulang-tulang orang-orang yang digantung tadi,

2Sa 21:14 lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya. Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.


1. Kelaparan. Yehezkiel 14:21 mencatat tentang pedang (peperangan), kelaparan, binatang buas dan sampar, sebagai empat hukuman berat Allah bagi dosa-dosa Yerusalem.

Di I Raja-Raja 8:35-37, Salomo mengacu kepada langit tak berawan yang dapat mendatangkan kelaparan sebagai akibat dari dosa-dosa rakyatnya.

Saat yang tepat terjadinya kelaparan ini tidak disebutkan.

"Dalam zaman Daud" dapat mengacu kepada saat mana saja sepanjang masa pemerintahannya yang cukup lama.

Ada yang menganggap, saat itu adalah sesudah perkenalan Daud dengan Mefiboset (bdg. ay. 7), namun sebelum pemberontakan Absalom.

Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah. Saul rupanya menolak untuk mengakui perjanjian yang dibuat Yosua dengan orang Gibeon (Yos. 9), sehingga di dalam semangatnya untuk membela bangsanya sendiri, Saul membunuh sisa-sisa orang Amori tersebut.

Tindakan ini jelas melanggar perjanjian, dan harus dianggap sebagai pembunuhan yang direncanakan, yang menurut Ulangan 21:7-9 berarti mencemarkan negeri.

3. Dengan apakah dapat kuadakan penebusan? Daud bertanya kepada orang-orang Gibeon yang tersisa, apa yang mau mereka terima sebagai pendamaian atas kesalahan itu.

Arti harfiah dari kata kerja Ibrani untuk "penebusan" ialah menutupi.

Tindakan menutupi ini dimaksudkan untuk menyembunyikan kesalahan dari pandangan pihak yang dirugikan, dan untuk menghapuskan kesalahan pihak yang merugikan dari pandangan Allah yang membalas kejahatan.

Pendamaian, atau penebusan itu dapat dilaksanakan dalam bentuk uang yang kemudian menimbulkan istilah "uang tebusan", atau dengan pemberlakuan hukum balas dendam.

Jika di dalam kasus ini yang digunakan adalah hukum balas dendam, Daud harus memberikan jumlah orang yang sama dengan yang dibunuh Saul.

Mereka bisa merupakan orang-orang yang tidak disenangi Daud, atau yang terpilih melalui undian.

Sekalipun demikian, orang Gibeon hanya bisa dipuaskan dengan terbunuhnya seluruh keluarga Saul.

Mereka menuduh Saul berusaha untuk memusnahkan mereka (sebuah kebijaksanaan kuno untuk membatalkan hukum balas dendam).

Mereka menuntut keturunan Saul diperlakukan seperti dia dahulu memperlakukan mereka (bdg. ay 5).

Tuntutan akan keadilan yang ketat ini sesuai dengan peraturan Bilangan 35:31-32, yang mendesak agar nyawa manusia dihargai secara sungguh-sungguh.

Pembayaran sejumlah uang oleh pembunuh kepada keluarga terbunuh menjadi preseden yang berbahaya, yang dapat disalahgunakan oleh keluarga yang kaya. Orang yang mempunyai uang dengan demikian bisa berbuat seenaknya.

6. Tujuh orang anaknya laki-laki. Tujuh mungkin merupakan jumlah orang Gibeon yang dibantai Saul, atau yang lebih mungkin, tujuh merupakan angka suci, orang-orang yang terpilih untuk dihukum mati dengan upacara.

Sekalipun demikian, hukuman mati ini bukan seperti upacara kurban untuk meminta Allah menurunkan hujan, melainkan merupakan soal ganti rugi menurut pengadilan.

8. Rizpa. Seorang gundik Saul.

Isyboset pernah menuduh Abner memiliki hubungan gelap dengan Rizpa untuk meraih takhta Saul yang seharusnya diduduki Isyboset.

Tuduhan ini membuat Abner beralih setia kepada Daud.

Orang Mehola. Maksudnya dari Abel-Mehola, sebuah kota di Lembah Yordan dekat Bet-San, terkenal sebagai tempat lahirnya Elisa (I Raj. 19:16).

10. Mengambil kain karung, dan membentangkannya. Rizpa mengambil kain karung dan mendirikan tenda, lalu berjaga-jaga dari bulan April sampai Oktober, hingga hujan musim gugur mulai turun, dan dia bisa mengetahui bahwa dosa keturunan Saul telah ditebus, sehingga tidak ada lagi anggota keluarganya yang dituntut.

Adalah bertentangan dengan Ulangan 21:23 untuk membiarkan mayat tergantung sampai bermalam, tetapi hukum ini dikesampingkan di dalam kasus ini.

13. Dikumpulkanlah juga tulang-tulang orang-orang yang digantung tadi. Daud tersentuh oleh pengabdian Rizpa sebagai seorang ibu yang harus mengorbankan anak-anaknya.

Untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak ada permusuhan terhadap keluarga Saul, Daud memerintahkan agar sisa-sisa tubuh Saul dan Yonatan diambil dan dikuburkan kembali di kuburan keluarga di Zela.

Tempat ini disebut sebagai kota yang dimiliki suku Benyamin dalam Yosua 18:28, tetapi belum dikenal.

Beih Jala yang letaknya dekat Betlehem diduga sebagai tempat penguburan kembali itu, tetapi tempat tersebut terletak di wilayah Yehuda dan bukan wilayah Benyamin.

Aneh bahwa Saul tidak dikuburkan di Gibea, tempat kelahirannya.

Perikop Selanjutnya: Peperangan Melawan Orang Filistin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel